12. Memory

644 100 25
                                    

Flash back on:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flash back on:

"Jin, Jin, tuh ada yang liatin dari tadi," Loona, teman Seokjin menyenggolnya.

Seokjin mengedarkan matanya segera,

"Mana mana?"

"Arah jam 9," kata Loona,

"Oh,"

Seokjin bisa melihatnya. Seorang laki-laki duduk sebelah kiri meja tempatnya duduk bersama teman-temannya.

"Seksi juga," kata Loona kemudian,

"Itu bukan karena dia ngawasin tempat duduk kita ya? Gue liat dia keknya bukan mahasiswa baru," Sejeong yang duduk di sisi kanan Seokjin berbisik, tampak khawatir ketimbang dua temannya.

"Haisshh, gimana lagi. Gue ngga mau masuk klub akting itu, kalau kita duduk di sini dan pura-pura ikut anak-anak jurnalistik, kan mereka bakal diem," bisik Seokjin ke kedua temannya itu.

"Kalau ketahuan gimana?" Sejeong berdesis,

"Udah santai aja, ngga ada yang nggeh kita bukan bagian dari mereka lagian, kalau ditanyain kan bisa bilang kita member baru," kata Loona menenangkan.

Seokjin bergumam sebal, ini gara-gara dia dan Taehyung tidak satu universitas jadi tidak ada yang melindunginya dan membuat orang-orang tidak menganggunya.

Tapi tak lama kemudian meja mereka di dekati seorang senior yang sedang berpatroli.

"Kalian bukan bagian dari klub ini kan?" tanyanya, sedikit galak,

Loona sudah akan menjawab, namun Seokjin berdiri terlebih dahulu. Sebelum senior itu mendatangi mereka, dia melihat laki-laki yang tadi melihat ke arah mereka tengah ngobrol dengannya.

"Brengsek,"

Tanpa ragu dia mendekati meja dan menghadapi orang cepu itu.

"Ngapain sih ikut campur? Keren lu begitu?" Seokjin menantangnya,

Tapi kalau bukan karena alkohol yang sempat di minumnya dalam perjamuan ini, Seokjin mungkin akan berfikir beberapa kali sebelum mengamuk.

Laki-laki berwajah dingin itu menatapnya, tanpa ekspresi.

"Diem lu? Dasar cupu! Beraninya di belakang kaya banci!" Seokjin sudah akan di tarik kedua temannya karena membuat kerusuhan dan menarik perhatian tapi ternyata tidak mengendurkan amarahnya karena perkataannya sama sekali tidak di gubris laki-laki itu.

Sialan!

Seokjin menyambar salah satu gelas berisi bir penuh di meja dan menyiramnya ke wajah laki-laki cepu yang di temuinya.

Sejak saat itu, kehidupan Seokjin berubah.

Ya, makin kacau karena kelakuannya sendiri.

.

Still 17 (KOOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang