Ternyata, hidup itu sulit, bahkan hanya untuk sekadar memilih sesuatu atas keinginan sendiri.
Ternyata, hidup itu rumit, perkara memilih sesuatu untuk diri sendiri juga harus memikirkan individu lain.
"Kalau aku pilih ini, apa mereka akan suka? Kalau aku pilih itu sudah pasti mereka suka, tapi bagaimana dengan keinginanku sendiri?"
Ternyata, hidup itu semakin tidak ingin dijalani ketika usia terus menua. Banyak pilihan, tetapi hak pilihnya dikit sekali. Kalau aku bisa mengembalikan masa kecilku, rasanya aku ingin abadi di momen itu. Tapi... kalau tidak jadi dewasa, aku pun akan kehilangan momen pendewasaan yang sampai saat ini masih aku jalani.
Ternyata, hidup itu memang harus dijalani suka tidak suka, ya. Semakin banyak keinginan yang terkubur dan mengendepankan keinginan bersama. Semakin banyak pemikiran yang bisu karena tidak punya suara untuk mengungkapkan.
Ternyata, hidup seperti itu, ya.
17/07/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
PERLINA
PoetryMaaf, sayap rumpangku lagi-lagi patah, derai-derai air mata luluh lantak, dan karang-karang kuatku kini seringkih sutra. Tetapi, inilah caraku untuk tetap hidup dan bertahan. Sebab, andai aku gagal membuat diriku terlihat, biar aksaraku yang mengab...