31. Pembaca dan penulis tidak tahu apa yang terjadi di belakang

57 7 9
                                    

Kita ini punya dua lakon; penulis dan pembaca. Keegoisan penulis adalah menulis apa yang hanya ingin mereka tulis, keegoisan pembaca adalah membaca apa pun yang hanya ingin mereka baca.

Pembaca tidak tahu apa yang terjadi di balik layar ketika tulisan tercipta. Mereka mengonsumsi barang jadi, bukan proses yang hanya diketahui sang pencipta—penulis.

Penulis tidak tahu apa yang pembaca rasakan ketika membaca tulisan mereka. Memungkinkan terjadi pro dan kontra, dukungan dan jatuhan, ucapan terima kasih atau justru sebuah penghinaan.  Itu akibat pembaca tidak tahu apa yang telah diarungi penulis, latar hidup seperti apa yang melahirkan sang penulis mencipta derai-derai tangis dalam karyanya, atau gelakan tawa membahana yang menyentil kurva untuk melengkung sempurna.

Dua lakon ini, tidak tahu menahu, apa yang terjadi di depan dan di belakang mereka. Tulisan itu bebas mengudara, kan? Netra pun memiliki kuasa untuk mengeja aksara. Adil, bukan? Kita tidak bisa menyalahkan satu sisi ketika menemui kontra. Baik pembaca ataupun penulis, sama-sama tidak tahu, tragedi seperti apa yang menimpa ketika bait-bait kata tercipta.

Cari jalan tengahnya saja karena penulis tanpa pembaca sama dengan sia-sia dan pembaca tanpa penulis? Tidak ada karya yang bisa mereka lahap guna menuntaskan dahaga mereka. Impas.

09/02/20.

Maaf kalau ada yang kontra, ya. Aku cuman nuangin apa yang aku pikiran. Dibawa santai aja :)

PERLINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang