47. Jangan percaya

41 3 3
                                    

Pada aksara yang termuntahkan dari jemariku, susunan kata yang kau eja di setiap lembar-lembar bukuku. Bagaimana kalau aku minta, jangan sekali pun percaya pada definisi sakit yang aku gelontorkan, pada cinta yang aku semarakkan, dan napas-napas yang coba aku salurkan.

Mereka hanya omong kosong, terlalu lancang, terlalu membual. Aku terlalu berani memuntahkannya di media, mungkin seharusnya aku simpan tanpa memberikan kesempatan ia ada dan dieja oleh orang-orang.

Bagaimana aku merasa aksara berbalik membenciku, lalu meludahkanku membuatku sadar bahwa tempatku mungkin bukan di sini. Aku merasa tidak pantas menyusun mereka lagi.

[04/04/2020]
Ada waktu-waktu di mana aku terdefinisi sebagai kesia-siaan.

PERLINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang