***
Kerlap kerlip lampu disko disertai dengan suara dentuman musik cukup keras, membawa suasana larut pada sebuah club malam, menjadi tampak begitu ramai.
Pengunjung yang datang berbaur menjadi satu dilantai dansa. Menikmati alunan musik yang dimainkan oleh seorang disjoki wanita.
Bahkan bau pekat dari asap rokok bercampur Alkohol, sudah menjadi hal lumrah bagi mereka yang sering menghabiskan malamnya disana. Tak terkecuali juga dengan Aldo.
Pria itu kini duduk di salah satu bangku bar, seraya mengamati teman-temannya tengah asyik menari tanpa henti.
"Hey Bro, dari tadi disini aja lu! Kenapa gak gabung sama yang lain,"
Tegur salah seorang temannya bernama Viko. Dia baru saja datang dan mendaratkan bokongnya di sebelah Aldo.
"Gue lagi malas!"
Aldo menuangkan minuman Wiski yang ada di botol ke gelas kaca lalu meneguknya hingga tak tersisa.
"Kenapa? Gara-gara Rhea lagi?! Tebak Viko.
Dia memang tidak begitu mengenal wanita bernama Rhea, bahkan belum pernah sekalipun mereka bertemu, namun karena Aldo sering membahasnya, jadinya dia sedikit tahu mengenai mantan dari sahabatnya itu.
Melihat Aldo hanya terdiam dan tidak menjawab, Viko yang tengah mengisap rokok, berujar lagi.
"Saran gue sih, mending lo lupain aja dia, do, dari pada nantinya jadi masalah besar juga buat lo.
"Gue gak semudah itu bisa lupain dia, Ko!" Aldo berdalih, kembali meneguk segelas minuman beralkohol ditangannya.
"Terus sampai kapan Lo akan ngejar dia, do?!"
"Sampai gue benar-benar berhasil dapetin dia."
" Tapi Lo kan tau, dia sudah menikah dan menjadi milik orang lain."
"Gue gak peduli semua itu Ko, yang penting gue harus bisa milikin dia seutuhnya!!"
Aldo, perlahan mulai mabuk dan hilang setengah kesadaran. Bahkan Viko yang sudah lelah menasehati Aldo, kini tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap keras kepala sahabatnya itu.
--
"Siang mba Rhe," sapa seorang wanita berjilbab segitiga dengan ramah. Dia tengah sibuk membersihkan dinding kaca, saat Rhea baru saja memasuki butiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...