Daniel kecil berusia 10thun terbangun dari tidurnya saat seseorang mengguncangkan tubuhnya, daniel membuka matanya perlahan. tiba tiba saja tubuh nya didorong ke belakang membuat ia terduduk tegak dan kesadaran nya kembali sepenuhnya. posisinya saat ini, ia ketiduran dikuris depan meja belajar." bangunlah tukang tidur! " sentak gavin.
Daniel menatap temannya itu dengan tatapan datar, mengganggu tidurnya saja temannya itu, menyebalkan.
" aku mengganggmu? "
" tentu saja! "
" maaf, tapi kau yang menyuruhku membangunkan mu jika tertidur "
ah daniel baru ingat, ia ke rumah teman nya untuk mengerjakan pr nya disini, karna dirumah nya ia merasa sedikit kesepian. meskipun ada satu orng pengasuhnya, 3art, dan satu orng supir pribadi, tapi tetap saja rasanya dia butuh seseorang yang akrab dengannya disisinya.
" tidak apa, aku baru ingat klo aku yng menyuruhmu untuk membangunkan ku dan aku tau aku susah dibangunkan, wajar jika saja kau sedikit kesal "
Daniel berdiri dari kursi belajar yang ada dikamar temannya ini, berjalan kearah meja bundar yang ada disebelah ranjang tidur, daniel duduk disebelah gavin. duduk lesehan beralasan karpet berbulu berwarna biru.
Daniel menuangkan susu strobery satu liter kedalam gelas, setelahnya menutup kembali kotak susu dan meminum susu yang barusan ia tuangkan ke dalam gelas.
" kau terlihat kelelahan kak niel "
" hum, belakangan ini mommy dan daddy selalu pulang larut, aku tidak bisa tidur sebelum mommy datang ke kamarku "
" malam nya susah tidur dan siangnya harus bangun pagi untuk sekolah " lanjut daniel.
" menunggu mommy dan daddymu untuk memberikan kata kata selamat malam atau selamat tidur lalu mencium mu, kan? "
" apalagi? tidak mungkin untuk bermain ditengah malam " balas daniel dengan sedikit kekehan diakhir.
gavin yang melihat temannya itu merasa kasihan, gavin seringkali menyuruh daniel untuk menginap karna dengan menginap daniel akan tertidur lebih awal, karna ada teman tidur mungkin.
" sekarang malam minggu, menginaplah dirumahku kak niel " ajak gavin. gavin menyodorkan sendok berisi sepotong brownies coklat kearah daniel yang diterima dengan baik.
" hum, lihat apakah kedua orngtuaku pulang awal atau tidak, nanti aku kabari lewat telpon "
Gavin mengangguk saja, dalam hati ia berharap temannya menginap malam ini, ia selalu ingin mendengar banyak cerita darinya.
daniel mengambil buku buku nya yng ada dimeja belajar, mengerjakan pr nya dimeja bundar sembari disuapi brownis oleh gavin.
" habis ini kita main ya kak niel, aku ingin main mobil remote kontrol "
" tentu, kita main sampai sore "
gavin tersenyum bahagia, dia mendekat kearah temannya lalu mencium pipinya, yang dibalas senyum manis oleh daniel.
.
.
.
" mah sakit hiks .. "
" udah hiks .. "
" ayahh tolong saka hiks "
Kai dan keano saling tatap, sudah sekitar 15menit berlalu mereka berdiri dibelakang rumah 2lantai yng ditempati temannya, saka.
" kapan nenek lampir itu berhenti menyiksa kak saka, kenapa dia begitu kejam " ucap kai, kai mulai mengeluarkan isak tangis.
Air mata keano luruh, melihat kai yang menangis didepannya ditambah suara kesakitan saka masih terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Forever
Teen Fiction" Aku capek, kapan aku sembuh? " ~ Gavin " aku disalahkan karna lahir, padahal aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan " ~ Saka " Kapan mereka berhenti menuntutku? apa aku hidup hanya untuk membuat mereka bangga? " ~ Keano " Aku capek, tapi ak...