15.

88 16 0
                                    

Hallo temen temen!

maaf lama ga up hehe, soalnya kemaren kemaren tuh jaringan wifi dirumah aku ga stabil + gaada draf huhu
mianhae temen temen 🙏🏻

.

.

.

Bugh ..

Bugh ..

Brakk ...

" STOP KAK!! " teriak kai sembari mencoba memisahkan gavin yang tengah adu jotos dengan andi.

kai memeluk tubuh gavin dari belakang berusaha menahan gavin yang terus berontak hendak kembali memukul andi yng sudah terkapar diatas meja yang sudah ambruk.

uhukk .. uhuk ..

gavin terbatuk darah.

gavin terdiam menatap telapak tangannya yang dipenuhi darah, gavin terduduk mencoba mengatur nafas nya.

kai ikut terdiam dengan rahang mengetat, ini semua salahnya, harusnya kai tidak memberi tahu tentang kejadian dikantin pada gavin.

" ka kaii " lirih gavin.

gavin menutup matanya mencoba mengatur nafas nya saat jantung nya berdetak semakin tidak terkontrol, rasa sakit menyerang dada nya, sesak dan perih.

kai berjongkok mencoba membantu gavin untuk bangun, kai tidak peduli dengan seragam sekolahnya yng terkena darah gavin.

" gue udah bilang stop kak " ucap kai pelan.

" kak gavin harus cepat ke rumah sakit sebelum kesadaran kak gavin hilang " lirih kai sembari membopong gavin yang masih kesulitan bernafas.

gavin membuka pintu belakang mobil nya setelah sampai diparkiran tempat mobilnya parkir.
" lo hah ...  gak bisa nyupir kai " ucap gavin terengah engah.

" bisa " ucap kai yakin.

" udah duduk disini njir, ngapain kedepan? " ucap kai saat melihat gavin yang beralih tempat duduk dari belakang ke depan.

" ck, bodoh lo kak "

kai masuk lewat pintu kemudi, mendorong gavin ke kursi samping kemudi secara paksa.
" atur nafas lo, awas aja klo jantung lo berhenti gara gara gue nyupir "

gavin masih sempat terkekeh pelan setelah mendengar ucapan kai.
" lo gak ada surat izin mengemudi "

" aman "

" liatin aja gimana gue nyupir "

setelahnya mobil gavin yang dikemudikan kai melesat meninggalkan area sekolah kai.

beberapa saat setelahnya mobil yang dikemudikan kai sampai diparkiran rs tempat biasa gavin kontrol sedari kecil.

gavin menutup mata saat merasakan sesak semakin menghimpit dadanya, wajah nya pucat dengan keringat membasahi pelipis dan telapak tangannya.

" tahan bentar kak " ucap kai sembari keluar dari mobil, membuka pintu samping tempat gavin duduk lalu membopong nya masuk.

sampai dipintu masuk, beberapa perawat berdatangan sembari membawa brangkar, tanpa kai panggil karna memang sebagian petugas, perawat, dan dokter dirumah sakit intan'kasih ini sudah mengenal gavin, sudah menjadi pasien tetap.

gavin memasuki ICU meninggalkan kai yang terduduk dikursi tunggu, kai mengusap wajahnya gusar, hati nya tidak tenang setiap kali melihat teman nya kambuh, karna hal yang paling kai takut kan ada di penyakit gavin.

" anj lu kai, ngga seharusnya libatin kak gavin "
lirih kai pelan.

Drrett .. Drrett ...

Hp kai bergetar memperlihatkan nama pemanggil dilayar hp nya. 'Saka' ah kai tidak tau harus ngomong apa, kai mendiami nya sampai panggilan terhenti sendirinya.

Five Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang