" gak seharusnya kai nangis nangis ke mama "
ucap lea sarkas, alea kaka perempuan kai yang berusia 13tahun, kini tengah berdiri didepan pintu kamar kai, dimansion william.nadin dan kai sudah berada dimansion sejak sore tadi, mansion dengan 3lantai dan halaman rumah yang luas, beberapa pengawal berjaga hampir disetiap sudut mansion, dan juga beberapa maid terlihat berlalu lalang dibelakang disiang hari.
kai mengerjapkan matanya, kai belum selesai dengan perasaan nya yang tidak enak sedari sampai dimansion, prilaku mama nya berubah menjadi sedikit abai padanya, prilaku papa nya lebih ke dingin dari pada terakhir kali kai bertemu dengan william.
entah mereka benar berubah bukan seperti mama papa kai, atau memang hanya perasaan kai saja. perasaan kai tidak enak, juga karna kamar kai yang ada dilantai2, berbeda dengan mama papa nya, alea,aera dan bahkan anak laki laki yang tidak kai kenal, kamar mereka semua ada dilantai3.
alea mendorong pelan bahu kai membuat lamunan kai buyar,
" malah ngelamun "" kak lea kok kasar sama kai? " tanya kai dengan kedua matanya yang memanas, alea didepannya tidak seperti alea yng kai kenal.
" gausah nangis sekarang, udah malem! "
" aku kesini cuma mau ngasih tau, mulai hari ini kai harus jadi anak kuat "
" jangan gampang nangis, apalagi didepan mama papa "
" gak seharusnya kai nangis nangis ke mama, minta mama sama papa buat tinggal bareng lagi "
alea hendak berlalu namun terhenti karna kai mencekal pergelangan tangannya.
" kai gak ngerti kak " lirih kai, kai memang tidak mengerti dengan situasinya sekarang, semua orng tampak berubah.
" kak lea gak kangen sama kai? ...
kai kangen sama kak lea "
alea menghela nafas pelan, ia merindukan adik nya, namun bukan saat nya alea berprilaku seperti dulu lagi, alea harus merubah sikap nya, tidak ada alea yang berbicara lembut, bersikap hangat, dan selalu memanjakan kai.
mulai sekarang alea bertekad untuk merubah prilaku nya pada kai, untuk mengajari kai secara perlahan, mengajari nya menjadi kuat dan tetap bertahan dirumah yang isi nya orng orng dibawah kuasa nenek nya, liliana, ibu dari william.
alea melepas tangan nya yng dicekal kai, setelahnya berlalu tanpa mengatakan apa apa, alea merasa hatinya terlalu sesak untuk menjelaskan semuanya pada kai, dan juga kai masih kecil, kemungkinan tidak sepenuh nya mengerti.
kai menatap kepergian alea dengan wajah murung, hati nya sakit kesekian kalinya setelah menginjakkan kaki nya dimansion besar papa nya.
.
.
.
malam semakin larut namun saka masih diluar, duduk dikursi yang ada diteras rumah ibunya, sedari pagi saka menunggu kedatangan ayahnya, saka juga tidak masuk sekolah karna ayahnya tidak datang menjemput.
saka tidak sepenuhnya terus menerus menunggu diteras, dari pagi sampai siang saka bermain dengan teman sebayanya ditaman yang tak jauh dari rumah ibunya.
siang nya saka diajak masuk nenek nya untuk tidur siang dan makan siang, lalu selebihnya saka habiskan dengan mengobrol banyak hall dengan neneknya.
saka menunggu diteras sejak hari mulai gelap sampai larut malam, dan ayahnya masih belum datang juga.
saka tidak berani masuk kerumah sejak kejadian semalam, saka akan masuk saat ada yng mengajaknya masuk, beberapa saat kemudian mobil putih milik salsa berhenti didepan pekarangan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Forever
Teen Fiction" Aku capek, kapan aku sembuh? " ~ Gavin " aku disalahkan karna lahir, padahal aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan " ~ Saka " Kapan mereka berhenti menuntutku? apa aku hidup hanya untuk membuat mereka bangga? " ~ Keano " Aku capek, tapi ak...