sekitar pukul 9 malam, saat ini saka dan kaivan tengah diapart keano. kaivan sibuk membantu keano membereskan belanjaan nya didapur, keano sibuk membuat juss request dari kai, dan saka sendiri sibuk terdiam duduk dimeja pantry didapur apart keano.saka masih belum bisa mencerna situasi, situasinya saat ini terlalu tiba tiba, tidak ada angin tidak ada hujan saka dikirim lokasi oleh kai tadi siang.
katanya sih minta ditemenin ketemu seseorang, setelahnya saka tidak banyak tanya selain menyetujuinya, setelah malam tiba saka pun lekas melanjukan mobilnya ke lokasi yng dikirim kan kai, dan saat itulah saka tidak bisa mebgontrol ekspresi terkejutnya.
remaja tampan yang bertemu dengannya beberapa menit yang lalu itu keano justin pradipta, teman masa kecilnya yang saka kira tidak akan bertemu lagi, saka bahkan tidak ambil pusing saat tau keano pergi dibawa ibunya, saka justru bahagia saat itu karna saka berpikir berarti impian keano untuk selalu bersama ibunya terwujud.
jika ditanya apa saka merindukannya? jelas saka akan menjawab sangat merindukanya, saka mengira tidak akan bertemu lagi dengan keano bukan berarti saka tidak berharap bertemu lagi dengannya.
klo boleh jujur, saka juga merindukan daniel dan berharap keajaiban terjadi seperti beberapa menit yang lalu, keano berdiri didepannya dan saka menganggap itu sebuah keajaiban.
keano selesai mencuci buah buahan, mengupas, memotong, lalu menghaluskan nya dan, dan yang terakhir keano memasukan juss campuran buah mangga dengan buah naga tersebut kedalam tiga gelas.
keano menoleh kearah kaivan yang ternyata sudah selesai membereskan bahan bahan masakan kedalam kulkas, kaivan tengah duduk bersandar dikulkas sembari memakan snack nya.
" kak sini bentar " ucap kai setengah berbisik sembari melambaikan tangannya menyuruh keano berjongkok didepannya.
meski bingung keano tetap melakukannya, " apa? " tanya keano dengan suara setengah berbisik juga, menyamakan suaranya dengan kai.
" kak saka kenapa ya? kok diem terus, jangan jangan kak saka marah sama kak kean "
keano mengkerut kan kening bingung namun apa yang kai ucapankan masuk akal, tapi untuk apa saka marah padanya?
" kita bicarain diruang tv, ayo " ajak keano sembari membantu kai berdiri.
keano berjalan kearah ruang tv dengan nampan ditangannya, keano sempat menginstruksi saka untuk mengikutinya bergitupun dengan kaivan.
setelah ketiganya duduk diatas sofa panjang didepan tv. keano menyimpan dua gelas juss yang lainnya didepan kai dan saka.
kai menerimanya dengan binar dikedua matanya berbeda dengan saka yang masih menatap keano dengan tatapan takbisa diartikan.
" eem, kak saka ,... are you okey? " tanya keano dengan suara pelan dan ragu untuk bertanya, ternyata bertemu kembali dengan saka canggung seperti apa yang dibayangkan keano.
" gapapa " jawab saka dengan senyuman tipis setelahnya, hal itu membuat keano bernafas lega kemudian membalas senyum saka.
kaivan menghabiskan setengah juss miliknya setelahnya bersandar pada sandaran sofa lalu kembali sibuk mengunyah snack miliknya.
" masa diem dieman gini? coba kak saka tanya tanya sama kai atau kak kean kek, atau kak kean coba jelasin sama kak saka kenapa kak kean bisa pergi tanpa pamit dulu "
" kalian berubah, ngga sama kaya kalian yang dulu, ck cuma kai yang ngga berubah "
saka mencubit pipi kai gemas dengan ucapannya barusan, keano menanggapi interaksi keduanya dengan kekehan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Forever
Ficção Adolescente" Aku capek, kapan aku sembuh? " ~ Gavin " aku disalahkan karna lahir, padahal aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan " ~ Saka " Kapan mereka berhenti menuntutku? apa aku hidup hanya untuk membuat mereka bangga? " ~ Keano " Aku capek, tapi ak...