4.

87 14 8
                                    


" selesai! " seru gavin, ia bangun dari duduknya lalu membereskan buku buku dan peralatan lainnya yang baru saja ia pakai mengerjakan pr.

gavin melihat jam menunjukan pukul 18.30, sebentar lagi waktunya makan malam, gavin memilih turun kebawah sebelum bunda nya memanggil.

ditengah tengah tangga menuju bawah, gavin melihat ayahnya yang baru saja tiba, ayahnya terlihat tengah berpelukan dengan bundanya.

" terlihat sangat serasi, tapi tidak semestinya mereka bermesraan di depanku " gumam gavin pelan.

gavin menghampiri mereka mengendap endap, sedikit lagi gavin akan mengagetkan keduanya justru gavin lah yang dibuat kaget keduanya.

mereka BERCIUMAN!!

gavin menutup matanya dengan kedua tangannya.
" Ayah! bunda! kenapa harus disini!! "

mendengar seruan putra mereka, sontak saja aidan dan evelyn menghentikan kegiatan mereka, evelyn berdehm canggung, pipi nya memanas sampai telinga, oh ayolah siapa yang tidak malu disituasi saat ini?? kepergok tengah bercumbu didepan anak kecil! ck lupakan.

aidan, ayahnya gavin berdehm pelan, ia berjongkok didepan gavin yng masih menutup kedua matanya, aidan melepas kedua tangan gavin dari matanya.

saat membuka mata nya, gavin tersenyum membalas senyuman ayahnya, lalu masuk kepelukan ayahnya, gavin menyembunyikan wajahnya dileher sang ayah.

" jangan ulangi lagi ya ayah! " seru gavin membuat evelyn salah tingkah.

" bunda kedapur duluan ya, mau siapin makanan buat makan malam nya" sela evelyn lalu pergi dengan kedua pipi memerah.

melihat istrinya pergi lebih dulu aidan menghela napas pelan " ekhm, i iya ayah gak ulangi, gavin lupain apa yang baru saja gavin lihat okey "

" gimana kabarnya putra ayah? gavin gak nakal kan selama ayah gaada? " tanya aidan, ayahnya gavin memang baru pulang setelah dua hari perjalanan bisnis.

" hum gavin gak nakal kok, gavin baik baik aja ayah "
jawab gavin, gavin tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya saat sang ayah mengusap rambutnya gemas.

" good boy, ayah ada bawa hadiah buat gavin "

" hadiah? tapi kan gavin gak ulang tahun "
tanya gavin dengan pelipis mengkerut bingung.

aidan mencium kedua pipi putranya gemas, ah anak nya yang wangi bayi membuat rasa penat aidan berkurang. aidan berjalan kearah ruang makan dengan gavin di gendongan nya.

" karna udah jadi anak baik dan penurut "

" nanti dibuka setelah makan malam ya boy "
ucap aidan. sampai di ruang makan aidan menurunkan putranya ke kursi.

" okey, makasih ya ayah "

cup

gavin mencium pipi kanan ayahnya.

" tentu, sebentar ayah bantu bunda mu dulu "

gavin mengangguk setelah itu ayahnya pergi ke dapur untuk  membantu bundanya memindahkan lauk pauk ke mangkuk/piring dan membawanya ke meja makan.

gavin bukan tidak mau membantu, karna gavin tau bunda dan ayahnya pasti akan melarang keras untuk itu, mereka takut dirinya kenapa napa, padahal hanya membantu, terlalu berlebihan pikir gavin.

" emm ayam kremes! " seru gavin sembari menatap makanan kesukaan nya dengan mata berbinar.

gavin seantusias itu karna memang evelyn membuat kan nya ayam kremes 3-5 hari sekali, bukan tidak mampu membuatkan nya setiap hari!

Five Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang