" kaivan, dari mana aja kamu! "langkah kai terhenti dipertengahan anak tangga yang ada di mansion william, tangga menuju lantai dua, tempat kamar nya berada.
kai menoleh kearah bawah, didepan lift disana ibunya tengah berdiri dengan wajah datar, kai yang melihat tatapan ibunya merasa sesak padahal seharus nya sudah biasa.
" kai udah titip izin sama kak lea "
" ibu kasih izin? "
kai menghela nafas pelan, selalu seperti ini, setiap kali kai menginap ibunya selalu membuat posisi kai seakan anak tidak tau aturan.
" klo kai ada dirumah, emng ibu anggep kai ada? "
nadin terdiam menatap wajah putranya yang terlihat malas menanggapinya, ada sedikit perasaan sakit setiap kali melihat kai yang menatap nya dengan tatapan malas dan enggan berbicara dengannya.
terkadang nadin sedikit merasa bersalah namun nadin selalu menepis perasaan bersalah nya, menegaskan pada dirinya sendiri bahwa perlakuan yang kai dapatkan atas keinginan kai sendiri.
" nyonya, waktu nya makan siang " sela seorang pelayan dengan badan sedikit membungkuk.
nadin tersenyum tipis kearah pelayan tersebut, kai yang melihat senyum tipis nadin terkekeh sinis.
" ck, lembut banget asli nya, sama lo doang kai sikapnya dingin " gumaman kai dapat didengar aera, gadis cantik berusia 12tahun.aera ada disebelah kai tanpa kai sadari, sedari pelayan menyela pembicaraan nadin dengan kai.
aera menghela nafas pelan, merasa iba dengan nasib kakaknya, aera memeluk tubuh kakak nya dari belakang membuat kai tersentak kaget.
" aera, ck kmu ngagetin kakak, gimna klo kakak gakbisa nyeimbangin tubuh? terus kita jatuh kebawah terus- "
" kita ngga jatuh buktinya " sela aera dengan senyum jengkel karna tau kai akan berbicara dari jakarta sampai bandung.
nadin yang baru saja berjalan beberapa langkah dari posisinya tadi, menoleh kearah tangga.
" aera sayang, makan siang dulu sebelum main kan? "aera melepas pelukan nya, menoleh kearah ibunya dengan anggukan kecil.
" hum, iya bu, makan siang dulu kok "
" ayo, ayah sama kedua kakak kamu udah nunggu dimeja makan "
kaivan mengalihkan pandangannya keara lain, terdiam sesaat lalu melanjutkan kembali langkah nya.
" ehh manusia tampan! ayo ikut makan siang "
ucap aera sembari menarik tangan kai yang berjarak 3tangga dengannya." aera, gabaik buat ayah sama kedua kakak kamu nunggu lama " sela nadin sebelum sempat kai berbicara untuk menjawab ajakan aera.
" manusia cantik, makan siang duluan aja gih, katanya mau pergi main " ucap kai dengan nada lembut, kai mengusap puncak kepala aera sayang, sesaat setelahnya kembali melanjutkan langkahnya.
sesampai nya dikamar, kai merebahkan tubuh nya diatas kasur, bernafas lega karna merasakan kenyamanan dari kasur nya.
beberapa menit kai hanya melamun sembari menatap langit langit kamarnya, sampai lamunan nya buyar karna suara nada dering dari hp nya.
kai mengambil hp nya yang ada di samping tempat ia merebahkan tubuhnya, kai mengerutkan kening bingung. dilayar hp nya tertera nomer tidak dikenal dengan kode +917.
dengan ragu ragu kai menggeser tombol hijau dilayar hp nya, lalu menekan loudspeak.
" Hallo? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Five Forever
Teen Fiction" Aku capek, kapan aku sembuh? " ~ Gavin " aku disalahkan karna lahir, padahal aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan " ~ Saka " Kapan mereka berhenti menuntutku? apa aku hidup hanya untuk membuat mereka bangga? " ~ Keano " Aku capek, tapi ak...