evelyn terdiam menatap pesan yang dikirim emly, pesan yang berisi kata perihal pamit dan maaf. pamit karna emly tentu nya dan daniel harus pergi meninggalkan tanah air, maaf karna memisahkan daniel dengan gavin, entah apa yang harus evelyn katakan pada putranya.evelyn tau itu semua pasti paksaan suami dari sahabatnya, evelyn tidak mungkin menahan daniel untuk tinggal bersama dengan gavin disini.
" bunda, gavin mau main sama kak niel! "
evelyn menoleh kearah tangga terakhir, disana gavin tengah berdiri dengan dua mobil mobilan yang baru saja dibelikan aidan, evelyn yang tengah duduk disofa ruang keluarga, bangun dari duduknya lalu menghampiri putranya, bibir evelyn tersenyum berbeda dengan hatinya yang takut terjadi hal hal buruk pada purtanya.
evelyn berjongkok menyamakan tingginya dengan gavin yang duduk ditangga terakhir,
" ehkm, gavin mau main mobil mobilan ya? "" ma main sama bunda aja yuk, udah lama bunda gak main sama putra bunda yang ganteng ini " ucap evelyn sedikit gugup diawal, evelyn mencubit pelan hidung gavin.
" yuk, main diteras " ajak evelyn tanpa persetujuan gavin, menuntunnya berjalan.
gavin menghentikan langkahnya, lalu mendongkak menatap bunda nya yang masih tersenyum, gavin merasa dirinya terlalu abai dengan wanita cantik didepannya, karna itu bundanya mengajak ia bermain, pikir gavin.
gavin membalas senyum sang bunda,
" kita main dibelakang aja yuk bunda, udah lama aku ngga kasih makan kelinci "evelyn mengangguk masih dengan senyuman dibibirnya, berusaha menahan ekspresi khawatir yng tengah ia sembunyikan.
" bunda duluan ke belakang nya, aku mau simpen mobil mobilan nya dulu "
setelahnya gavin berlalu kembali ke kamarnya untuk menyimpan mobil mobilan nya, takut gavin kabur, evelyn mengikuti gavin setelah dirasa gavin mulai menghilang dari undakan tangga.
entah se khawatir apa evelyn, sampai mengira gavin bakal kabur, padahal gavin ada dilantai dua, dimana posisinya tidak memungkinkan untuk kabur.
dibalik pintu kamar putranya evlyn memerhatikan siluet gavin yang tengah memasukan kembali mobil mobilannya kedalam kotak semula.
" mobil mobilannya yang satu buat kak niel, aku harus jaga baik baik "
" hum, makanya aku harus masukin ke kotaknya lagi, biar awet keliatan masih baru nya "
evelyn yang mendengar gumaman gavin terdiam dengan kedua mata memanas, gavin masih bisa tersenyum tanpa tau apa- apa, entah sampai kapan gavin menyimpan mobil mobilan nya untuk daniel.
.
.
.
" sudah siap sayang? " tanya emly sembari menghampiri daniel yang tengah duduk disisi ranjang yang ada dikamarnya.
daniel menatap wajah cantik emly yang tengah tersenyum kearah nya,
" sudah mommy " jawab daniel sembari menunjuk kearah dua koper didekat pintu kamar.emly duduk disamping daniel, mengusap pelan rambut hitam nya.
" sekali lagi maafin mommy " lirih emly.daniel menggeleng pelan, daniel tidak suka dengan permintaan maaf yang terus emly utarakan.
" mommy gak salah, ngapain minta maaf, mommy gaada salah apa apa sama niel "" setelah banyak nya waktu kmu berlalu tanpa adanya mommy disamping kmu,.. sekarang mommy malah pisahin kmu sama temen temen kmu "
" maaf ... "
daniel memeluk emly tanpa mengatakan apa- apa,
jauh dilubuk hatinya daniel memang ada sedikit perasaan menyalahkan emly dan selalu daniel tepis.edward yang sedari tadi memerhatikan interaksi istri dan putranya diambang pintu menghela nafas pelan, berat untuk mengakui ini keselahannya, karna edward sendiri ada dipihak tersakiti oleh takdir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Five Forever
Ficção Adolescente" Aku capek, kapan aku sembuh? " ~ Gavin " aku disalahkan karna lahir, padahal aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan " ~ Saka " Kapan mereka berhenti menuntutku? apa aku hidup hanya untuk membuat mereka bangga? " ~ Keano " Aku capek, tapi ak...