14.

66 15 1
                                    


" gavin anak yang kuat, dia pasti bisa lewatin masa kritisnya, kita banyakin berdoa ya sayang " ucap aidan berusaha menenangkan evelyn yang menangis dalam pelukannya.

saat ini kedua nya tengah dirumah sakit, menunggu didepan ruang icu, dimana gavin tengah ditangani karna kecelakaan mobil.

" kita selalu berharap untuk kesembuhan gavin, kita melakukan yang terbaik sejauh ini, tuhan pasti denger doa kita kan mas? "

" pasti, putra kita pasti sembuh "

aidan mencium puncak kepala evelyn dengan kedua mata tertutup, hatinya gelisah dan perasaan takut tentu menyelimuti nya, tapi aidan berusaha untuk tetap terlihat tenang dan menguatkan evelyn, istrinya.

flashback

gavin dengan kemeja putih lengan pendek dan bawahan celana hitam diatas lutut berbahan celana jeans, penampilannya sudah rapi siap untuk pergi ke taman bermain  dengan bundanya.

jam menunjukan sekitar pukul 10pagi, saat ini gavin tengah duduk dikursi yang ada didepan rumahnya, tengah menunggu bunda nya yang masih bersiap.

gavin terlihat lesu berbeda jika didepan bundanya, ia akan terlihat ceria karna gavin tidak mau membuat bundanya patah hati, gavin menghela nafas kesekian kalinya.

ia merindukan daniel, sudah dua hari gavin tidak bertemu dengannya dan sudah dua hari juga gavin tidak mendengar suaranya dari sambungan telpon.

gavin melihat seseorang yang familiar melewati rumahnya, gavin tersenyum kecil berniat menanyakan apa yang ingin ia tanyakan tentang temannya daniel.

gavin keluar dari gerbang rumahnya berlari kecil mengekori seseorang yang terlihat familiar tadi, gavin merasa sedikit bingung karna orng itu menarik koper bersamanya.

" sus reina! " seru gavin untuk memastikan orng itu benar pengasuh daniel.

suster reina berhenti berjalan, menoleh kebelakang, suster reina sedikit terkejut melihat gavin ada didekatnya, suster reina berjongkok saat gavin sampai di depannya dengan senyum manis dibibir nya.

" haii gavin, gimana kabarnya hm? "

" hai juga suster reina, aku baik baik aja kok "

gavin menoleh sebentar kearah koper suster reina, lalu kembali menatap kedua mata suster reina yang juga tengah menatap nya dengan alis terangkat satu.

" sus reina, ... eum mau kemana? kok bawa koper? "
tanya gavin.

" suster mau pulang kerumah mamah sama papah nya suster " jawab suster reina dengan nada orng yng tengha bicara dengan anak kecil.

" ah lagi libur kerja ya? jadi mommy emly ada dirumah dong selama sus reina libur? "

gavin terlihat antusias, ia merasa bahagia sesaat membayangkan temannya akan menghabiskan waktu dengan ibunya untuk beberapa waktu.

suster reina merasa kebingungan, apa gavin tidak tahu temannya sudah tidak tinggal disini? pikir reina.

" bukan, suster bukan libur kerja, tapi udah engga kerja jagain kak niel lagi "

" kan kak niel nya udah pindah, sekarang rumah nya diisi bibi art sama pak babang " 

tanpa suster reina tau, ucapannya membuat dada gavin sesak dan terasa perih, namun gavin berusaha menahan nya.

" a ah gitu ya sus "

" emang gavin gatau? "

gavin berusaha memperlihatkan senyumnya.
" ga gavin tau kok, kirain gavin sus reina bakal tinggal dirumah kak niel juga, makanya gavin nanya hehe "

Five Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang