2.

115 15 7
                                    


" selamat malam anak anak, tidur yang nyenyak, dan jangan bergadang oke! "

" baik tante " seru saka sembari menunduk sopan.

" oke mommy! makasih udah pulang lebih awal, udah masakin niel makan malam juga , i'm so happy, i love you " daniel tersenyum bahagia kearah mommy nya, ah daniel jatuh cinta pada wanita yang melahirkannya.

namun, daniel sering kali merasa mommy nya sengaja melukainya dengan memberi sedikit waktu kebersamaan untuk mereka.

mommy daniel, emly tersenyum lembut,  terkadang ia merasa bersalah karna selalu sibuk bekerja, emly menepis rasa bersalah dipikiran nya, ini semua demi masa depan putranya sendiri.

" I love you more baby boy "

" get well son saka , jngan sungkan untuk tinggal disini selagi ayahmu tidak ada dirumah "

saka tersenyum sembari mengangguk pelan sebagai jawaban.

setelahnya emly mematikan lampu utama kamar putranya dan menggantinya dengan lampu tidur, emly juga mengatur suhu AC. setelah dirasa nyaman untuk suasana tidur, emly menutup pintu kamar, ia keluar dari kamar putranya.

daniel merubah posisi tidurnya menyamping berhadapan dengan saka, daniel melihat teman nya itu belum tidur.

" katakan saka, aku tau kau ingin mengatakan sesuatu, atau menanyakan sesuatu mungkin "

saka mendengus pelan, ia merindukan daniel ia juga ingin bercerita mengenai banyak hall tapi rasa kesal nya lebih besar dari rasa rindunya.

" tau apa kau? sudahlah tutup matamu kita tidur "

daniel merasa bersalah, beberapa hari ini ia jarang bermain dengan ke3teman dekatnya, dan  daniel juga tidak ada saat saka terluka karna ibu tirinya.

daniel mendekat kan tubuhnya kearah saka, daniel memeluk tubuh saka,  tidak benar benar memeluk karna ia takut pelukannya mengenai luka saka. tidak ada penolakan, saka balik memeluk tubuh temannya.

" maaf ya saka, aku tidak tau ibu tirimu akan kembali berprilaku kasar padamu "

" mengapa harus minta maaf? kau tidak salah "

" maaf saka "

" tidak perlu meminta maaf, kak niel tidak salah, yng melukaiku ibu tiriku bukan kak niel "

" aku tidak menolongmu, maaf ya saka "

" tak apa, ada keano dan kai "

" saka, mereka baik baik saja kan? "

" mereka baik, tidak perlu khawatir "

Daniel menghela nafas panjang, mengajak saka berbicara disaat ia marah tidak akan membuat perasaan bersalah yng hinggap menghilang.

" saka- "

" ayo tidur kak, aku lelah " gumam saka.

" a ah tentu, selamat tidur saka "

saka tidak membalas lantaran sudah memasuki alam mimpi, daniel mengusap pipi temanya pelan, mengapa takdir begitu kejam pada temannya.

" sekali lagi maaf saka "

.

.

.

" ayo turun " ajak daniel yang diangguki saka, keduanya turun dari dalam mobil ibunya daniel, mereka diantarkan sekolah oleh supir lantaran ibunya daniel sudah berangkat kerja sebelum mereka bangun.

" terimakasih sudah mengantar kami pak babang "

" iya den sama sama, lagian sudah tugas saya "

" pulang nya saya jemput, aden jngan kemana mana ya, tunggu didepan halte seperti biasanya " lanjun babang.

Five Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang