11.

54 17 0
                                    


" engga aku gamau pergi, biarin aku disini sama daniel "

edward memijit pangkal hidung nya guna meredam stres yng membuat kepala nya seakan ingin pecah, saat ini emly dan edward tengah berdebat perihal perpindahan nama perusahaan ayah nya edward menjadi namanya, perusahaan cabang yang ada di newyork.

damian, ayahnya edward berniat menolong keluarga putranya, tanpa sepengetahuan  memberikan perusahaan untuk diambil alih  dengan begitu emly tidak harus bekerja.

" ini keputusan bukan pilihan, keputusan aku udah bulat, ini semua demi kamu demi daniel juga "

" aku gamau kamu terus terusan bekerja "

emly menatap edward dengan pandangan sulit diartikan, kedua mata emly berkaca kaca membayangkan ini semua hanya tipuan dari ayah mertuanya, mengingat keluarga dari suaminya sangat membenci emly.

" kamu egois mas, kamu seneng kan akhirnya keluarga kamu ngasih cela buat kamu kelola perusahaan "

" kamu gak mikirin perasaan aku gimna, aku jauh dari temen temen, jauh dari ibu panti yang udah aku anggap sebagai ibu aku sendiri "

" perasaan daniel? gimna perasaan nya pas tau klo ternyata dia harus berpisah dari temen temen nya, temen temen yang sudah daniel anggap sebagai adik nya sendiri "

" dia gabisa punya adik juga gara gara siapa hah! "

emly yng posisinya tengah berdiri luruh kelantai, terduduk dengan isak tangis yang memilukan.

" ibu kamu bener mass, kita engga seharusnya nikah! aku capek mass, mana kebahagiaan yng kamu janji kan itu mana! "

edward berjongkok didepan emly,
" sayang, bukan cuma kamu yang cape, aku juga "

" selama bertahun tahun aku berusaha menyembunyikan aset yang aku punya, aset yang ngebuat kita dan daniel hidup berkecukupan, dan sekarang aku gaperlu lagi nyembunyiin apapun, disana kamu bisa antar jemput daniel sekolah, disana kita gaharus kerja dari pagi sampe larut malam "

" disana kita bisa memulai lembaran baru, kamu jauh dari keluarga aku, gaada lagi yang bisa nyakitin kamu sayang "

" dimana letak egois aku? "

emly menatap edward dengan mata tajam.

" lalu jessica? kamu lupa dia kuliah dinewyork "

" dia adik kamu, salah satu keluarga kamu yang benci sama aku, bahkan sama daniel "

" kamu lupa? kamu lupa klo dia lebih berkuasa dari pada kamu! ibu dan ayah kamu memanja kan dia sehingga apapun yang dia mau bakal terwujud "

" KAMU PIKIR AKU GAK TAU DIA BAKAL IKUT TINGGAL SERUMAH DENGAN KITA! "

emly menjambak rambut nya, menjerit histeris membuat air mata edward luruh, bukan, bukan maksud edward menyembunyikan fakta ini.

edward memeluk emly, merengkuh tubuh istrinya, edward sangat menyayangi emly dan daniel, edward tidak bisa berpisah dengan keduanya, mereka bagaikan separuh dari nyawa edward.

" emly aku mencintaimu, aku menyayangi mu dan daniel, aku mohon tetap bertahan bersama sama sayang "

" aku gabisa hiks aku mau pisah, aku takut hidup sama kamu lebih lama lagi "

suara emly terdengar lirih didalam pelukan edward, tanpa mereka sadari sedari awal mereka berdebat ada daniel yang menguping dibalik pintu kamar.

daniel bahagia saat tau kedua orngtua nya tidak berangkat bekerja, setelah pulang sekolah, niat nya ke kamar orngtua nya untuk mengajak nya bermain, bukan nya bermain bersama, daniel malah mendengar perdebatan kedua orngtuanya.

Five Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang