DIA memeluk tubuhnya dengan pandangannya tak henti memandang kawannya itu. Lili dengan santai menghirup kopi ais.
" kau balik sana buat apa? " soal Emily. Lili meletakkan kembali gelas kopi itu ke atas meja lalu dia memandang Emily. " saja. Jumpa kawan lama kita, salah? " soalan berbalas soalan. Emily mendengus.
" rugi kau tak ada sekali. Comel anak-anak Elie, macam mak dia. " puji Lili. Emily menjelig. " malas aku fikir. Asalkan dia dah bahagia dengan suami dia tu. " kata Emily dengan malas. Lili sekadar mengeluh.
" kau ni...takkan masih fikir pasal dia lagi? Sudahlah tu. Banyak lagi lelaki yang kau boleh cari dan jadikan pasangan hidup. Kenapa mesti Jibrail? " soal Lili.
" kau tak faham. Lelaki macam Jibrail susah nak dapat. Dia tu terlalu baik untuk aku. Dan aku nak dia as husband. That's all, i want. " katanya dengan angkuh. " tapi...kau sedar tak apa yang kau buat ni salah. "
" sedar, dan aku tak kisah. Yang aku nak, dia. Hanya dia. " ujar Emily. Lili mengeluh berat. " kau ni, degil lah. "
Emily menayangkan riak selambanya. " benda pertama yang aku kena buat, singkirkan perempuan tu. "
" dah terlambat. Aku dengar-dengar dia orang bakal nikah tak lama lagi. Dan, impian kau tu baik simpan dalam poket saja. " kata Lili. Emily memandang Lili dengan riak terkejut. " kau cakap apa? "
" aku tak rasa kau pekak lagi. "
Digepal kedua-dua belah tangannya menahan amarah yang terus mulai membuak di dalam diri. Mustahil!
" TAK ketat sangat ke Ummi? " soal Aryana. Puan Khadijah menggeleng. " cantik sayang. Macam bidadari yang baru turun dari langit. " puji Puan Khadijah. Aryana tersenyum malu.
" terima kasih Ummi. " ujarnya. Puan Khadijah sekadar mengganguk. Hatinya benar-benar gemuruh. Mengingatkan yang dia bakal menjadi isteri orang buatkan dia terketar dan gugup.
" tenang sayang. Tak ada apa. Jom keluar. Tok kadi dengan pengantin lelaki dah sampai. " ujar Puan Khadijah lembut. Aryana perlahan mengganguk.
" Alhamdulillah, semua dah ada di sini. Kita mula ya? " soal Tok kadi. Mereka mengganguk.
" Bismillah... "
" Muhammad Arfan Jibrail bin Lutfi. "
" ya saya. "
" aku nikahkan dan aku kahwinkan kau dengan Nur Aryana Batrisya binti Khairul dengan mas kahwinnya senaskhah Al-Quran. "
" aku terima nikahnya dengan Muhammad Arfan- "
" eh salah! " potong tok kadi laju. Jibrail terdiam. " erk? "
" oke sekali lagi ya. Tenang-tenang... " kata Tok kadi lembut. Jibrail mengganguk.
Aryana hampir tertawa melihat bakal suaminya gagap untuk akad nikah.
" Muhammad Arfan Jibrail bin Lutfi. "
" ya saya. "
" aku nikahkan dan aku kahwinkan kau dengan Nur Aryana Batrisya binti Khairul dengan mas kahwinnya senaskhah Al-Quran. "
" aku terima nikahnya Nur Aryana bin Khai- "
" astaghfirullah. "
" tenanglah, yang kau ni sampai nak tukar jantina dia dah kenapa? " soal Haikal yang elok duduk berdekat Jibrail. Jibrail menjeling. Tak tahu kah dia sedang gemuruh?!
Aryana menepuk dahi. Bila dia boleh bergelar isteri orang ni?
" tak apa. Kita mula balik. "
Jibrail mengganguk.
YOU ARE READING
Mr. Forest: Arfan Jibrail ✔
AksiARFAN JIBRAIL | EMILY ADRIANA " kau siapa? Mengapa kau disini? " - Arfan Jibrail " kau ni lelaki purba ke? " - Emily Adriana * no copy right, sepenuhnya dari idea author sendiri, juga terdapat scene ganas * Pesanan author: Story ini sangat cringe. ...