- 12 -

241 20 1
                                    

                          
                          —————

TYPO BERTEBARAN ❗

Hari hari berjalan seperti biasanya, namun Thea dan Pasha sedikit curiga pada Gadis karena setiap mereka ingin menyapa Gadis selalu aja buang wajah nya.

Dan saat mereka ke ingin ke cafe mereka terkejut ternyata cafe itu sudah tidak buka lagi alias Gadis berhenti menjual kopi.

"Gadis kenapa ya, cafe nya tutup terus kalo kita sapa malah memalingkan wajahnya" Ujar Thea di sela makan.

"Iya ini bukan Gadis yang kita kenal, sifat nya berubah drastis" tambah Jesper.

"Jujur gue naruh rasa curiga ke Alpha,  pasti itu gara gara ancaman wanita itu, ga mungkin kan tiba-tiba Gadis gitu tanpa sebab" Papar Pasha sambil mengunyah.

"Ga boleh gitu, kita harus positif thinking sayang" tegur Cinta pada Pasha.

"Tapi kalo ini ga bisa positif, aku udah tau sifat Gadis maupun Alpha" balas Pasha.

"Ah sudahlah lupakan wanita itu, mengganggu mood makan ku saja" celetuk Thea.

——————

Sinar matahari telah ganti oleh cahaya bulan yang indah, di kediaman keluarga Ratanaporn Pasha sedang asik bersantai-santai dengan membaca novel kesukaan nya.

Namun tiba-tiba Thea datang dengan wajah panik nya "Kak , si yakult kecelakaan" Ungkap Thea.

"Ha? Kok bisa? Sekarang dia dimana" kaget Pasha langsung menutup novel nya.

"Udah ga usah tanya itu dulu ayok ke rumah sakit"

"Yaudah ayok cepetan tapi naik mobil siapa? Mobil gue di bengkel" Ajak Pasha.

"Si anjir mobil gue di kantor" balas Thea tersenyum kaku.

"Astaga yaudah kita naik motor aja"

"Yaudah gass" akhirnya mereka berangkat menaiki motor Ducati milik Pasha.

——————

Setelah sampai di rumah sakit, mereka langsung menuju ruang Alpha di rawat.

Namun setelah sampai mereka ternyata hanya diperbolehkan melihat dari kaca luar, kondisi Alpha sangat mengenaskan, terbaring tak berdaya.

Dokter akhirnya keluar dari ruangan, Pasha mendekat ke arah dokter untuk menanyakan keadaan sang adik.

"Dokter gimana keadaan adik saya?" Tanya Pasha cemas.

"Kondisi nya belum stabil, dia juga kehabisan darah maka dari itu kita perlu pendonor yang cepat" jawab Dokter

"Golongan darahnya nya apa ya dok" tanya Pasha lagi.

"Golongan darah korban ada O" jawab Dokter tersenyum.

Pasha dan Thea saling menatap, karena di keluarkan mereka tidak ada yang bergolongan darah O.

Namun di sela kebingungan mereka, suara wanita yang mereka sangat kenali terdengar.

"Biar aku aja mendonorkan" Ucap Gadis sambil melangkah mendekat ke arah mereka.

Pasha dan Thea melihat ke arah Gadis sambil mengerutkan dahinya.

"Loh kok ada elu?" Tanya Thea.

"Panjang ceritanya, dok saya bersiap mendonorkan darah saya ke pasien tersebut" Ujar Gadis tersenyum ke arah Dokter.

"Oke baik, saya akan segera urus" jawab dokter lalu pergi.

"Dis jawab kok lu bisa di sini?" Pekik Pasha.

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang