- 22 -

320 29 3
                                    


                      ———————

TYPO BERTEBARAN ❗

Keesokan harinya Cinta datang ke ruangan Thea membawa selebar kertas.

Thea membaca kertas itu lalu terkejut, "lu beneran mau resign?"

Cinta mengangguk yakin, "sebenarnya gue ga bisa langsung tanda tangan cuma Alpha yang bisa" ungkap Thea.

"Tapi gimana minta nya?" Tanya Cinta

"Bentar kita VC dulu" Thea mengeluarkan iPad andalan nya, membutuhkan waktu yang lama Alpha mengangkat panggilan tersebut.

Alpha terlihat sedang tidak punya energi apapun ia terlihat terbaring lemas di kasur, "Kenapa lagi"

"Ini loh Cinta mau resign kan cuma lu yang bisa tanda tangan"

Karena sudah lelah dengan semuanya, Alpha hanya mengangguk faham tak bertanya apapun.

"Yaudah lu wakilin gue aja dah, gue cape" jawab Alpha lalu mematikan telepon.

Thea dan Cinta hanya mengkerutkan kening, "Tumben banget dia kayak gitu.... Yaudah sini gue tanda tangan"

Thea tanda tangan di atas kertas sakral itu, "makasih ya Thea, maaf kalau gue ada salah sama lu makasih banget buat semuanya" Ucap Cinta.

"Iya gapapa santai aja semoga lu cepet di terima kerja ya" balas Thea

"Aamiin... Yaudah gue pergi dulu byee" Cinta beranjak pergi dari kursi depan Thea, Thea hanya menghela nafas kasar.

———————

Cerita pindah mengarah ke Alpha, ia terlihat tergeletak di ranjang hotel tak berdaya, tak lupa dia masih bau alkohol.

Perlahan-lahan dia duduk, Alpha mencoba mengingat-ingat kejadian tadi malam, namun semakin ia berusaha mengingat kepalanya semakin sakit.

Flashback

Kemarin malam saat Alpha masih setengah sadar dia tak sengaja melihat Starlla ada di bar tersebut, Starlla terlihat sedang berbicara dengan seseorang.

Karena di dorong rasa penasaran Alpha berusaha mendekat secara perlahan dan mendengar percakapan mereka.

"Sudah boss, saya sudah mengirim rekaman suara palsu dan foto" ucap laki-laki bermasker hitam itu.

"Baik terimakasih, seperti mereka sudah bertengkar ini bayaran kamu" balas Starlla  memberikan segepok uang merah.

Setelah mendapatkan uang pria itu segera pergi dari area tersebut.

Alpha yang mendengar percakapan tersebut antara percaya atau tidak percaya karena keadaan nya yang masih terpengaruh alkohol.

Tak lama ada yang mengajak nya minum tanpa basa-basi Alpha meng iyakan, dia ikut minum-minum kembali dengan orang yang tak di kenal tersebut.

—————

Setelah beberapa kali menarik napas panjang, Pasha mengetuk pintu. Degup jantungnya semakin tak menentu saat ia mendengar langkah kaki mendekat. Pintu pun terbuka, dan di sana berdiri Cinta, dengan wajah yang tak bisa ditebak.

Ada sebersit kehangatan, tapi segera digantikan oleh ekspresi datar yang membuat Pasha ragu sejenak.“Pasha? Ada apa kamu datang ke sini?” suara Cinta terdengar datar, tanpa emosi.

Pasha mencoba tersenyum, walau gugup. "Aku cuma mau ngomong Aku... aku merasa kita belum benar-benar menyelesaikan semuanya. Aku ingin memperbaiki apa yang rusak di antara kita"

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang