- 10 -

384 26 2
                                    


                            ————

TYPO BERTEBARAN ❗

Setelah membantu Gadis mereka ber empat kembali ke kantor, Alpha sudah menunggu kedatangan mereka,
dia menunggu di ruang santai khusus untuk yang pemiliki jabatan.

"Dari mana aja kalian" tanya Alpha dingin, Pasha menatap Alpha malas.

"Ga usah banyak tanya lah, kita cape sono balik ke ruangan lu" Ketus Pasha.

Alpha memutar bola matanya malas, dia beranjak pergi, namun langkah kaki nya berhenti karena melihat Pasha bergandengan tangan dengan Cinta.

"Apa kalian berpacaran?" Tatap Alpha penasaran.

"Hmm sono balik gih" tambah Pasha malas.

—————

Waktu pulang telah tiba, semua karyawan sudah pulang termasuk Pasha dan Thea namun Alpha yang masih di ruangan nya, dia masih sibuk dengan komputer di meja.

Pukul 9 malam akhir nya Alpha selesai dengan pekerjaan nya, dia segera pulang, namun saat lewat di depan cafe Gadis dia melihat ada laki-laki berwajah imut, dia terlihat sangat dekat dengan Gadis.

Alpha berusaha tak memperdulikan, dia menancap gas mobil, namun di sepanjang jalan otak nya dipenuhi pertanyaan itu, alhasil perasaan nya tak tenang walau sudah sampai rumah.

Alpha masuk ke rumah, dia melihat sekeliling seperti tak ada kehidupan, "Ini orang pada kemana sih sepi amat" cibir nya sambil melangkah ke kamar.

Setelah masuk ke kamar Alpha segera membersihkan diri, lalu melakukan ritual wanita pada umunya, yap memakai skincare.

"Akhirnya selesai, waktu nya tidur" Ujarnya pada diri sendiri.

Baru saja memejamkan mata, ponsel nya berdering tangan kecil nya segera mengambil barang itu.

"Ya kenapa Laura?" Tanya Alpha dalam ponsel

"Besok aku ke kantor mu ya, aku mau ngajak kamu makan siang bareng"

"Oh gitu... boleh aja sih emang kamu ga sibuk?" Alpha terpaksa menerima ajakan tersebut.

"Enggak kok, yaudah kalo gitu... Good night"

"Night juga" Alpha memutus telepon tersebut, ia menghela nafas kasar.

"Kesempatan yang bagus buat manas-manasin si Gadis" Ucap Alpha sambil tersenyum miring.

——————

Sang mentari menyapa bumi dengan kehangatan sinarnya.Kicau-kicauan burung tak mau kalah menyambut datangnya hari baru.

Alpha melangkahkan kaki nya menuju kamar milik sang adik. Tangan mungil nya membuka pintu yang tak terkunci.

Mata Alpha melihat bahwa Thea masih tertidur pulas di atas ranjang kesayangan nya, Alpha segera menggoyangkan tubuh Thea.

"Bangun ini udah jam sembilan!" Decak Alpha.

Perlahan Thea membuka matanya, "kenapa sih gue masih ngantuk" balas Thea sambil mengucek-ngucek wajah nya.

"Lu pulang jam satu ya, ayok ke kantor" Alpha sudah lelah dengan adik nya satu ini.

"Gamau masih ngantuk, lu aja ke kantor gue mau tidur" jawab Thea yang kembali memeluk guling.

"Ckk... Yaudah" Sesal Alpha lalu pergi.

——————

Gadis melangkahkan kaki nya menuju lift, dia berniat ingin mengantarkan pesanan di lantai tiga, langkah terhenti tepat depan pintu lift, jari nya menekan tombol yang mengarah pada lantai tiga.

Saat pintu list terbuka, Gadis sedikit terkejut karena didalam sana ada Alpha yang sedang mengandeng seorang wanita asing, reflek Gadis menundukkan pandangan dan masuk.

Gadis memutar tubuhnya mengarah pintu lift, ia menggigit bibirnya suana terasa sangat canggung, hanya ada keheningan diantara mereka ber tiga.

Setelah menunggu akhirnya pintu lift terbuka, Gadis segera keluar dari lift penuh kecanggungan itu, akhirnya dia bisa bernafas lega.

"Kenapa tadi gue ngerasa canggung banget ya?" Ujar Gadis pada diri nya.

Disisi lain Alpha berpapasan dengan couple PashaCinta, namun mereka tidak saling menyapa satu sama lain hanya saja Alpha melirik sedikit ke arah tangan Pasha yang menggandeng Cinta.

"Sayang itu siapa? Kok nempel banget sama Alpha?" Tanya cinta penuh penasaran.

"Oh itu Laura temen model nya, rumor nya sih Laura naksir ama dia" jawab Pasha mengelus rambut Cinta lembut.

"Ohh gitu..."

Laura sempat menoleh ke arah belakang, "Itu kakak kamu ya sayang?" Tanya nya sedikit manja.

Alpha tersenyum kaku sebenarnya dia sangat tertekan namun mau bagaimana lagi.

"Iyaa, kenapa?"

"Oh gapapa, cuma nanya aja"

——————

Pukul jam dua siang Thea mengajak Jesper jalan-jalan ke mall , berbelanja barang yang di sukai, setelah berbelanja mereka memutuskan untuk makan di restoran.

"Sayang coba kamu tutup mata dulu deh" Ujar Thea tersenyum

"Kenapa? Kamu mau nge prank aku lagi ya?" Tanya balik Jesper dengan wajah curiga nya.

"Enggak, tutup mata dulu" Tukas Thea, Jesper mengikuti arahan sang pacar.

Perlahan Thea mengambil sesuatu dari tas nya, barang itu adalah cincin yang berbentuk seperti mahkota.

"Sayang coba buka mata" pinta Thea,
jantung nya berdetak tak beraturan.

Jesper membuka matanya perlahan, matanya berbinar, "ini beneran buat aku sayang?" tanya nya tak percaya.

"Iya sayang ini buat kamu, mana jari mu sini ku pasangkan"

Jesper memberi jari tangan nya, Thea memasangkan cincin cantik itu pada jari manis Jesper dengan telaten.

"Makasih ya sayang" Ujar Jesper yang mengamati cincin itu.

"Iya sama sama beb" balas Thea tersenyum lebar.

"Iya sama sama beb" balas Thea tersenyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ini cincin nya 🗿🤟

—————

Lebih suka up lama tapi langsung dua bab atau up cepet tapi cuma satu bab?

Author kasih bonus up dua bab sekaligus 🗿🙏

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang