- 2 -

722 58 0
                                    


                             ————

TYPO BERTEBARAN!

Pasha dan Alpha sudah sampai di kantor, mereka segera masuk kantor karena ada meeting. Mereka sekarang berada di depan lift untuk menunggu.

Pintu lift terbuka, betapa terkejutnya Alpha saat melihat wanita yang selalu mengejarnya ada di dalam lift, Yap itu adalah Gadis.

Mereka sempat eyes contacts, namun mereka langsung memalingkan wajah masing-masing, Pasha menggandeng tangan Alpha dan masuk lift, setelah mereka masuk Gadis segera buru-buru keluar dari lift.

Alpha sedikit bingung kok tumben Gadis tidak mengganggu nya, ia seperti cuek saat melihat keberadaan Alpha, namun di sisi lain dia juga senang akhirnya tidak ada yang mengejar nya lagi.

"Muka lu napa bingung gitu?" Tanya Pasha pura-pura tak tau apa yang terjadi.

"Gw bingung tumben banget Gadis cuek gitu ke gw" jawab Alpha

"Ohh, gatau sih kok dia berubah gitu" Pasha lagi-lagi mengucapkan kata-kata kosong nya itu, padahal ia tau menyebab Gadis cuek itu kerena apa.

————

Waktu menunjukkan pukul 5 sore, ya menandakan waktu nya untuk pulang, Cinta menunggu di halte bus sambil memainkan ponsel nya. Lalu suara mobil terdengar, ternyata Pasha menghampiri nya, Pasha membuka kaca mobil nya.

"Cinta mau sekalian ku antar ga?" Ajak Pasha dengan tersenyum

"Eh ga usah kak, Cinta bisa pulang sendiri kok" Cinta merasa tidak anak dengan Pasha.

"Ga-" sebelum Pasha menyelesaikan omongan nya, terdengar teriakan seorang wanita dari belakang.

"Woyyy nyet, lu bawa koper gw! Main tinggal aja lu" teriak itu tak lain dan tak bukan adalah Alpha.

Alpha berlari dengan sekuat tenaga, ia sampai di samping mobil dengan ngos-ngosan.

"Enak aja lu main tinggal, gw mau ikut lu pulang" Alpha membuka pintu mobil depan. Pasha ingin sekali memaki Alpha sekarang karena ia telah merusak suasana.

"Lu naik aja dah, ga sopan nolak tawaran orang" tunjuk Alpha ke Cinta.

Cinta terpaksa masuk ke dalam mobil, ia bingung ingin menolak atau tidak.

"Rumah mu kayak kemaren kan Cinta?" Tanya Pasha.

"Iya kak" jawab Cinta dengan malu.

Alpha malas sudah malas menanggapi mereka berdua, ia membuka ponsel nya dan memainkan nya.

Setelah 20 menit, mereka sampai di depan rumah Cinta, Cinta segera keluar, namun saat Cinta membuka pintu saat Alpha mengeluarkan suara.

"Nama lu cinta kan?" Tanya Alpha

"Iya nyonya kenapa ya?" Hati Cinta mulai tak tenang, detak jantung nya berdetak lebih cepat.

"Yang di depan rumah itu si Gadis kan? Dia pindah rumah?" Yap Alpha melihat sosok Gadis lagi.

"Iya nyonya, empat hari yang lalu baru pindah ke sini, jadi dia sekarang tetanggaan sama saya" Akhirnya cinta lega, ia kira bakal di marahin sama Alpha.

"Ohhh, yaudah makasih infonya" Alpha mengangguk pelan.

"Yaudah makasih kak, makasih nyonya udah antarin Cinta sampe rumah, bye bye" Cinta tersenyum ke arah mereka

"Iya bye juga"  Pasha membalas senyuman itu, namun tidak untuk Alpha, ia masih terlihat sedang memikirkan yang lain.

"Lu mikir apa cil?" Tanya Pasha sambil menyetir.

"Enggak ada, cuma lagi mikirin tentang model Veloura" Alpha berusaha berbohong.

"Yang bener? Muka lu tuh beda kalo lagi mikirin pekerjaan sama yang lain"

"Sssttt diem deh, gw lagi gamood"

Pasha memutar bola mata nya, ia tau pasti Alpha sedang memikirkan Gadis.

————

Saat sampai di rumah, Alpha langsung membaringkan tubuh nya di atas kasur, ia menyuruh pelayan untuk mengambil koper nya yang masih di dalam mobil Pasha.

"Kenapa semuanya berubah ya setelah gw balik, ada yang ga beres pasti" Alpha masih belum bisa melupakan kejadian di lift tadi, tidak biasa nya Gadis bersikap cuek pada nya.

"Apa gw tanya ke Irene ya" runtuk nya  sendiri.

————

Keesokan paginya, Alpha datang ke kantor dengan wajah judes nya, ia menatap semua orang dengan sinis, dan ia tidak lupa memanggil Rebecca ke ruangannya.

"Rebecca, lu dipanggil sama calon adek ipar gw" ucap Cinta.

"Ha? Maksud?" Jawab Rebecca kebingungan.

"Oh maksud nya lu di panggil Nyonya Alpha" Jawab Cinta dengan gugup.

Hati Rebecca seketika berdetak kencang, pasti dia telah melakukan kesalahan yang membuat Alpha marah.

—————

Tok...tok....

"Masuk" Ucap Alpha dingin.

Yap itu adalah Rebecca, ia masuk dengan keringat dingin, ia duduk di kursi depan Alpha. Alpha menatap dia dengan tajam sampai-sampai Rebecca menundukkan kepala.

"Rebecca kenapa kau menyebar kan gosip hoax tentang ku?.... Kalo ga suka sama gue bilang" Bentak Alpha di ujung ucapan.

Rebecca terkejut dan semakin takut, ia gugup untuk berbicara.

"Ayo ngomong, jangan main mental di belakang" Nada Alpha seperti sedang menantang.

"Anu.... Se-sebenarnya bukan saya yang ingin menyebarkan gosip itu" jawab Rebecca dengan terbata-bata.

"Lalu siapa yang menyuruhmu" Ucap Alpha lagi dengan nada dingin nya.

Rebecca diam, ia seperti tidak ingin membuka suara.

"Buka mulut mu atau gw pecat" Alpha sudah geram dengan wanita itu, tinggal ngomong aja loh susah bener.

"Yang menyuruh saya adalah Nyonya Pasha, Nyonya Thea dan asistennya" Rebecca merasa di terancam, ia terpaksa membuka mulut nya.

Alpha terdiam tidak mengeluarkan satu kata pun, ia memainkan jari nya.

"Yaudah sana, lu boleh pergi, dan lu jangan ngomong ke mereka kalo gw yang ngancem lu" Balas Alpha.

Rebecca mengangguk dan segera pergi dari hadapan Alpha sebelum dia dihabisi.

Wajah alpha tersenyum, ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

—————

Udah segitu dulu part kali ini, semoga kalian puas, oh iya jangan lupa untuk support author ya.

Bye bye semua

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang