-----TYPO BERTEBARAN ❗
Setelah mengantar pulang Jesper, Thea langsung pulang ke kediaman nya, saat lewat di depan kamar Alpha samar-samar dia mendengar jika Alpha sedang menelpon seseorang.
"Tetap awasi dia, segera mungkin saya akan ke sana" Thea mengkerut kan dahi nya, dia tidak salah dengar kan?
Thea sangat yakin jika kakak pendek nya itu sedang merencanakan sesuatu.Thea segera pergi dari situ karena takut nya tiba-tiba botol yakult itu membuka pintu kamar nya, Thea pergi dengan wajah tersenyum, entah mengapa dia tersenyum.
"Napa lu senyum senyum sendiri" tanya Thea
"Bukan urusan lu" ketus Alpha lalu pergi.
"Si anjir sombong banget" sinis Thea.
Thea melanjutkan langkah ke kamar pribadi nya, tiba-tiba ponselnya berbunyi, melihat nama kontak sang menelepon wajah Thea berubah tersenyum, namun nama kontak itu bukan lah kontak Jesper.
-----
Pukul sembilan malam Pasha baru pulang entah dia darimana saja, saat berjalan dia pas pas dengan Alpha yang baru saja keluar dari ruang kerja pribadi sang papa dengan wajah nya yang sumringah.
"Lu habis ngomong apa sama papa?" Tanya Pasha penuh penasaran.
"Ada dehh kepo banget sihh" jawab nya sinis lalu pergi.
"Dihh sombong banget"
Perlahan menit berganti, sekarang sudah jam sebelas malam Pasha memutuskan ke dapur untuk mengambil minuman.
Saat hampir sampai dia melihat Thea yang sedang termenung di meja bar dapur, Pasha mendekat ke arah sang adik.
"Kenapa lagi? Ada masalah?" Tanya Pasha
Thea tersadar dari lamunannya "eh enggak, cuma masalah pekerjaan doang"
"Ohhh... Eh Alpha sekarang makin menjadi-jadi" balas Pasha sambil menaruh pantat nya di kursi.
"Pasti sok cool, sombong banget ya"
"Ga heran sih kalo lu tau, eh tadi dia habis dari ruangan papa mana kek lagi bahagia lagi"
"Gue tebak dia lagi nyusun rencana"
"Maybe dia kan sulit di tebak"
"Kalo bagi gue sih enggak, udah hapal gue sama sifat nya"
"Hahahaha" kekeh Pasha.
-------
Saat di kantor Pasha tidak melihat batang hidung Alpha sedikit pun, tidak biasanya Alpha tidak hadir walau sering terlambat.
"Ada yang liat Alpha ga?" Tanya Pasha pada karyawan-karyawan.
"Katanya persiapan mau pergi keluar kota" balas karyawan.
Pasha mengkerutkan dahi nya, baru saja dia liburan masa' pergi lagi.
"Pergi kemana itu anak" Batin nya, lalu ia pergi.
Saat di lorong Pasha ber pas-pasan dengan Thea yang memegang sebuah berkas.
"Thea lu mau kemana?" Cegah Pasha.
"Mau ke Alpha, ini antar berkas" balas Thea.
Pasha menarik nafas "Alpha ga ada kata nya dia persiapan mau pergi ke luar kota" ungkap Pasha.
"Ha?! Dia ke luar kota lagi? Gue yakin kalo dia nyamperin Gadis" Ucap Thea yakin.
"Kok lu tau?"
"Kemarin gue sempet denger dia kayak lagi telepon, pokoknya dia nyuruh orang mata-matain seseorang " jawab Thea.
"Ohh gitu..."
Suara langkah kaki terdengar menunju ruangan Alpha, Pasha dan Thea mengalir pandangan mereka dan ternyata itu adalah Alpha yang mereka cari.
Thea ingin melangkah kan kakinya Namum di cegah Pasha, "Biar gue aja, sini berkasnya" Pasha mengambil berkas dari tangan Thea lalu pergi.
Pasha masuk dengan wajah mengintimidasi, "Alpha gue mau ngomong"
Alpha menoleh ker arah sumber suara, "Ya mau ngomong apa?"
"Lu mau nyusul si Gadis kan?"
Alpha terdiam seribu bahasa, dia tak tau harus menjawab apa.
"Kenapa sekarang baru sadar? DULU OTAK LU KEMANA?! SEKARANG LU SEENAKNYA PERGI NINGGALIN KERJAAN! DI KIRA GA CAPE NGURUS KERJAAN SEKALIGUS" Bentak Pasha.
Alpha terkejut dengan bentakan itu, dia menarik nafas "Sorry, I'm stupid"
"Gue mau tanya sekarang kalo lu sekarang ngejar-ngejar dia apa dia bakal mau sama elu lagi? Ingat lu pernah tolak mentah-mentah cinta nya, lu pernah hina dia , lu pernah buang makanan yang dia buat, lu bakar boneka yang dia kasih di depan mata nya, INGAT DULU LU PERNAH SE JAHAT ITU SAMA DIA!" Pekik Pasha.
Alpha mematung tak berdaya, entah mengapa hati nya sakit mendengar fakta yang keluar dari mulut Pasha, "Ya kan gue usaha dulu"
"Kalau Gadis nerima lu lagi berati dia goblok mau sama elu" Cecar Pasha dan melempar berkas itu ke arah meja lalu pergi dengan nafas yang terengah-engah.
Alpha menatap kosong ke arah bawah perkataan Pasha membuat nya tersadar namun ia tak kan menyerah untuk mendapatkan cinta nya Gadis kembali, tangan nya membuka laci meja dan mengeluarkan foto.
Foto itu adalah foto Gadis yang sedang tersenyum sambil memegang boneka yang diberikan untuk Alpha."Sorry baby I'm late, but I'll try" Ucap Alpha sayu sambil mengusap foto itu.
-----
Di satu sisi Thea sedang berdebat dengan Jesper di ruang kerja nya.
"Terus kalau cuma temen kenapa sampe ke cek in hotel?!" Hardik Jesper
"Astaga sayang itu aku cuma antarin dia yang cek in bukan aku" Thea mencoba meyakinkan sang pacar.
"Halah bullshit aku capek tau ga sama kamu yang ga selalu jujur sama aku" Urai Jesper lalu pergi, dia membanting pintu kaca ruangan.
Thea mengusap wajahnya kasar,"Astaga Thea kau bodoh sekali bisa bisanya sampai ketahuan" Ujar nya pada diri sendiri.
Tiba-tiba Pasha masuk dengan wajah menahan emosi sisa emosi nya dengan Alpha "Thea ku dengar kau cek in dengan wanita lain di hotel kan? Gue juga liat dia lewat sambil nangis" tanya Pasha mengintimidasi.
"Enggak kak aku cuma antar temen doang dia yang cek in bukan aku" Elak Thea seperti saat berdebat dengan Jesper.
Suana semakin memanas, terlihat tangan Pasha menggenggam erat.
"GA LU GA DIA SAMA SAMA SUKA NYAKITIN TAU GA! LU MAU JADI MANUSIA BAJINGAN?!" Bentak Pasha.
"JIKA KAU TIDAK TAU YANG SEBENARNYA DIAM! JANGAN IKUT URUSAN KU ANJ!" Thea balik membentak sang kakak karena terpancing emosi.
Plakkk.....
Tangan lentik Pasha menampar pipi mulus milik Thea, Thea menatap sang kakak dengan sayu dia tak menyangka kakak nya akan menampar nya.
"Sejak kapan kau mulai berani melawan ku? Apa kau mau ikut dengan Alpha?!" Tekan Pasha menatap tajam ke arah Thea.
Namun sebelum Thea membalas nya Cinta sudah tiba, lalu berusaha melerai mereka.
"Sudah kalian ngapain sih berantem, kalian ga malu sama karyawan? Kalian kan sudah besar harus nya kalian tau mana yang salah" Tegur Cinta.
"Ayok sayang pergi" Cinta menuntun Pasha pergi, Pasha sempat menoleh ke arah belakang untuk melihat ke arah Thea dan Pasha melayangkan jari tengah nya.
"Sialan lo" Geram Thea lalu membanting kan bantal sofa ke lantai.
-------
Oke segini dulu ya🙂
Pas kan seminggu?
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE LITTLE FOXES (GXG)
RomansaHari itu, ketiga wanita kaya itu memutuskan untuk berbicara jujur kepada Papa tentang kisah percintaan mereka. Pasha, anak sulung yang karismatik, menjadi yang pertama angkat bicara. Dengan tenang, ia mengatakan bahwa ia menyukai karyawan wanita di...