- 11 -

402 33 2
                                    


                  
                            ————

TYPO BERTEBARAN ❗

Di dimensi lain, Pasha sedang asik berduaan dengan Cinta di ruangannya, tubuh Cinta duduk di pangkuan kekasih nya itu.

"Tau ga sayang, waktu kamu ngelamar kerja di sini aku udah jatuh cinta sama kamu" Ujar Pasha tersenyum.

"Really? Dulu ku kira kamu udah punya pacar loh mangkanya aku ga berani deketin kamu" jawab Cinta seraya mengelus-elus pipi Pasha.

Pasha memegang tangan Cinta yang sedang mengelus pipi nya, lalu ia mencium nya dengan lembut "You are my first love beb"

Cinta tersenyum lebar, lalu ia mencium bibir Pasha, mereka saling menutup mata, merasa mendapat lampu hijau Pasha membalas ciuman itu, mereka saling melumat bibir dengan lembut.

Namun perlahan Pasha mempercepat tempo bibir nya yang membuat Cinta sedikit sesak nafas, Cinta melepas ciuman lalu mengatur nafas.

Tak sampai tiga detik Pasha menarik Cinta dan mengkokop bibir manis sang pacar ia juga mengunci Cinta dalam dekapannya, membuat Cinta pasrah dengan keadaan.

Perlahan tangan Pasha mulai nakal, tangan nakal itu mulai meraba tubuh Cinta, ciuman yang awalnya hanya di bibir berpindah ke bagian leher, Pasha menghisap leher Cinta dengan penuh nafsu.

"Sshhh...."

Pasha tersenyum nakal, ia semakin semangat untuk mencium setiap inci dari tubuh Cinta.

Namun saat sedang asik menciumi leher sang kekasih, tiba-tiba pintu terbuka, Cinta langsung melepaskan kepala Pasha dari leher nya, ia sedikit malu dan panik.

Karyawan itu terpaku, dia tak menyangka bahwa dia akan melihat fenomena itu dalam kantor.

"Ada urusan?" Tanya Pasha yang sudah tidak mood.

Karyawan itu tersenyum kaku "Anu... ada tamu yang mau ketemu Nona" ucap nya gugup.

Cinta dan Pasha melihat satu sama lain, lalu Cinta mengangguk. Cinta berdiri dari pangkuan nya, di ikuti dengan Pasha yang beranjak berdiri.

"Aku pergi dulu ya, bye" Ucap Pasha tersenyum lalu pergi bersama karyawan itu

Cinta menutup wajahnya, ia merasa sangat malu.

"Plis bisa hilang dari bumi ga?" Batin nya

—————

Waktu menunjukkan pukul jam sepuluh malam, di dalam kamar Pasha sedang asik video call dengan sang pacar.

Namun saat sedang asik nya, tiba-tiba pintu kamar nya terbuka alhasil alpha melirik ke arah pintu, mata nya melihat Thea dengan membawa seperangkat alat tidurnya dengan wajah tersenyum.

"Lu mau ngapain anjir bawa begitu segala" Ujar Pasha.

"Gue mau tidur bareng lu, pliss... gue habis nonton horror..." Pinta Thea memasang wajah melas nya.

Pasha menghela nafas kasar lalu mengangguk, dia menatap lagi ke arah laptop nya "sayang udah dulu ya, ada parasit bye" lalu dia memutus telepon itu.

Mendengar ucapan sang kakak wajah Thea sedikit masam "si anjir adek sendiri dibilang parasit" Decit nya sambil berjalan ke arah kasur.

"Lu mau nobar film ga?" Tanya Pasha mengalihkan pembicaraan.

Thea berfikir sejenak, "boleh" Jawab nya singkat.

"Yaudah lu tunggu sini, gue ambil makanan di bawah" tambah Pasha lalu pergi.

Kaki panjang Pasha melangkah ke arah dapur namun ia di kejutkan dengan Alpha berwajah putih yang tiba-tiba muncul dari dapur.

"Anjing setan" Umpat Pasha kaget sambil menabok wajah Alpha.

Akibat tamparan itu masker Alpha menjadi pecah, "anying masker gue jadi pecah kan" Decak nya.

"Ya lu nya sih tiba-tiba muncul siapa yang ga kaget coba" balas Pasha tak terima.

"Lu mau ngapain sih?" Sesal Alpha.

"Gue mau ambil jajan di kulkas, minggir cil" Pasha mendorong pelan tubuh pendek Alpha ke samping.

Alpha mengamati apa yang di lakukan Pasha, "eh jangan ambil yang itu, itu punya gue enak aja lu ambil"
Timpal nya.

Pasha menaruh kembali jajan itu dengan kasar, lalu ia beranjak pergi, namun langkah nya terhenti karena botol Yakult itu menghadang ya.

"Lu pacaran ya sama Cinta?" Tanya Alpha dengan wajah kepo nya.

Pasha mendorong dahi Alpha dengan jari telunjuk nya, "kepo" balas nya singkat lalu pergi.

Alpha menatap ke arah punggung Pasha yang menjauh, lalu ia tersenyum miring.

—————

Keesokan paginya seperti biasa Pasha dan Thea berangkat lebih awal dan Alpha yang selalu terakhir.

Saat ingin masuk ke lingkungan kantor, Alpha melihat ke arah cafe Gadis, mata nya mengamati sejenak aktivitas di cafe tersebut.

Mata nya melotot saat seorang pria  merangkul Gadis, dia merasa bahwa pria itu adalah pria tempo hari yang dia pernah liat.

Namun saat sedang mengamati lebih dalam, suara klakson mobil mengagetkan nya, ternyata dia menghalangi jalan masuk ke parkiran, Alpha segera menangkap gas mobil nya.

—————

Alpha melangkahkan kaki nya ke arah ruangan Thea, dia mendorong gagang pintu, namun ia dikejutkan dengan pemandangan Thea sedang bercumbu mesra dengan Jesper.

"Apa lagi sih anj" Gerutu Thea.

"Gue cuma mau ngasih berkas, nah" Alpha melempar pelan ke arah meja, lalu beranjak pergi.

"Eh kak, sekalian antarin ini ke kak Pasha dong" Pinta Thea dengan menunjuk berkas di meja sofa

"Ck... yaudah sini" Alpha mengambil berkas nya lalu pergi.

"Dasar bucin sialan" Batin nya.

Sesuai amanah sang adek Alpha ia mengantarkan berkas itu, tangan nya mendorong pintu dan mata nya harus memandang lagi hal yang tak senonoh.

"Anj ga Thea ga lu sama aja kang kokop" Cibir nya.

"Serah gue lah mangkanya jangan jomblo" balas Pasha mengejek.

"Nih berkas dari Thea, gue mau pergi dulu bye" Ujar Alpha lalu pergi.

Saat ingin kembali ke ruangan nya, Alpha tak sengaja bertabrakan dengan Gadis.

"Eh maaf nona saya buru-buru" Ucap Gadis melihat ke arah bawah lalu melangkah kan kaki nya , namun baru saja selangkah kecil lengan nya di pegang Alpha.

"Gue mau ngomong sebentar" Ucap wanita pendek itu.

Mau tak mau Gadis memutar badan nya menghadap ke Alpha, namun menundukkan kepala nya.

"Mau ngomong apa ya nona?" Tanya Gadis

"Tolong jauhi Pasha dan Thea, mereka ga pantes temenan sama penjual kopi kayak lu, lu tau kan kalo mereka anak orkay sedangkan lu cuma anak yatim piatu miskin" Hina Alpha dengan nada datar.

Hati Gadis seketika sakit mendengar lontaran tersebut, matanya berusaha keras tidak menjatuhkan air matanya.

"Iya Nona saya bakal jauhi" Jawab Gadis dengan tersenyum tipis.

"Oh iya satu lagi, jangan tampakkan wajah jelek mu di hadapan ku"

Gadis hanya mengangguk dan tersenyum, lalu ia melangkahkan kakinya menjauh dari situ.

Alpha menatap kosong ke arah punggung Gadis yang mulai menjauh.
"Wanita jalang itu harus menjauh dari keluarga ku agar tidak kena parasit" Ucap nya sombong dengan tersenyum licik.

—————

Hayo siapa yang greget sama Alpha? Author juga ikutan greget sih, yaudah segini aja dulu ya maaf kepanjangan:)

Sorry kalo lama up di karena kan author ada projek bikin drama 🗿🙏
Pusing mikirin skrip nya uyyy😵

Byeee😘

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang