- 8 -

459 35 0
                                    


                             ————

TYPO BERTEBARAN!

Hari ini adalah hari tersibuk untuk mereka bertiga, Pasha pagi-pagi harus ada rapat untuk membahas bisnis roti nya, Alpha harus berangkat cepat karena ada pemotretan brand baru, dan untuk si bungsu untuk hari dia nge handle semua permasalahan di kantor.

Saat menunju tempat pemotretan, Alpha tak sengaja melihat seorang wanita yang persis mirip dengan Gadis, wanita itu seperti sedang di ganggu sekelompok pria nakal.

Dia menepikan mobil nya dan mendekat ke arah kejadian, dan benar ternyata itu adalah Gadis, dia sedang di goda dengan pria pria brengsek.

Salah satu pria itu ingin menyentuh pipi mulus milik Gadis, namun belum sempat menyentuh dia sudah di pukul Alpha.

"Berani nya kau menyentuh milik ku tanpa izin!" Murka Alpha, dia mendorong pria itu dan menghajarnya.

Gadis yang masih syok langsung berteriak minta tolong, alhasil membuat sekelompok itu panik dan langsung pergi.

Alpha segera berdiri, dia melihat wajah Gadis yang ketakutan.

"Emmm... Makasih udah mau nolongin aku" Ujar Gadis gugup yang tak berani berkontak mata dengan Alpha.

"Ya sama-sama" Jawab Alpha singkat, matanya menatap ke arah tangan kiri Gadis, nampak seperti sedang terkena luka bakar ringan.

Alpha ingin menanyakan hal tersebut namun karena rasa gengsi nya yang lebih tinggi dari kekayaan nya sendiri dia tidak jadi bertanya.

"Pulang lah, ini sudah jam enam pagi kau harus buka cafe kan" Ucap Alpha berusaha se dingin mungkin.

"Oh iya, sekali lagi makasih" Gadis segera pergi dari hadapan Alpha, dan Alpha segera kembali ke mobil dan pergi.

Di perjalanan, pikiran Alpha penuh dengan Gadis, dia berfikir keras kenapa tangan Gadis bisa sampe terluka seperti itu.

"Wanita bodoh kenapa bisa ceroboh sekali, tangan nya saja luka seperti itu... bikin khawatir aja"

Apakah si es batu mulai mencair?

————

Di dimensi lain, Thea sedang memperhatikan Jesper yang sedang berbincang dengan karyawan laki-laki, dia sedikit terbakar api cemburu.

Tiba-tiba pundak kiri nya ada yang memegang, Thea reflek menoleh ke arah belakang ternyata Cinta yang mengantarkan titipan kopi.

"Kak? Ini kopi nya" Ujar Cinta.

"Oh iya makasih" jawab singkat dan langsung mengintai pacar nya lagi.

Cinta tersenyum tipis ia sadar jika atasan nya sedang cemburu, "Jangan terlalu berlebihan seperti itu, Jesper tidak mungkin berpaling dari mu"
Ujar Cinta.

Thea terdiam sebentar mendengar ucapan Cinta, lalu dia berkata "iya iya, seharusnya aku tidak se posesif ini, ada ga tugas yang belum selesai?"

"Kurang tau sih kan aku bukan asisten mu"

"Oh iya hehehe" mereka sedikit terkekeh lalu pergi dari tempat itu.

————

Di cafe, Gadis sedikit tak fokus karena kejadian tadi pagi, dia ga nyangka akan ada pujaan hati nya yang menolong, eh maksudnya mantan pujaan hati nya.

Untung saja cafe tidak terlalu ramai jadi Gadis bisa bersantai sedikit, namun saat bermain ponsel nya tiba-tiba segerombolan cowok tadi pagi datang kembali, mereka pintar karena saat datang pengunjung tidak ada.

Wajah Gadis pucat kaki dan tangan nya bergetar, ponsel nya terjatuh dari genggaman.

Ketua gang itu tersenyum licik lalu berkata "Guys acak-acak tempat ini", tanpa pikir panjang anggota gang itu mengacak-acak cafe Gadis, Gadis hanya bisa menangis karena dia hanya sendiri di cafe tersebut.

Pria itu mendekat ke arah Gadis, dia menatap dengan penuh nafsu, "Come on baby" Ucap pria itu membuat Gadis merinding.

"Katakan apa mau mu Alex!" Gadis memberanikan diri untuk sedikit bernada tinggi.

Alex semakin mendekat ke arah Gadis, Gadis menutup matanya ia sangat takut berkontak mata dengan Alex sang mata Elang.

Gadis merasa terpojok dia tidak punya pengalaman apapun tentang membela diri, sekarang dia hanya pasrah.

Alex mengelus pipi lembut wanita itu,
dia mengambil tangan Gadis dan mencium nya, "Please come with me".

Alex mencengkram tangan Gadis dengan erat, Gadis merintih sedikit kesakitan, tak berhenti sampai di situ Alex mencoba mencium bibir Gadis, namun belum sempat mencium , wanita itu bisa mengambil botol di samping nya dan langsung memukul leher Alex.

Alex langsung meringis kesakitan, kesempatan itu lah membuat Gadis bisa kabur dari Alex.

"Woyy jal*ng jangan pergi lo!" Teriak Alex.

Gadis tak peduli dengan peringatan Alex, dia mencoba keluar dari cafe, dia berlari keluar dan berpapasan dengan Thea dan Jesper yang memang menemui Gadis.

"Plis tolong gue Thea, Jes" Ucap Gadis yang masih mengatur nafas.

"Lu kenapa? Siapa yang bikin lu gini?" Thea ikutan panik karena dia orang yang panikan.

Alex dan sekutu nya ternyata menyusul Gadis, saat melihat pria pria brengsek itu Jesper tau apa yang terjadi, Thea melirik ke arah Jesper dan mereka memberikan kode.

"Gadis lu mundur dulu biar kita yang urus" Pinta Jesper, Gadis menuruti perintah teman nya itu.

"Ayo sini lawan kita berdua" Ejek Thea.

Alex langsung maju dan menyerang mereka berdua, namun Alex sangat kuat dan membuat mereka tersungkur.

"Segini aja? Hahahaha" Ejek Alex tertawa

Saat Alex ingin mengajar Thea lagi ternyata warga datang, Gadis lah yang meminta pertolongan, karena panik Alex dan gang nya pergi namun tak bisa.

Alhasil Alex gang harus menyerahkan diri , warga langsung mengamankan mereka semua.

Gadis menghampiri Thea dan Jesper, "kalian gapapa kan?" Tanya Gadis sangat cemas.

"Gapapa kok santai aja"

"Tapi gara-gara aku kalian jadi gini" Gadis merasa bersalah karena telah melibatkan dua sahabat nya ini.

Namun mata Thea tertuju pada tangan kanan Gadis yang memerah, "Tangan lu kenapa?" Thea mengecek tangan Gadis.

"Oh ini tadi di pegang sama Alex udah biarin , yang penting kalian ga kenapa-napa" jawab Gadis tersenyum

Mereka bertiga pergi ke kantor, saat berjalan Thea mendesak Gadis agar bercerita gimana dia seperti itu, Gadis akhirnya cerita awal hingga akhir.

————

Mungkin beberapa hari kedepannya, author bakal lama update karena sekolah 🙏

Segini dulu ya bye😘🤘

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang