—————TYPO BERTEBARAN!
Pukul tiga sore Alpha menyempatkan ke kantor sebentar, earphone kesayangan nya tertinggal ke kemarin.
Namun ternyata Alpha dan Gadis di pertemukan tak sengaja lagi lift, kebetulan apa ini? Sangat aneh.
Untung kali ini ada 2 karyawan yang masuk, jadi mereka tak terlalu canggung, Gadis seperti berusaha menyembunyikan bekas cengkraman itu, namun Alpha sudah melihat nya duluan.
"Kenapa tangan luka lagi? Wanita itu memang payah menjaga diri" batin Alpha.
Setelah lift terbuka Gadis terlihat seperti buru-buru pergi, yang membuat Alpha semakin menaruh curiga.
"Eh gue napa mikirin cewek murahan itu ya, udahlah paling caper dia nya"
Alpha masih gengsi untuk mengakui sebenarnya dia menaruh perhatian pada Gadis.————
Sinar Baskara telah berganti menjadi sinar Candra, lampu-lampu telah menyala di setiap sudut. Pukul menunjukkan waktu sembilan malam.
Tiga kakak beradik itu memutuskan untuk kumpul di ruang tengah, semacam nonton bareng keluarga gitu lah.
"Kak tau ga, cafe Gadis berantakan tau" Ujar Thea memulai percakapan.
"Ha? Kok bisa? Duh gue ketinggalan berita lagi" Pasha sedikit terkejut.
"Tadi siang waktu sepi ada gang laki-laki gitu masuk ke cafe terus ngacak-ngacak, dan kakak tau ketua gang itu suka sama Gadis" Sambung Thea seperti manas-manasin Alpha.
"Njirt terus Gadis gapapa kan?" Pasha sadar dan ikut manas-manasin Alpha.
"Kau tau kak cowok itu ngelus-ngelus pipi Gadis, terus tangan nya di cium dan epic nya lagi kan kak Gadis mau dicium sama tu cowok" Thea yakin jika ucapan nya bakal berhasil membuat Alpha panas sendiri.
"Ihh terus-terus gimana, Cowok nya berhasil ga CIUM si Gadis" Pasha menekan kata 'cium' itu.
"Ih iy-" namun belum sempat Thea melanjutkan cerita, Alpha memukul meja.
Brukkk...
"Ngapain sih kalian ngomongin wanita itu" Cibir Alpha tak suka lalu pergi.
Thea tersenyum kemenangan, akhirnya wanita itu terlihat cemburu.
"Eh Gadis beneran dicium?" Tanya Pasha yang belum puas.
"Kaga jadi dicium, Gadis sempat ngelawan" jawab Thea
"Ohh syukur deh"
Di dalam kamar, Alpha berusaha mengatur emosi nya, ia tidak tau kenapa bisa semarah ini mendengar kabar Gadis telah di cium oleh pria lain.
"Aaagghhh.... Siapa laki-laki itu yang berani mengambil milik ku" Gerutu Alpha, namun setelah berucap seperti itu dia terdiam sejenak.
"Eh kenapa gue malah marah harus nya gue seneng kalo dia gitu" ucap nya pada diri sendiri.
————
Keesokan nya, Pasha cinta dan TheaJesper membantu Gadis membereskan cafe, mereka sangat kasian dengan wanita itu karena dia harus mencari uang untuk berobat sang nenek.
"Makasih ya udah mau bantu aku, aku ga tau mau membalas kalian pake apa" Ujar Gadis tersenyum.
"Udah lah jangan sungkan lu, kayak sama siapa aja lu" jawab Pasha terkekeh.
"Lu emang tinggal berdua doang sama nenek lu?" Tanya Jesper
Gadis tak langsung menjawab dia diam sejenak lalu berkata, "sebenarnya gue punya adek cuma dia di kota lain, hari ini dia pulang"
"Adek lu cewek atau cowok?" Tanya Jesper lagi
"Cowok"
"Ohhh" balas Jesper mengangguk.
—————
Setelah membersihkan cafe, mereka istirahat sejenak sambil berbincang, namun tiba-tiba Pasha berdiri dia mendekat ke arah Cinta, lalu dia berlutut di depannya.
Tangan Pasha mengeluarkan sebuah cincin cantik dari saku nya,
"Cin kamu mau ga jadi pacar aku?" Tanya Pasha deg deg kan.Thea, Jesper dan Gadis tersenyum lucu, "terima terima!" Sorak Thea.
Cinta mengangguk malu, lalu Pasha memasang cincin itu di jari kelingking Cinta.
"Cie cie pacaran nihhh" canda Jesper,
Pasha memeluk Cinta dengan erat akhirnya dia bisa dapat sang pujaan hati.
Gadis tersenyum bahagia, dia ikut senang dengan hubungan baru teman nya, "Semoga kalian langgeng ya" doa Gadis.
Thea menatap ke arah Gadis, dia sebenarnya tau jika Gadis ingin seperti mereka, namun dia mencintai orang yang salah.
"Semoga lu juga cepat kayak kita Dis" Jujur saja Pasha kasian dengan Gadis, namun harus berbuat apa? Cinta nya di tolak mentah-mentah sang adek.
"Iya aman itu hahaha" balas Gadis tertawa.
—————
Di kantor, Alpha tidak bisa tenang pikiran nya dipenuhi tentang Gadis, Gadis dan Gadis.
"Apa bener Gadis dicium cowok itu? Tapi ga mungkin Gadis itu bukan wanita murahan" Gumam Alpha.
Dia berjalan menuju jendela, mata nya melihat ke arah cafe Gadis, "oh ternyata mereka di sana, ihh kenapa ga ngajak gue kan mau ikut" kesal Alpha.
Tiba-tiba pintu terbuka, ternyata itu
Luara dia adalah wanita model seperti Alpha, tangan nya membawa se kantong makanan."Eh Laura, ngapain ke sini?" Tanya Alpha, sebenarnya Alpha kurang suka dengan Laura, dia seperti cegil.
"Mau makan bareng kamu, boleh kan?" jawab Laura tersenyum
"Ohh boleh kok" balas Alpha sambil tersenyum kaku, Alpha merasa tak enak menolak nya , karena Laura adalah rekan kerja yang baik.
Laura duduk di sofa lalu membuka bungkusan itu, ternyata itu adalah spaghetti bolognese, makanan kesukaan Alpha.
Alpha yang melihat itu langsung bersemangat, "wow ini adalah kesuksesan ku" Alpha ikut duduk di sofa itu.
"Mangkanya aku membawakan untuk mu"
"Really? Kau tau darimana aku suka ini?" Alpha syok karena sekarang ada yang tau makanan favorit nya selain saudara kandung nya dan Gadis.
"Aku sering kamu makan ini, jadi ku pikir kau suka eh ternyata emang beneran suka, coba makanlah"
Alpha mengambil satu suapan, lalu dia kaget karena rasanya enak, "wow perfect sekali"
Laura tersenyum ternyata Alpha suka makanan yang dia berikan, "beneran? Habis kan aja".
Mendengar jawaban itu, Alpha memakan nya dengan lahap kebetulan juga dia sedang lapar, Laura menatap Alpha dengan tatapan penuh makna.
Apa Laura suka sama Alpha?
————
Udah berapa hari author ga update?
Ah lupakan, yg penting cerita ini udah update 🗿Segini dulu ya byeee
JANGAN LUPA VOTE BILA SUKA!
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE LITTLE FOXES (GXG)
RomanceHari itu, ketiga wanita kaya itu memutuskan untuk berbicara jujur kepada Papa tentang kisah percintaan mereka. Pasha, anak sulung yang karismatik, menjadi yang pertama angkat bicara. Dengan tenang, ia mengatakan bahwa ia menyukai karyawan wanita di...