- 3 -

635 58 0
                                    


----

TYPO BERTEBARAN!

Waktu makan siang tiba, semua karyawan melepaskan tangan nya dari laptop, mereka segera menuju ke kantin kantor.

Begitu pula dengan Cinta, ia berdiri dari kursi kerja nya, saat beranjak pergi, Pasha menghampiri nya.

"Cinta, mau makan bareng aku ga? Aku udah pesen makanan banyak" Ajak Pasha.

Pendapat tawaran itu Cinta mengangguk, Pasha senang akhirnya tawaran nya diterima, mereka pun pergi ke kantor Pasha.

Saat masuk, aroma makanan sudah tercium, Cinta tau ini adalah aroma makanan favorit nya.

"Kak apa ini makanan favorit ku?" Tanya Cinta memastikan.

Pasha mengangguk "ayo makan sebelum waktu istirahat habis".

Cinta duduk di samping Pasha, mereka makan bareng sambil bercerita ringan.

Saat bercerita bibir Cinta terkena noda, Pasha melihat itu langsung me-lap bibir Cinta dengan ibu jarinya, Cinta kaget sekaligus baper mendapat perlakuan itu.

"Kalo makan hati hati sayang" Ucap lembut Pasha.

Cinta semakin meleleh dibuat Pasha, ia hanya mengangguk malu.

----

Di sisi lain Alpha sedang menunggu mereka ber 3 di kantin, ia ingin mengintimidasi mereka semua.

Tapi di tunggu terus menerus, batang hidung mereka tidak kelihatan, sampai waktu makan telah habis.

Alpha memanggil salah satu karyawan

"Hei kamu!" Sorak Alpha

Karyawan itu menoleh ketakutan.

"Aku nyonya?" Dia sambil menunjuk ke arah dia sendiri.

"Iya kamu, sini kemari" Jawab Alpha sudah ingin emosi. Karyawan itu mendekat ke arah Alpha dengan ketakutan.

"Kau liat Pasha dan Thea tidak?" Tanya Alpha

"The-thea yang anak magang itu nyonya?" Jawab Karyawan itu.

"Ya bukan lah, Thea adek gw, sama Pasha kakak gw, lu tau ga" Ujar Alpha dengan emosi.

"Ka-kalo nyonya Pasha ada di kantor bersama manejer Cinta, kalo Nyonya Thea tadi keluar ke Cafe Gadis bersama asistennya" Jawab karyawan cepat.

"Ohh, yaudah sana" usir Alpha dengan seenaknya. Karyawan itu langsung pergi.

"Bocah bocah sialan, pas di cariin pada ngilang tapi pas ga di cariin nongol mulu muka nya" rutuk Alpha ke diri sendiri.

Lalu Alpha segera pergi dari tempat nya, saat melewati tempat karyawan, dia mencium kopi khas milik cafe Gadis, dan benar dia melihat rata-rata karyawan di sana sedang ada yang minum kopi, teh dan susu coklat buatan Cafe Gadis.

Membuat Alpha ingin meminum itu juga, namun ia gengsi untuk mengonsumsi minuman buatan Cafe milik Gadis. Ia cepat-cepat ke ruang kantor nya agar keinginan nya itu tidak semakin besar.

-----

Di cafe milik Gadis, Thea dan Jepser meminta maaf karena telah membohongi nya.

"Kita minta maaf sebesar-besarnya, kita ga bermaksud jahat atau apapun, niat kita baik, kita cuma mau kamu bisa mendapatkan cinta yang setara" ucap Thea dengan rasa bersalah.

"Iya gapapa, aku udah maafin kalian kok, disini aku juga salah kenapa masih ngejar-ngejar orang yang cinta pada ku" jawab Gadis dengan lembut.

"Kita boleh buat kan susu coklat dua ga, kita lagi pengen nih" ucap Jesper yang berusaha mencair kan suana.

"Eh boleh-boleh, tunggu ya" Gadis segera kembali ke tempat dia bekerja.

Jesper menatap ke arah Gadis " Gadis itu sempurna, kenapa kak Alpha menolak nya" ucap nya dalam hati.

----

Pukul menunjukkan sudah jam 9 malam, Alpha memanggil saudara ke kamar setelah makan, karena ingin membahas soal gosip itu.

"Kak, kenapa kakak tega nyebarin gosip hoax itu?" Tanya Alpha dengan nada kecewa.

"Kakak punya alasannya, kakak ga sembarangan nyebar itu" jawab Pasha cepat.

"Alah udah-" Sebelum Alpha selesai bicara, Thea sang adek memotong pembicaraannya.

"Karena kita kasian liat Gadis ngejar-ngejar orang kayak lu, dia lakukan apapun buat dapat cinta kakak, namun apa? Hasil nya sampai sekarang ga ada, udah satu tahun loh dia ngejar kakak, dia juga ber hak dicintai" Ucap Thea menatap Alpha dingin, ia sudah muak dengan kakak kedua itu, hanya mementingkan dirinya sendiri.

Mendengar ucapan sang adik, Alpha diam seribu bahasa. "Sekarang sudah tau kan kenapa kita ngelakuin itu?" Ujar Pasha tersenyum pasrah.

"Jadi karena itu dia mengabaikan ku?" Tanya Alpha, wajah nya seperti meng khawatir sesuatu.

"Kenapa? Kau merasa kehilangan ya? Mangkanya jangan suka menyepelekan perasaan orang" Jawab Thea sambil beranjak pergi. Alpha me nunduk ke arah bawah, ia bingung kenapa hati nya seolah-olah tak terima Gadis tak mencintai nya lagi.

Pasha memegang pundak Alpha dengan berlawanan arah "Kejar lah sebelum semua terlambat" setelah mengucapkan itu Pasha pergi.

Alpha menjadi termenung setelah mendapat kata motivasi dari kakak nya.

-----

Sudah segini aja dulu part tiga ini, jangan lupa support author ya, makasih udah mau baca karya author

Bye bye semua

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang