- 13 -

428 27 1
                                    

                           —————

TYPO BERTEBARAN

Sudah tiga hari Alpha terbaring tak sadar kan diri di ranjang rumah sakit, namun mata nya perlahan mulai terbuka, sang papa melihat anak nya yang sadar mendekat.

"Alpha? Apa kau sudah sadar?" Tanya pria itu bangka itu sambil mengusap tangan Alpha.

Pandangan Alpha masih samar-samar lalu dia mengeluarkan suara dengan sayu "Gadis...", Ucapan itu membuat sang ayah kaget.

"Siapa Gadis? Kenapa Alpha mengucapkan nama itu?" Tanya Tuan Ratanaporn pada asisten pribadi nya.

"Maaf tuan saya tak tau nama itu" jawab asisten.

Lalu pintu terbuka Pasha dan Thea baru sampai dari bandara, "kenapa pa? Alpha sudah sadar?" Tanya Pasha sambil mendekat.

Sebelum papa menjawab pertanyaan dari sang anak, Alpha mengeluarkan kata lagi yang sama di awal, "Gadis..."

Sontak Pasha dan Thea berkontak mata, lalu Thea mengangguk faham, tiba-tiba Dokter masuk untuk mengecek keadaan Alpha.

"Silahkan keluarga keluar dulu agar saya bisa memeriksa pasien" Ujar sang dokter.

Akhirnya mereka keluar dari ruangan tersebut, sang papa pulang karena dia tak sanggup berada di sana, aroma obat membuat nya pusing, tertinggal Pasha dan Thea di sana.

Setelah menunggu beberapa menit dokter keluar dan mengizinkan mereka masuk lagi, Pasha Thea masuk dengan wajah kemenangan bukan licik ya.

Alpha menoleh ke arah mereka dengan tatapan sayu.

Thea mendekat ke arah tempat tidur Alpha, "Kau tau mau adalah wanita jahat" Cela nya.

Alpha mengkerutkan kening nya, "maksud nya?"

"Kau selalu mencaci maki Gadis, namun saat kau sekarat dan membutuhkan darah Gadis dengan suka rela mendonorkan darah untuk mu dan gara gara kau dia MENUTUP CAFE NYA!" Bentak Thea di akhir kalimat, matanya mulai berkaca.

Raut wajah Alpha berubah menjadi sedih, "Sekarang dia dimana?" Tanya Alpha sayu

"Ga usah ngalahin pembicaraan, LU JUGA YANG NYURUH DIA BUAT JAUHI DIA KAN!" Seru Pasha, tangisan nya pecah seketika.

"Alpha gue kasih tau ya, kalo lu cinta sama dia plis tolong jangan nyakitin hati nya, gue sebenernya tau LU CINTA SAMA DIA KAN" Tekan Pasha.

Air mata mulai mengalir di pipi Alpha, dia menutup wajahnya dengan tangan nya.

"Ga usah nangis semua udah terlambat, Gadis udah pergi ke luar kota" Ujar Thea.

Alpha langsung menoleh ke arah Thea, "Bohong ga mungkin dia ninggalin gue!" Teriak Alpha tak terima mata nya mulai meneteskan mata.

"Emang lu siapa nya HA?!" Timpal Pasha

Mendengar timpalan Pasha Alpha terdiam , kenapa hati nya merasa sesak?

"Kan dari awal gue udah ngomong lu jangan sampe nyesel dan takdir udah terjadi" Papar Pasha.

Rasa bersalah Alpha bertambah mendengar tamparan dari kakak nya.
Thea mengusap wajahnya lalu pergi dari situ dan diikuti Pasha.

Alpha sekarang hanya bisa menelan penyesalan, tatapan nya kosong dan air matanya semakin mengalir.

——————

Ruang rawat Alpha terasa sepi, hanya ada suara ketikan keyboard dari laptop Pasha yang sedang mengetik  dan Alpha yang tertidur.

Namun tiba-tiba Alpha terbangun dan berteriak "Gadis!!!"

THREE LITTLE FOXES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang