BAB 6

13 6 0
                                    

BAB 6

TAHU gak sih apa yang paling aneh?

Yang paling aneh itu ketika Virgo menyadari dirinya duduk disamping Anzars yang sedang mengemudi. Seakan dia yang menjadi pacar Anzars. Kepala Virgo memutar melihat Elina yang duduk dikursi penumpang yang fokus menatap ke arah jalanan.

Keningnya mengerut bingung. Biasanya kalau Anzars yang mengemudi mobilnya dan ada Elina disampingnya dengan tega Anzars akan menyuruhnya pindah kebelakang. Sekarang boro-boro menyuruh pindah Anzars saja hanya diam dan sesekali mengikuti lirik lagu dengan suara kecil. Anzars sangat fokus menyetir seakan takut terjadi kecelakaan.

Lampu merah menyala, Anzars memberhentikan mobil untuk sementara waktu sampai menunggu lampu lalu lintas berubah kuning lalu berubah hijau. Anzars juga mematikan radio yang sedang promosi iklan, hingga keadaan mobil sangat sepi seperti tidak ada penghuninya di dalam.

Virgo berdehem memecahkan keadaan. "Zars, suruh gua tukaran sama El, dah." Ucap Virgo.

Anzars fokus menatap ke arah depan. "Disitu saja."

"Gua gak mau, ya, dikira pacaran sama lo."

"Gak gua pikirin." Balas Anzars acuh. Lagian siapa juga yang mikir ke arah sejauh itu? Cuman Virgo seorang.

"Ayolah Zars suruh pacar lo pindah ke sini. Aneh bat dah perasaan gua duduk disamping lo kayak gini. Lo kira gua homo apa."

"Yang bilang lo homo siapa?"

"Gua tadi." Kata Virgo kesal.

"Yaudah." Ucap Anzars cuek.

Virgo menoleh ke arah Elina yang sedari tadi hanya diam. Biasannya Elina cerewet, cerita tidak akan habis dari mulutnya. Barulah Virgo menyadari keadaan yang menimpanya sekarang sepertinya Virgo berada di tengah-tengan orang pacaran lagi mode bertengkar dan karena ketidak tahuanya bahwa Anzars dan Elina telah berstatus mantan.

"El, pindah sini, deh." Pinta Virgo menguji coba opininya tadi.

Elina menggeleng pelan. "Gua disini aja." Tolak Elina yang semakin memperkuat pendapatnya tadi.

"Ayoklah, El, lo mau gua dituduh homo sama pacar lo!" bujuk Virgo lagi.

Lampu lalu lintas berubah warna jadi kuning dan langsung berubah ke hijau. Anzars kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia berusaha menulikan telinganya dari mulut Virgo yang banyak minta dan tidak tahu diri kerena sudah dikemudikan.

Padahal duduk enteng itu gampang. Caranya cuman duduk, diam dan gak usah banyak drama. Itu sudah cukup.

"Cuma duduk Virgoooo." Ucap Elina greget. "Cuma orang gila yang nganggap lo homo karna duduk di samping cowok."

Virgo semakin yakin 100 persen mereka emang lagi bertengkar atau nggak lagi marahan manja, yang maunya dibujuk rayu dan akhirnya luluh.

"Ellllll." Rajut Virgo dengan wajah memelas.

"Gooo...lo nggak lagi ciuman, ya, sama Anzars. Lo cuman duduk disampingnya bukan ditidurin!" sahut Elina yang tidak tahan mendengar keluhan Virgo. Terus apa kabar dengan cewek yang suka cipika-cipiki, saling meluk, saling tidur bareng, saling gandengan, apa mereka disebut lesbi karena melakukan itu? Yang jelas tidak, itu tandanya sayang dalam pengartian sebagai teman.

Dasarnya saja Virgo aneh, cuman duduk mikirnya langsung mengarah dia homo.

Anzars menepikan mobil di pinggir jalan, ia menatap Virgo tajam. "Pindah lo ke belakang!" sentaknya.

Virgo yang tidak takut dengan tatapan Anzars bersorak senang. "Begitu, kek, daritadi."

Cowok itu turun dan pindah ke belakang. Elina menggeser badannya memberikan tempat duduk untuk Virgo.

Anzars kembali menjalankan mobil. Padahal maunya Virgo, Anzars menyuruh Elina pindah ke depan mengantikan posisinya tadi. Dan sekarang malah ia yang duduk sampingan dengan Elina---kayak Virgo menikung Anzars.

"Cocok Zars jadi supir taksi online." Virgo tertawa kecil, garing. Sebab tidak ada yang lucu dari ucapannya.

"Diam gak Go!" bentak Anzars kesal.

Virgo langsung menutup mulutnya berlagak mengembok dan membuang kuncinya ke udara. Elina tertawa halus, lucu juga kalau berteman dengan Virgo.

Anzars menggeram kesal mendengar Elina tertawa. Bukan karena tidak suka mendengar suara tawa itu, cuman alasan Elina tertawa bukan karena dirinya melainkan dari Virgo yang berlakon aneh disampingnya.

Jangan kalian bilang dia cemburu dia hanya tidak suka. Tidak lebih dari itu.

Suasana kembali senyap selama 3 menit dan mereka kini sudah sampai di depan gerbang SMA Garda. Virgo turun duluan dari pintu kanan dan Elina turun dari pintu kiri. Setelah itu mobil itu kembali melaju sangat kencang sebab Anzars membalapkannya.

Virgo mengelus dadanya, takut mobil kesayanganya itu kembali padanya dalam wujud tidak berbentuk lagi.

"Harusnya lo tetap di dalam mobil gua, El."

Elina melongo tak paham. "Ha?"

Kalian pasti tahu, kan, kenapa Anzars membawa mobil dengan kecepatan sedang tadi selama perjalanan menuju sekolah? Virgo yakin jawaban kalian pasti sama dengan perkiraannya. Apalagi kalau bukan Anzars khawatir cewek kesayangannya takut dibawa ngebut.

Dan kalian tahu apa yang sekarang dikhawatirkan Virgo? Ia lupa mengerjakan PR fisika sedangkan kunci jawabannya tidak masuk hari ini. Oh, masih ada Riko. Ia harus mengejar jam sebelum les pertama masuk bertepatan mata pelajaran fisika berada di les itu.

Virgo gitu-gitu suka tidurin cewek sembarangan ia tetaplah sama seperti siswa yang lainnya. Sama-sama punya kepala satu, tangan dua, kaki dua, mata dua, hidung satu, mulut satu, pusar satu dan sama-sama makan nasi.

AnzarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang