Belum ada revisian kalo ada typo mohon dimaklumin.
HAPPY READING DAN HAPSUN😇
BAB 20
JANGAN buat Ririn marah. Calon mantu mama itu.
-Mama
Anzars berdecak kasar membaca pesan Mira yang dikirim satu menit yang lalu. Ia mengejar Ririn yang jaraknya lumayan jauh darinya. Terlihat cewek itu sedang menunggu taksi dipinggir jalan.
"Rin!" panggilnya.
Ririn menoleh sekaligus kesal dengan cowok itu, tidak ada niat membalas panggilannya. Lagian ia terlanjur kesal.
"Lo betulan mau balik?"
"menurut lo?"
"Gua laper."
"Gua harus bilang apa kalau lo laper?" decak Ririn.
Anzars menatap cewek itu kesal. "Gua mau makan."
Ririn menyipitkan mata pada Anzars. Heran kenapa cowok ini tiba-tiba bertingkah aneh. Tadi saja Anzars tidak ada niat menahannya untuk pulang tapi sekarang sangat jelas cowok itu ingin mengajaknya makan bersama melalu kode-kodeannya.
"Yaudah makan sana." cuek Ririn.
"Bareng lo," ajak Anzars.
"Bareng gua? Nggak ahk tadi aja ngusir segala. Hus! makan sendiri sana."
"Di kafe Gua."
"NGGAK! GUA MAU BALIK!"
"Nggak ada bantahan."
"LO―"
Anzars langsung menyeret cewek itu ke tempat parkiran yang tidak jauh dari jarak taman kota. Mengeluarkan uang 5 ribu dan memberinya pada penjaga parkir. Anzars mengeluarkan motor dan berhenti di tempat Ririn berdiri dengan wajah marah bercapur kesal.
"Naik!" anzars menunjuk jok belakang menggunakan dagu dan langsung memberi helm putih kecil pada Ririn.
"Lo kan bisa makan sendiri buat apa ngajak gua coba," gerutu Ririn tetapi sambil memakaikan helm putih itu dikepala.
"Cepat naik,"
Ririn berdecak lalu naik dan duduk dengan enteng dibelakang badan Anzars yang lebih besar daripada badannya. Menyesal juga ia menyukai cowok tipe Anzars seperti ini. Ia bingung kenapa Elina mau sama tipe cowok nyebelin seperti ini.
***
Anzars memberhentikan motornya di tempat selayaknya. Ririn turun dan disusul dirinya. Ia melepas helm dan menenggerkan di batang kaca spion begitu pula Ririn meletakkan helm di jok belakang.
Ririn memandang sekitar yang terlihat asri oleh beberapa pohon pucuk merah yang dibentuk-bentuk lucu. Ada berbentuk love, kotak, bentuk lingkar-lingkaran dan berbagai bentuk lainnya.
"Kafe lo bukan?" tanya Ririn memastikan.
"Iya," balas Anzars seadanya.
"Makan gratis dong?"
Anzars memandang lempeng. "Hm."
Ririn memekik girang. Anzars bertanya dalam hati apa semua cewek suka gratisan seperti ini? Pasalnya bukan cuma Ririn, Elina juga sangat suka dengan gratisan dan cewek itu sangat antusias jika berkaitan dengan traktiran.
Tidak ingin perutnya semakin menderita ia langsung memasuki cafe dengan Ririn berjalan disampingnya bagaikan kekasih. Anzars mengambil posisi kesukaannya yaitu disudut kafe tepat bunga gantung berdaun warna hijau dipajangkan sebagai penghias.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anzars
Teen Fictionperayaan sweet seventeen Elina seharusnya momen yang sangat membahagiakan namun semua itu sirna ketika Anzars menyudahi hubungan mereka yang terjalin selama 3 tahun. Anzars berharap berakhirnya hubungan mereka membuat Elina membenci dan menjauhinya...