Welcome to my story
jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau kejadian tokoh Mohon maaf karena ini full dengan pemikiran kita dan sedikit kisah yang terjadi di kehidupan kita
Happy reading
•
•
•"bangsat lu lonte!" sentak lelaki itu sambil menarik dengan kuat rambut Zia, hingga Zia menonggak kebelakang.
"bawa ajalah bos, kurang ajar emang"
"digilir bisa kali" ujar anak buah yang satu laginya
Beberapa orang mulai berhimpun mengelilingi Zia, dirasa sudah tidak aman lagi Zia mulai mencari celah untuk melarikan diri.
Tidak lucu jika nanti ada berita 'pemerkosaan seorang gadis oleh gerombolan anak geng motor'.
"pak! pak!" seru Zia sambil melambai-lambaikan tangannya pada seseorang yang berada di jalan itu juga.
Semua orang sontak menoleh mencari sumber orang yang dipanggil oleh Zia itu, "makan tuh bapak." ujar Zia sambil berlari meninggalkan sekumpulan orang-orang yang tidak enak dipandangnya.
"sialan tuh lonte, kejar woy!" sergah orang itu.
Mereka berbondong-bondong mengejar Zia yang sudah berlari cukup jauh, tapi karena kecepatannya yang kurang cepat dari para lelaki itu akhirnya Zia .
Satu pemuda yang penampilannya sedikit lebih baik daripada 'bos' nya itu meraih pundak kiri Zia dan memutar paksa tubuh Zia.
"bangsat, sakit kon***," jerit Zia saat tangan kirinya juga tertarik sedikit, membuatnya merasakan ngilu pada tulangnya.
Tubuh Zia ditarik paksa oleh orang itu dengan kasar, Zia tidak ingin tangannya kembali sakit, jadi ia terpaksa mengikuti langkah orang itu dengan sedikit tertatih-tatih.
Zia ditarik sampai ke pinggir jalan, dimana ada motor-motor terparkir di sana, dan dihempaskan nya tubuh Zia dengan cukup kasar.
"sialan lo anjing," Ziandra membentak sambil mengelus pelan tangannya yang tadi ditarik dengan kasar oleh lelaki itu.
"cemen banget lo beraninya sama cewek," suara Zia terdengar menggelegar sambil masih mengusap-usap tangan kirinya.
mereka hanya tertawa lalu salah satu dari mereka memegang kedua tangan Zia agar Zia tidak kabur.
Zia yang dipegang tangannya langsung memberontak.
"LEPASIN ANJING, SAKIT," tutur Zia lalu memberontaksetelah tangannya berhasil ditarik, ia pun menampar lelaki yang tadi memegang tangannya hingga ada ruam merah.
PLAK
lelaki yang ditampar itu tak terima, dan akhirnya membalas mencengkram wajah Zia dengan tangannya yang kuat itu.
"BERANI LO?!" ucap lelaki sok jagoan itu.
Zia dikerumuni oleh empat lelaki yang tampangnya menyeramkan, bukan menyeramkan. Lebih tepatnya seperti orang yang tidak diurus.
"jangan kurang ajar Lo!" kata salah satu dari lelaki itu.
lelaki itu mendekat dan menendang betis Zia dengan sangat kencang, dan tidak berhenti sampai disitu saja, lelaki itu meninju pipi Zia membuat darah segar mulai bercucuran dari hidungnya.
"ack, sa—sakit," Zia merintih kesakitan sambil memegang pipinya yang mungkin sudah membiru itu.
Zia hampir kehilangan kesadaran diri, tapi untungnya dia masih bisa melihat keadaan sekitar walaupun terlihat remang-remang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Door || On Going.
Teen FictionSemua dimulai dari sebuah tempat berkumpulnya para siswi SMA 127 yang memiliki alur ceritanya masing-masing