Chapter 1.0

12 3 0
                                    

Welcome to my story

jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau kejadian tokoh Mohon maaf karena ini full dengan pemikiran kita dan sedikit kisah yang terjadi di kehidupan kita

Happy reading



...

||"sumpah, gue benci banget sama tu angsa," ucap Zia dari balik telepon grupnya.

"bukan lo doang kali yang dikejar," papar Rara.

"tapi tangan lo gak patah kan jing," ucap Zia kesal.

"sabar, nanti juga nyambung lagi. Uang lo kan banyak," ujar Hazel ikut menimbrung.

"heh udah anjir, dia lagi patah tulang harusnya di semangati," ucap Cleo.

"cup.cup.cup, nona Ziandra mau apa?" ujar Rara.

"pengen tesla tante," jawab Zia.

"pala lo tesla tesla,"

"halo? Zia?" panggil Hazel karena tidak ada sahutan dari Zia lagi.

dan benar saja ternyata Zia sudah mematikan saluran panggilan teleponnya.||

...

"kenapa bisa patah lagi?" tanya Mommy Zia.

"jatuh, geese chase me," jawab Zia seadanya, karena memang benar jika dia terjatuh akibat angsa yang mengejarnya secara tiba-tiba.

Tidak ada reaksi apapun dari Mommy nya, wanita paruh baya bernama Livia itu duduk di sofa yang tersedia di ruangan tempat Zia di rawat.

Livia membuka laptop yang dibawanya tadi, dia mulai mengerjakan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda karena berangkat ke rumah sakit untuk melihatnya Zia.

Hanya datang saja, selebihnya Livia hanya bekerja dan mengacuhkan Zia.

'lebih baik gak usah datang, sama aja kayak gue ngerasa kalo disini tuh cuman ada gue doang,' batin Zia.

Dengan salah-satu tangannya yang masih sangat sehat, Zia membuka room chatnya dengan Yohan. Entah kenapa, tapi Zia sedang kangen pada pria satu itu.

 Entah kenapa, tapi Zia sedang kangen pada pria satu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind The Door || On Going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang