Welcome to my story
jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau kejadian tokoh Mohon maaf karena ini full dengan pemikiran kita dan sedikit kisah yang terjadi di kehidupan kita
Happy reading
•
•
•Satu tahun lebih sudah berlalu, tidak terasa murid-murid yang awalnya datang ke SMA 127 adalah sebagai murid kelas 10 kini sudah menerima ijazah kelulusannya.
Di pagi yang cerah itu, aula sekolah dipenuhi oleh wajah-wajah yang ceria dan tegang. Suasana campur aduk—antara senang karena mereka telah berhasil lulus dan sedih karena akan segera meninggalkan tempat yang sudah penuh kenangan. Hazel, Rara, dan Cleo berdiri agak berjauhan, sama-sama sibuk memikirkan pemikiran mereka sendiri. Biasanya mereka akan langsung saling mencari dalam kegelapan, tapi hari ini terasa berbeda.
Masa-masa sulit telah dilalui oleh ketiga gadis yang saat ini saling menatap satu sama lain, rasanya sangat lama sekali saat mereka menjalani masa-masa Sulit mereka tanpa saling menyapa satu sama lain.
Dan kali ini? mereka bertekad untuk saling menyapa, mungkin saja ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka bertiga.
"ekhem, mau foto bareng gak?" tawar Hazel mengawali percakapan walaupun dengan sangat canggung.
"boleh," jawab Cleo.
Rara hanya mengangguk sebagai jawaban dari tawaran Hazel tadi, "btw selamat ya, udah jadi murid terbaik di angkatan kita." Ujar Rara memberi selamat pada Cleo, begitu juga Hazel yang memberi selamat juga pada Cleo karena telah dinobatkan menjadi lulusan terbaik tahun ini.
"makasih," jawab Cleo.
Dan dengan bantuan satu orang, merekapun berfoto dengan memakai baju khas kelulusan sekolahnya dan buket bunga yang mereka dapatkan dari keluarga masing-masing.
Selesai berfoto mereka kembali saling adu tatap dengan rasa canggung yang menyelimuti mereka, Hazel adalah yang pertama mencoba memecahkan ketegangan. “Jadi, ini kita beneran lulus ya?” tanyanya sambil memaksakan senyum kecil.
Rara mengangguk pelan. "Iya, akhirnya..." jawabnya, nada suaranya sedikit bergetar.
Cleo tersenyum tipis, tapi matanya sedikit sendu. "Setelah semua yang kita lewati, kayaknya nggak nyangka aja kalau hari ini beneran datang."
Ada jeda canggung. Mereka ingin menyampaikan begitu banyak ungkapan, tapi rasanya sulit, lidah mereka kelu. Mereka ingin mengungkapkan semua harapan, janji untuk tetap berhubungan, tapi ketiganya tahu bahwa kehidupan setelah sekolah tidak akan sama lagi. Jalan hidup mereka akan berbeda.
Ya, hari ini pasti datang seperti yang dikatakan Cleo tadi, dan mereka tidak memenuhi janji mereka. jelasnya, mereka lulus tanpa Zia disana.
“Semoga kita masih bisa sering ketemu ya,” ucap Cleo tiba-tiba, meski dia tahu mungkin ucapan itu hanya akan menjadi janji manis yang sulit ditepati. Karena jujur saja, Cleo sangat tidak ingin seperti ini. Dia ingin hubungan mereka kembali seperti dulu, tapi apa sekarang?
Hazel tersenyum lembut dan mencoba bercanda dengan menampar bahu Cleo. "Iya, kita pasti bisa ketemu lagi. Kalau ada waktu, kita coba atur buat ketemuan."
Mereka membayangkannya lagi, kali ini semakin canggung. Tak ada lagi topik ringan yang biasanya mengalir begitu saja dengan lancar. Sepertinya semua hal sudah diucapkan, tapi masih terasa begitu banyak yang belum tersampaikan.
Akhirnya, Hazel menarik napas panjang dan berkata, "gue nggak tau kapan kita bisa kayak gini lagi, tapi gue harap kita semua tetap bisa saling ingat satu sama lain."
Mereka berdiri ditengah-tengah banyaknya orang yang berlalu lalang, tertawa bahagia atas kelulusan mereka. Berbeda dengan mereka yang seharusnya bahagia, malah menjadikan duka acara itu.
Hazel menggaruk tengkuknya saat kembali dilanda kecanggungan yang sangat menyiksa ini, pandangannya teralihkan pada ramainya orang berlalu lalang. Saat kembali lagi menatap kedua temannya itu, ekor mata Hazel secara tidak sengaja menangkap sosok yang sangat dikenalnya.
"ZIA!" teriak Hazel membuat kedua teman yang berada di depannya menoleh ke arah yang Hazel maksud.
Namun, mereka tak menemukan seseorang yang Hazel maksud. Hanya ada orang-orang yang tidak mereka kenal, tidak ada Zia seperti yang Hazel maksud.
"tadi gue liat Zia," ujar Hazel mendapatkan tatapan aneh dari kedua orang didepannya.
"oh, maaf, kayaknya gue salah liat," lirih Hazel.
Rara dan Cleo mengangguk pelan, perasaan campur aduk antara haru, senang, dan canggung tergambar jelas di wajah mereka. Tanpa banyak kata, mereka tahu bahwa ini adalah momen terakhir dalam kebersamaan yang begitu erat. Mereka tersenyum kecil, memaksakan perpisahan ini terlihat ringan, meskipun dalam hati terasa begitu berat.
Dengan perasaan yang tidak sepenuhnya lega mereka berpamitan, mereka akhirnya berbalik dan berjalan menuju kehidupan mereka masing-masing, meninggalkan aula yang penuh kenangan di belakang.
Dengan tangis yang mereka sembunyikan, dengan rasa tidak ikhlas yang mereka pegang erat-erat. Dengan rasa rindu yang belum terbalaskan, apa ini akhir dari perjalanan mereka?
||Cleo:"Ziandra Gabriella Renjay, happy graduation ya! akhirnya kita lulus juga. Kalau lo ada disini pasti foto kita jadi lengkap, gak ada lagi tempat kosong. Dimanapun lo berada, gue berdoa semoga lo selalu bahagia ya Zia!"||
||Hazel:"Hai Zia! apa kabar? lo masih jdi buaya gak? please, gue kangen banget. Maafin gue ya kalo selalu bikin lo marah, tapi sebenernya gue sayang banget sama lo! kita bertiga sayang sama lo! inget itu. Dan btw, Happy graduation ya!"||
||Yoonara:"Nyonya Ziandra yang terhormat, lo dimana? di negara mana lo? keluar gak! kalau nggak gue yang datengin mampus lo! awas aja kalau lo gak nemuin kita lagi nanti! oh iya, selamat hari kelulusan Zia!"||
•
•
•Thanks for you support
terus dukung kami di Bab selanjutnya
[jangan segan buat mengoreksi kesalahan yang kita buat
mau itu disengaja ataupun tidak disengaja][dan jangan lupa buat tekan tanda bintang dan komen di setiap paragrafnya]
see you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Door || On Going.
Fiksi RemajaSemua dimulai dari sebuah tempat berkumpulnya para siswi SMA 127 yang memiliki alur ceritanya masing-masing