Chapter 0.8

13 3 0
                                    

Welcome to my story

jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau kejadian tokoh Mohon maaf karena ini full dengan pemikiran kita dan sedikit kisah yang terjadi di kehidupan kita

Happy reading



"Ra, lu duduk sama siapa?" tanya Zia sambil menunjukan kartu nomor kursi bus.

Ya, mereka akan pergi Study tour. Bukan camping atau pergi ke pantai, sekolah mengadakan Study tour dengan bertemakan bakti sosial ke salah-satu desa.

Mereka di tugaskan masing-masing kelompok di berbeda-beda daerah, tapi tetap satu desa itu.

"sama si Hazel gue, pas-pasan banget gue nomor 36 si Hazel 37," jawab Rara.

"jir lah, gue sama siapa coba," ujar Zia frustasi karena dari tadi tidak mendapatkan teman satu kursinya.

"emang nomor berapa?" tanya Rara.

"49," jawab Zia.

"busnya sama kan?" tanya Rara lagi, Zia hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"gak tau ah, mau langsung duduk gue bye," ujar Zia langsung masuk kedalam bus.

Rara pun memanggil Hazel juga untuk ikut duduk di kursi yang sudah dipilihkan oleh pihak sekolah.

Di bus 3 pun sama, Cleo sudah duduk di kursinya sendiri sambil sibuk memainkan handphonenya, dia sedikit penasaran dengan siapa yang akan duduk bersamanya untuk perjalanan nanti.

Semoga saja bukan orang yang menyusahkan nya saat di perjalanan nanti, orang-orang sudah mulai memasuki bus itu.

"ayang!" sapa Hengky saat melewati kursi dimana Cleo duduk.

"eh aheng, kamu duduk disini?" tanya Cleo berharap bahwa Hengky lah orang yang menempati kursi sebelahnya.

"aku paling belakang yang," ucap Hengky membuat Cleo sedikit cemberut karena bukan Hengky orangnya.

Hengky tidak mempermasalahkan panggilan yang diberikan oleh Cleo, karena menurutnya itu adalah panggilan sayang dari Cleo untuknya yang singkatan dari 'ayang Hengky'.

"yaudah, sana duduk," suruh Cleo.

Hengky pun berpamitan sambil sedikit mengelus kepala Cleo lalu setelah itu dia duduk di bangkunya yang berada di paling belakang bus.

Tak lama datang Malvin menghampiri kursi yang ditempati oleh Cleo,Cleo yang menyadarinya pun kaget karena tiba-tiba saja malvin datang menghampiri Cleo.

"e-eh kak Malvin?" kata Cleo dengan agak sedikit kaget.

"ya? aku duduk disini ya" kata Malvin tersenyum manis.

'YA AMPUN, GANTENG BANGET SIH YA TUHAN' kata Cleo dalam hati sambil membalas senyuman Malvin.

Malvin menaruh tas di penyimpanan atas yang ada di bus, lalu duduk di sebelah Cleo sambil menggunakan wireless headsetnya.

Malvin melipat tangannya di dada dan mulai menutup matanya, Cleo sedikit melihat Malvin yang mungkin sedang tertidur itu dari ujung matanya, situasinya menjadi sangat canggung sekarang.

Tapi Cleo memilih untuk tidak menghawatirkan itu, dia membuka handphonenya. Walupun masih ada sedikit rasa canggung, takut jika nanti Hengky akan melihatnya.

...

"Cleo bangun," ucap Malvin sambil menepuk-nepuk pipi Cleo dengan lembut.

Behind The Door || On Going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang