Chapter 1.1

9 3 0
                                    

Welcome to my story

jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau kejadian tokoh Mohon maaf karena ini full dengan pemikiran kita dan sedikit kisah yang terjadi di kehidupan kita

Happy reading



"dih najong banget tuh anak," cibir Rara yang sedari tadi sedang chatting-an dengan Zia yang sedang berada di Singapura.

"kenapa?" tanya Hazel penasaran.

"biasa, si anak spesial," ucap Rara.

"Zia?" ucap Hazel.

"pinter," puji Rara sambil mengusap kepala Hazel.

"kenapa dia?" tanya Hazel penasaran.

"nih liat," jawab Rara sambil memperlihatkan isi room chatnya dengan Zia.

"nih liat," jawab Rara sambil memperlihatkan isi room chatnya dengan Zia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(eh jamnya lupa, gapapa we lah hoream *muach)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(eh jamnya lupa, gapapa we lah hoream *muach)

"yahahaha, monyet anjir," Hazel tertawa terbahak-bahak sampai-sampai suaranya terdengar hingga kelas sebelah.

"bacot jing," Rara menyumpal mulut Hazel dengan segumpal kertas hingga Hazel berhenti tertawa.

Hazel melepas gumpalan kertas di mulutnya, dan kemudian memanggil seseorang yang baru saja datang ke kelas itu.

"woy Asa!" seru Hazel.

Asa pun hanya membalas dengan mengangkat alisnya, "kemarin waktu lo ngejenguk Zia, gimana keadaan nya?" tanya Hazel.

"baik," ucap Asa singkat dan kemudian dirinya murung.

"weh lo kenapa?" tanya Rara, karena tak biasanya Asa murung di kelas, biasanya dia seperti anak spesial setiap harinya. Dan dia akan berulah dengan teman-temannya, tapi tidak terlalu berulah juga sih.

Behind The Door || On Going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang