Welcome to my story
jika ada kesamaan dalam nama tokoh, atau kejadian tokoh Mohon maaf karena ini full dengan pemikiran kita dan sedikit kisah yang terjadi di kehidupan kita
Happy reading
•
•
•"kakak liat aku bawa apa," Kania datang menghampiri Zia yang sedang duduk di bangku kelasnya.
"ngapain lo disini!?" tegas Zia.
"aku mau ngasih ini ke kakak," Kania menyodorkan cookies yang terlihat berbeda dari cookies yang sebelumnya dia ingin berikan juga pada Zia.
"pergi gak lo!_"
"Zia!" tukas Cleo yang mendengar Zia meninggikan suaranya, karena memang tidak pantas untuk membentak seseorang yang berniat baik pada kita.
"tega banget lo, tinggal terima aja apa susahnya," ucap Hazel kemudian mencoba meyakinkan Zia agar mau menerimanya.
"ayo kak, makan ya~" bujuk Kania.
"gue bilang gak, ya nggak! jangan maksa," cerca Zia.
"tapi kak~"
"apa!" marah Zia.
"ck, kalo lo gak mau biar gue aja lah yang terima," ujar Rara menengahi dan hendak mengambil cookies yang terbungkus rapi dengan pita yang menghiasi bungkus itu.
"jangan!" tegas Zia sambil merebut cookies itu.
Dilemparnya cookies itu ke dalam tempat sampah oleh Zia, "kakak kenapa?" tanya Kania dengan wajah yang sudah memerah menahan tangisnya.
"kenapa lo buang anjing!" teriak Hazel.
"gue bilang jangan ya jangan, ngerti bahasa manusia gak lo?" balas Zia murka.
Rara melotot tak percaya"kalo gak mau kita terima, kenapa gak lo terima hah!?" jawab Rara membentak karena ikut tersulut emosi, padahal tadi dia adem-adem saja.
"ya terserah gue lah, bukan buat lo pada ini!" Zia memberikan tatapan tak suka pada Rara.
"Heh, udah-udah!" Cleo mencoba untuk meleraikan keributan yang sedang terjadi.
"gila lo!" hardik Hazel. "kita udah bilang baik-baik loh, Rara kan udah bilang kalo lo gak mau buat dia aja. Dan lo kenapa gak terima juga?"
"udah yah, jangan nangis," ucap Cleo menenangkan Kania yang sedari tadi menangis melihat Zia dan ketiga sahabatnya bertengkar.
"ayo ke kelas kamu!" ajak Rara pada Kania, dan kemudian mereka mengantar Kania ke kelasnya.
"damn it!" umpat Zia sambil mengusap mukanya karena frustasi.
...
"lagi apa?" tanya Livia, mommy Zia yang baru saja pulang dari pekerjaannya.
Zia yang baru saja duduk di kursi meja makannya pun menengok ke arah Livia berbicara, "emm, ini... Zia lagi nyobain bikin macaron." jawab Zia.
Livia menghampiri putrinya dan ikut duduk disebelahnya, "boleh Mommy coba?" tanya Livia.
"Hah? eh, boleh," ujar Zia terkejut sekaligus juga bingung mengapa tiba-tiba Mommy nya ini berbicara padanya, bahkan ingin mencoba macaron buatannya.
Livia mengambil salah satu macaron buatan Zia yang terlihat sangat menggoda itu dan kemudian memakannya, Livia menggigit kecil macaron itu.
tangan Livia mengetuk-ngetuk meja makan seolah sedang berfikir penilaian apa yang harus diberi pada macaron buatan Zia.
"gimana Mom?" tanya Zia penasaran sekaligus juga excited dengan jawaban yang akan diberikan oleh Livia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Door || On Going.
Teen FictionSemua dimulai dari sebuah tempat berkumpulnya para siswi SMA 127 yang memiliki alur ceritanya masing-masing