5² - 1 Sebuah Rasa Untuk Bahagia

10.5K 1K 107
                                    

       Selesai Ospek berakhir, Mahasiswa dibagi kelas menurut NIM masing-masing. Lavanya dan Amora satu kelas, mereka berada di 1B. Yang jumlah cowoknya dalam kelas hanya 6 orang karena minat di S1-Farmasi kebanyakan perempuan.

       Ini pertama kalinya mereka masuk kelas karena ada mata kuliah yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran, dosen menyuruh seluruh Mahasiswa untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing, dari mulai asal sekolah dan asal kota.

       Tiap mata kuliah akan mempunyai satu sipen. Sipen yang bertugas untuk menghubungi dosen MK karena kuliah dan sekolah itu berbeda. Terkadang jadwal yang sudah ditetapkan juga bisa berubah tergantung mood dosen. Bisa saja sehari hanya ada 1 mata kuliah, entah jam pagi, siang, sore, bahkan malam pun ada.

        Mahasiswa dipersilahkan berdiri seraya memperkenalkan dirinya di tempat duduk mereka. "Saya Lavanya Kaylasha Nirmala. Asli Semarang, asal sekolah SMA Merpati di Jakarta. Terima kasih."

        Semuanya mulai memperkenalkan diri saat namanya disebut oleh Dosen melalui absen.    

        "Perkenalkan saya Rayan Kavindra Antariksa, biasa dipanggil Rayan. Asli Bandung, asal sekolah dulu di SMA Galaxy."

        Mendengar asal sekolahnya berhasil menarik perhatian Lavanya. SMA Galaxy adalah sekolah yang pernah menjadi tempat olimpiade Matematika. Di mana dia dan Nero berperan di situ.

       Lavanya bisa menyadari kalau banyak perempuan yang menatap kagum pada Rayan saat cowok itu tersenyum ramah, terlebih postur tubuh Rayan idaman banyak wanita. Kalau dikira-kira, kemungkinan tinggi Rayan 181 cm sama seperti Nero.

       Bisa dibayangkan kalau Lavanya di samping Rayan, mungkin seperti kurcaci. Beda kalau Amora, gadis itu cukup tinggi sekitar 165 ke atas.

        "Cowoknya cuman 6 ya," ujar Lavanya pada Amora. Gadis itu mengangguk. "Yaudah bagus, malu aku kalo banyak cowok di kelas. Lagian gaada niat cuci mata karena aku udah punya cowok di Bandung," kata Amora.

         Lavanya cukup kaget mendengarnya, dia baru tau kalau ternyata Amora sudah punya cowok di Bandung. Memang benar kata Tiktok, niat ingin cari pacar di kuliahan, eh kebanyakan udah taken dari SMA.

         "Tapi si Rayan itu, lumayan juga," puji Amora sungguh. Sedangkan Lavanya hanya diam tak merespon apa-apa, tak sengaja, tatapan keduanya bertemu, Rayan tersenyum ke arahnya tanpa Lavanya tau apa maksudnya.

        "Oke terima kasih semuanya. Jadi, Ibu dosen pertama nih yang masuk ke kelas? Atau sebelumnya sudah ada Mata kuliah lain?"

       "Belum Buu," jawab mereka semua.

        "Oke, berhubung kalian masih awal-awal. Ibu tidak akan memberi tugas berat, hanya ada pemberitahuan. Untuk sekarang mungkin kalian masih bisa bersantai-santai yaa, tapi 1 Minggu lagi akan diberatkan sama tugas-tugas praktek. Sudah diberitahukan oleh Dosen pengampu-nya, kan?"

        Afina— Bu Dosen yang mengampu mata kuliah anfisman atau biasa disebut Anatomi Fisiologi Manusia.

         "Ibu sendiri mengampu praktek Anfisman yang akan kalian praktekan pada semester ini. Ada dua MK praktek dalam satu minggu, dan untuk laporan prakteknya tulis tangan ya. Sebelum praktek kalian harus membuat 3 laporan sementara dan setelah praktek selesai kalian diberi waktu 1 Minggu untuk melanjutkan laporan resminya."

         "Terdiri dari dasar teori, alat dan bahan, cara kerja. Itu untuk laporan sementaranya dan laporan resmi hasil praktek kelompoknya ditulis ulang di laporan masing-masing, cari pembahasan tentang praktek yang sudah dipraktekkan, beri kesimpulan, daftar pustaka juga. Dasar teori yang kalian dapat wajib ada literaturnya ya, untuk Ibu sendiri bebas, tidak ada syarat untuk tahunnya. Jangan lupa tiap praktek difoto untuk ditempelkan di lampiran. Paham?"

NERO LAVANYA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang