Pesan

558 29 2
                                    

"Kau yakin tidak akan menempati kamarmu sendiri? " wanita paruh baya itu bertanya untuk kesekian kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin tidak akan menempati kamarmu sendiri? " wanita paruh baya itu bertanya untuk kesekian kali. Memandangi jason yang sudah bergegas menarik kopernya ke dalam kamar. Berdiri diambang pintu sambil bersedekap. 

"Apa ibu khawatir aku akan memeberantaki kamar juan? Ibu kan tau aku dan dia bahkan tidak bisa dibandingkan soal kerapian, aku 10 kali lebih rapi daripada dia" Jason bertanya main main, menyunggingkan senyum tipis kepada ibunya yang kini hanya bisa menghela nafas. 

"Dulu kau sangat tidak mau jika harus berbagi sesuatu dengannya, kau bahkan tidak mengijinkan juan masuk ke kamarmu sendiri. Dia sampai nekat memanjat balkon demi rasaa penasaran nya terhadapmu. Dia pikir kau menyembunyikan sesuatu dari nya" 

Jason terkekeh mengingat itu, dia tidak mengijinkan juan masuk ke kamarnya bukan karena ada yang disembunyikan atau apapun itu, dia hanya ingin belajar dan istirahat dengan tenang. Juan sangat menyebalkan bagi Jason dulu. Dia akan selalu menempel kepada siapapun, termasuk jason. Sementara Jason bukan tipikal yang menyukai pshycal touch berlebihan. Juan itu bisa dikatakan lebih manja meski lahir 5 menit lebih dulu daripada Jason. 

Dia bisa bertingkah manja kepada siapapun, ibu, ayah, bahkan kakek nenek. Saat kecil pun, dia akan menangis setiap kali ayah berangkat kerja. Dia lebih bisa mengekspresikan apa yang sedang dia rasakan. Karena itu, keluarga dan orang sekitar biasanya lebih mudah  untuk mendekati nya. Jason tidak pernah mempermasalahkan itu, dia mengerti. Lagipula itu adalah hal yang menguntungkan bagi Jason. Dia jadi tidak perlu banyak bicara ketika sedang bersama orang lain. Meladeni pembicaraan orang itu sangat melelahkan baginya. 

"Kau tidak sedang merencanakan sesuatu kan? Apakah kalian masih sering bertengkar? Dan kau akan melakukan pembalasan atau semacamnya? "

Pertanyaan ibu, menyadarkan nya dari lamunan sekejap yang sebentar hinggap. 

"Kenapa pikiran ibu negatif sekali? Aku tidak pernah membalas pesannya, jadi kita tidak punya waktu bertengkar" 

Ibu mendelik, meluruskan tangannya, mengarahkan gagang kemoceng yang didapat nya dari balik dinding ke depan Jason. 

"Kau? Tak pernah membalas pesan nya?!! Saudara macam apa kau inii? "

Jason meringis, mengetahui bahwa ibu mengatakan itu dengan tidak serius. Dia adalah orang yang sangat paham bagaimana sifat kedua anak kembarnya. 

"Makannya, aku menempati kamar dia supaya bisa mengerti bagaimana dia hidup selama aku pergi. Merasakan apa yang selama ini dia rasakan juga di kamar ini" 

Ibu mengkerut kan kening, merasa cringe dengan perkataan anak nya itu. 

"Terserah maumu saja lah, selagi kau tetap menjaga barang barang kakakmu itu, kau bisa tinggal disini" 

"Okeh" 

"Beresi pakaian mu dulu, ibu akan memasak makan malam. Jika sudah siap akan ibu kabarkan" 

Ibu melangkah pergi kemudian. Meninggalkan keheningan sepihak. 

Jason lalu menggeret kopernya ke depan lemari baju setelah menutup pintu. Mengeluarkan dan merapikannya didalam lemari. 

Perkataan ibu tentang merencanakan sesuatu tidak sepenuhnya salah. Jason memang punya tujuan ketika memutuskan untuk mendiami kamar Juan daripada kamarnya. 

Ibu bercerita tentang Juan yang mengalami Diffuse axonal injury (DAI), adalah kerusakan saraf-saraf otak yang luas dan dalam akibat cedera kepala yang menjadikannya koma. Saat ditanya kenapa bisa seperti itu, ibu mengatakan bahwa Juan dipukul i secara brutal oleh seseorang. 

Ibu tidak mengatakan lebih dari itu, karena pelaku masih dibawah umur, dia tidak bisa dipenjara, yang kemudian diselesaikan secara kekeluargaan. Dan ibu memilih untuk tidak meminta pengeluaran pelaku dari sekolah karena merasa iba jika harus keluar dikarenakan sudah tingkat akhir. 

Awalnya, Jason geram terhadap keputusan ibu. Pelaku bullyng harusnya menerima hukuman yang sepantasnya, namun kemudian dia merasa ada yang aneh. Ibunya adalah sosok yang sangat protective kepada anak nya. Sosok yang akan melindungi anaknya dengan cara apapun. 

Saat Jason menghajar kakak kelasnya saat di kelas 4 dulu, ibunya memilih membayar pihak sekolah agar bungkam sehingga tidak menyebar berita tentang dirinya. 

Dulu dia tidak begitu paham apa yang ibunya lakukan. Saat lebih dewasa, dia sadar, ibunya melakukan hal illegal untuk melindunginya. Dan itu adalah satu satunya sifat ibu yang sangat di benci. 

Rasa penasaran nya membuncah setelah melihat keadaan Juan. 

Juan belajar taekwondo sejak SD, diteruskan hingga ke SMP bahkan SMA. Beberapa kali menjuari pertandingan antar sekolah. Seharusnya, tidak semudah itu orang seumurannya menghajarnya, satu lawan satu. 

Juan juga bukan tipe anak yang akan mengalah begitu saja. Dia cukup arogan saat di SMP, mempunyai banyak teman bahkan kenal dengan anggota geng motor sekolah seberang. Tanpa melakukan apapun, orang akan takut berurusan dengannya. 

Apakah semua berubah saat dia tidak ada? Apakah kehidupan SMA juan tidak seperti yang dibayangkan Jason? Apakah ada sesuatu yang Juan atau ibu sembunyikan? Sesuatu yang dia tidak tau? 

Jason membuka laci lemari untuk menaruh beberapa barang elektronik nya yang baru ia keluarkan dari koper. Mendapati laci yang kosong selain satu barang yang langsung menyita perhatian Jason. Sebuah ponsel. Masih menyala menampilkan wallpaper kartun beruang. 

Sejak kapan dia menyukai beruang hingga menjadikan wallpaper? Atau hanya kebetulan saja karena lucu? 

Perhatian nya teralihkan kepada bubble chat yang belum di buka pada layar bagian atas. Nomor tanpa nama, menampilkan profil foto seorang laki laki muda yang diambil dari samping. Rambutnya kecoklatan dan cukup tebal. Garis wajahnya terlihat halus, kemungkinan orang ini seumuran atau bahkan lebih muda darinya. 

Jason tidak bisa membukanya langsung terhalang sandi, ia sudah mencoba beberapa perkiraan yang Juan mungkin gunakan, semuanya gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jason tidak bisa membukanya langsung terhalang sandi, ia sudah mencoba beberapa perkiraan yang Juan mungkin gunakan, semuanya gagal. 

Hanya dapat membaca satu baris pesan dari dua notifikasi yang muncul. Dan itu pun sedikit banyak meresahkan hatinya. 

'Bagaimana rasanya? Apa kau kesakitan juga? '

OVER THE BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang