Door

123 14 0
                                    

Biru membuka pintu rumah belakang yang sudah mulai rapuh di beberapa bagian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biru membuka pintu rumah belakang yang sudah mulai rapuh di beberapa bagian. Telapak tangannya merasakan   bubuk rayap yang jatuh saat pintu bergerak terbuka. 

Pekarangan belakang terasa sangat gelap karena lampu lampu mati yang tak jua di ganti. Entah sejak kapan lampu tersebut terakhir kali menyala.  Dilihat dari kusen pintu yang sangat susah digerakkan, sepertinya ibu tak lagi pernah masuk ke area sana. 

Ia mengeluarkan handphone nya dan menyalakan senter. Menyoroti benda benda sekitar yang masih bisa di jangkau nya. 

Biru beberapa kali terbatuk karena debu yang berterbangan di tanah kering sekitar pintu. Dia dapat melihat juga beberapa sarang laba laba yang menempel di sudut sudut antar dinding dan ujung atap. 

Dia tak lagi gemetar atau takut seperti saat kecil dulu. Tak ada lagi yang perlu ditakutkan tentang hantu atau semacamnya. Satu satunya hal yang menakutkan baginya adalah manusia dan masa depan. 

Langit terlihat gelap gulita tanpa adanya bintang ataupun bulan yang bersinar. Membuat Biru tak dapat melihat jelas apapun selain objek yang ia soroti. Melihat  bayang bayang pohon diluar pagar yang mengayun terkena angin. Area belakang rumah nya benar benar seperti daerah yang tak terjamah.

Bahkan tidak nampak satupun lampu jalanan dari jauh, yang biasanya masih bisa terlihat saat berdiri di pelataran depan. 

Biru melangkah mendekati gudang yang masih berdiri di tengah pekarangan. Gudang yang sempat ingin di robohkan oleh ayah sehari setelah ia melihat sesuatu disana. Namun tak sampai terwujud karena tidak disetujui ibu. Kata ibu, tidak ada tempat untuk menaruh barang barang yang tidak digunakan. Dijual pun tidak akan ada yang mau menampung nya. Jadi, mereka membuat gudang itu terus ada disana. 

Saat hendak memegang pintu gudang yang berdebu itu, hati Biru tiba tiba terselip rasa tak nyaman. Perasaan ingin menjauhi pintu itu dengan cepat. Pintu itu yang menyebabkan mimpi buruknya dimulai dan tak berhenti. 

Namun Batin nya berkata, ia harus berani menguncinya lagi agar mimpi itu berhenti. Setiap kali ia bermimpi kematian, akan dimulai dengan dia yang membuka pintu ini. Pintu ini seperti jembatan peristiwa buruk yang terjadi dibawah alam sadarnya. 

Dulu, ia terlampau takut mendekati pintu ini. Hingga memutuskan untuk pergi menjauh dari rumah.

  Kini, ia memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang selama ini ia pikirkan. Mengunci pintu gudang itu mungkin saja salah satu jalan untuk mengehentikan mimpi buruk yang datang. 

Bunyi gesekan besi berkarat mengalun saat Biru mulai mendorong kunci besi panjang yang sudah sulit digerakan karena termakan waktu. Ia tidak menyangka tidak banyak perubahan yang terjadi di gudang tersebut. Jendela kaca yang dulunya berada di tengah tengah dinding kini sudah tertutup tumpukan kayu yang di paku. Ia tak bisa membayangkan jika terjebak didalam. Jendela itu satu satunya sisi yang memiliki ventilasi dan sudah ditutup dengan rapat. 

OVER THE BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang