1. Perjodohan?

1.4K 198 73
                                    

Kediaman Van biasanya tidak sesibuk ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman Van biasanya tidak sesibuk ini. Meja besar di ruang makan benar-benar diisi penuh dengan aneka hidangan lezat, layaknya ada perayaan besar. Dari semalam, semua pekerja rumah sibuk memperbaharui suasana rumah, mulai dari digantinya gorden setinggi tiang, yang biasanya diganti dalam tiga bulan, kini, dalam waktu satu bulan telah diganti, tanaman-tanaman segar di setiap sudut rumah, hingga cat ulang seluruh bagian rumah.

Ibu sendiri yang mengkoordinasi seluruh rombakan dadakan ini, meskipun dibantu oleh asistennya, ia memperhatikan secara rinci, tidak ingin ada yang terlewat. Itu semua hanya untuk.. menyambut calon menantu..

"Sudah berapa lama Jinhwan menjemput menantuku?" dengan tidak sabar, bertanya pada asistennya. Yang ditanya gelagapan mencari jawaban, "Kata Jinhwan, dia membutuhkan satu jam setengah untuk sampai kembali. Itu artinya, tidak lebih dari 15 menit, seharusnya sudah sampai."

Ibu mengangguk, memilih duduk dan menunggu. Pekerjanya sudah membereskan alat-alat yang digunakan untuk merombak.

"Ibu.. Belum datang?"

Minji, putri bungsu Keluarga Van bertanya, yang segera mendapat delikan tajam dari sang Ibu. "Lihatlah bajumu itu. Ibu sudah bilang untuk menggunakan baju yang lebih sopan. Kakak iparmu akan datang."

Wajah si bungsu segera mengernyit kesal. Ia baru bangun tidur, dan melihat seluruh tatanan rumah yang berubah. Mengejutkan! Namun, ia harus terkena semprot dari sang Ibu.

"Yah, dia belum jadi kakak ipar.. Kan belum menikah."

"Minji, pergi ganti pakaianmu. Sekarang!"

Tidak ada yang kuasa menolak perintah Ibu. Si bungsu pun akan ketakutan kalau mendapat delikan tajam dari sang Ibu.

Menghela napasnya, Ibu kembali melihat jam, sebentar lagi..

"Minnie.."

"Ya, Nyonya."

"Di mana Tuan?"

"Hei, aku di sini.." belum sempat Minnie menjawab, yang dicari telah memunculkan dirinya, membuat Ibu bernapas lega.

"Di mana Taehyung? Dia seharusnya ada di sini untuk ikut menyambut.." geram Ibu, meraih ponselnya dan menghubungi kontak dengan nama 'Taehyung' tapi, tak kunjung mendapat jawaban.

"Ck."

"Dia bekerja, mungkin.. Ini masih siang, dia masih di perusahaan seharusnya." Jawab Tuan Van tenang.

"Tetap saja." Ibu meletakkan ponselnya penuh kesal, "Seharusnya dia ada di sini. Sepenting apa memangnya pekerjaannya? Dibandingkan bertemu dengan calon menantu Van yang pertama, ini?"

Tuan Van terkekeh, "Heh.. Dia bukan menantu pertama—"

"Sst! Aku menganggap dia menantu pertama, titik."

Tuan Van mengangguk, tidak ada yang bisa mengelak kata-kata Ibu tersayang.

Beberapa saat kemudian, satu pekerja rumah tangga berlarian mendekati Ibu, "Nyonya.. Nyonya Van telah tiba.."

𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang