***
"Van David meninggal."
Pagi itu, di rumah sakit, ketika keluarga berkumpul untuk melihat bayi dan Jennie, kepolisian memanggil Taehyung dan Ayah. Segera saja, saat informasi diterima, mereka terkejut. David meninggal.
"Kami mendapatkan rekaman kesehatan, ternyata dia menderita Bipolar sejak bertahun-tahun." Polisi menunjukkan garpu yang dilapisi plastik khusus, "Dia menyimpan garpu makan ini, dan menikam dirinya sendiri di tengah malam. Mayatnya ditemukan di pagi hari, saat jam mandi tahanan."
Wajah Taehyung menegang, begitu pula Ayah yang tidak percaya, semua terjadi begitu cepat. Empat hari yang lalu, dia menyandera Jennie, lalu, setelah gagal, ia membunuh dirinya sendiri.
"Dia juga mengonsumsi MDMA. Sekarang, sedang di otopsi di rumah sakit. Tuan, mengenai pemakaman, bisa disesuaikan. Keluarga boleh membawa jenazah, atau—"
"Kami yang akan mengatur pemakaman." Putus Taehyung, ia menenangkan dirinya dan memegang lengan Ayahnya yang melemas.
Keduanya segera pergi ke rumah sakit militer, tempat David di otopsi. Mereka diarahkan menuju kamar mayat, ketika membuka penutupnya, Ayah tersimpuh, menangis.
"Dav..id.."
Taehyung hanya bisa memeluk Ayah, mencoba menenangkannya, ia tetap membiarkan Ayahnya menangisi putra pertamanya yang telah terbaring tidak bernyawa ini. Pikiran Taehyung berkelana, mengingat tahun-tahun semasa kecilnya, ketika David berubah menjadi mengerikan. Saudara tirinya itu memang membencinya, karena menganggapnya musuh, padahal Taehyung tidak pernah berpikiran demikian.
Kini, Taehyung memilih melupakan semua rasa marah dan benci diantara mereka. Memaafkan David yang hampir melayangkan istri dan anaknya. Toh, sosoknya telah tiada, apalagi yang bisa dilakukannya selain merelakan semuanya? Ini mungkin alur kehidupan.
"Aku akan menjaga anakmu.." terakhir, Taehyung juga tahu, bagaimanapun, anak yang dilahirkan Jennie adalah anak kakaknya. Ia memberi penghormatan dan berdoa singkat, sebelum membantu Ayah keluar dari kamar mayat.
**
"Ayah, aku sudah meminta pengurus rumah untuk mengatur pemakaman."
"Diam-diam saja, kita tidak perlu melibatkan Ibumu dan semua keluarga.. Nanti, kita akan bercerita setelah semua selesai." Ucap Ayah, ia sesekali masih melamun di mobil, jadi, Taehyung menghormati keputusannya.
Ayahnya sudah tua, dan memikirkan banyak hal. Taehyung amat paham, alasan kenapa ia tidak ingin membesar-besarkan pemakaman David, bahkan menguburnya diam-diam, adalah karena Jennie dan Ibu masih trauma dengannya. Dua wanita itu telah mengalami hal buruk dalam hidupnya, karena David.
Pemakaman benar-benar dilakukan secara tertutup. Setelah menguburkan David, Taehyung dan Ayah kembali ke rumah sakit. Sebenarnya, Ayah ingin pulang sendiri, tapi, Taehyung takut sesuatu terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄
Fanfiction"Itu karena aku tidak sempurna.. Aku hina dan hancur, aku begitu memalukan!" "Then, why? I wanna be yours.." Jennie menggeleng, "David benar, aku tidak pantas untukmu!" "Tidak, kamu satu-satunya yang pantas untukku." Menggeleng lagi, wanita itu meng...