***
"Hum? Jadi, mantanmu banyak, ya?"
Taehyung yang telah melebarkan tangannya, bersiap menerima pelukan dari istrinya, menghela napas kasar. Ingin sekali ia menendang adiknya yang sekenanya mengungkit-ungkit masa lalunya. Apa dia tidak tahu, Jennie ini terlalu sulit dibujuk?
"Kan cuma mantan, Bee.. lagipula sudah tidak berhubungan lagi, aku sudah beristri, dan cuma mencintai kamu. Minji itu memang suka merusuhi hidupku, Bee.. melihat kita menjadi romantis, mana terima dia?" Taehyung menekuk bibirnya ke bawah, mencoba mencoreng nama Minji.
"Lagipula, Minji juga bilang, kan? Kamu yang lebih cantik dan lebih baik."
"Jadi, kalau aku tidak cantik dan tidak lebih baik—"
"Bee.." Taehyung memotong ucapan Jennie, menarik pelan istrinya supaya berbaring di sampingnya, "Jangan marah-marah, Minji cuma menggodamu.. Dia tidak serius. Sudah aku bilang, dia memang suka membuatku dalam masalah."
Jennie mengulum senyumnya, lalu mencium dagu Taehyung, sebelum memeluknya.
Taehyung tertawa geli, memberi jarak dengan Jennie dan memegang dagunya dengan telunjuknya, ia menyeringai, "Kamu sudah berani-berani menciumku seperti itu?"
"Kalau aku tidak berani menciummu, aku kalah dengan mantan-mantanmu yang mendapat ciumanmu." Ucap Jennie setengah kesal dan manja, Taehyung semakin gemas dibuatnya.
"Bee.. kalau kamu cium-cium aku seperti ini, nanti aku mau kamu, loh.." goda Taehyung, "Aku sudah lama bersabar, kamu pikir, punya istri cantik itu gampang? Kamu sudah mau disentuh atau belum?"
Permintaan Taehyung begitu sopan, selama ini, ia selalu menghormatinya. Selama pernikahan pun, ia hanya ingin membuat Jennie merasa nyaman dan dekat dengannya, tanpa menuntut untuk melakukan apapun yang lumrah dilakukan pasangan. Bahkan ketika mereka saling mengungkapkan cinta beberapa bulan yang lalu, Taehyung tetap tidak menuntut apapun.. Namun, setelah sekian lama, apalagi Jennie tiba-tiba menjadi sedikit agresif, bagaimana Taehyung tidak tergoda? Di sisi lain, Jennie sangat cantik. Menahan satu hari tanpa melakukan apapun pada wanita ini sudah merupakan keajaiban. Lalu, bagaimana dengan Taehyung yang bertahan berbulan-bulan? Taehyung sungguh tabah.
Jennie menatap Taehyung, melihat tatapan penuh cinta dari sosok di depannya, hati Jennie menghangat. Ia meletakkan satu tangannya di tengkuk Taehyung, dan mengusapnya lembut, membuat sang pria memejamkan mata. Jennie seolah tahu kelemahan seseorang.
Tangan Taehyung memegang pergelangan Jennie, "Bee.. serius.. Aku tidak tahan lagi kalau kamu begini terus."
"Tidak tahan apa, Taehyung? Aku cuma pegang-pegang."
"Heh." Taehyung mencubit pipi Jennie, "Ayo ke sini, kita tidur.. Siapa yang tadi bilang capek?" mencoba menahan diri, Taehyung lantas berbaring di ranjang, menepuk sisi kosong di kirinya, menunggu Jennie datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄
Fanfiction"Itu karena aku tidak sempurna.. Aku hina dan hancur, aku begitu memalukan!" "Then, why? I wanna be yours.." Jennie menggeleng, "David benar, aku tidak pantas untukmu!" "Tidak, kamu satu-satunya yang pantas untukku." Menggeleng lagi, wanita itu meng...