15. Belanja baju

1K 148 84
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Long time no see.."

Hoyeon setengah berlari menyambut Jennie, tapi, setelah sampai di depannya, ia menahan diri untuk menubruknya, karena, perut Jennie telah menyembul begitu besar. Mata Hoyeon membulat kagum, "Omoo, terakhir kita bertemu, dia tidak sebesar ini." Ucapnya, mengusap perut Jennie, "Apa Papa baru memberi makan begitu banyak?"

Jennie tertawa, menggeleng, "Unnie, aku mau duduk sebelum cerita.. Unnie tidak tahu, seberapa lelah membawa malaikatku ini ke mana-mana.."

Hoyeon tergelak, "Aigoo.. tentu saja, ayo masuk.." Hoyeon memanggil karyawannya, lalu memberi beberapa instruksi sebelum menggandeng Jennie ke rumahnya, yang untungnya ada di samping kedainya.

"Aku mengganggu waktumu.."

"Aish, hanya satu hari tidak masalah.. kalau setiap hari, kau harus mempertimbangkan untuk memintakan uang pada orang kaya yang kau nikahi." Hoyeon menaikturunkan alisnya menggoda, yang segera mendapat pukulan gemas dari Jennie.

Sampai di sofa, Hoyeon berjalan cepat menuju dapur, menyiapkan beberapa camilan dan minuman. Ketika kembali, dia bertanya, "Tepat sekali, karena tadi aku membuat mandu. Tapi, selera makan Nyonya Van sudah berubah, belum? Apa dia masih menyukai mandu buatanku?"

"Unnie!" Jennie merengek kesal, "Kamu pikir aku ini apa? Tentu saja aku suka.. Jangan melebih-lebihkanku."

Hoyeon tergelak, menggeleng pelan, "Aku hanya memastikan, Jendeuk.. kau terlihat lebih bersinar dari terakhir kali kita bertemu. Aku pernah lihat sendiri bagaimana dia memperlakukanmu, jadi, tidak salah kan kalau aku berpikir, dia pun mengatur nutrisi yang masuk ke tubuhmu? Sudah pasti, kau tidak menemui makanan seperti ini di kerajaannya.."

Tidak bisa mengelak, ucapan Hoyeon memang benar. Ia pun teringat, betapa protektifnya Taehyung dalam segala hal tentangnya. Hanya memikirkannya, tiba-tiba, Jennie merasa rindu! Ia tidak bisa menyembunyikan pipi gembulnya yang memerah, tentu saja, Hoyeon mengamatinya dan menertawakannya.

"Aigoo.. ada yang sudah rindu?"

"Unnie!" Jennie merengek kesal, "Berhenti membicarakan Taehyung. Aku datang ke sini, memang karena aku merindukan mandu buatanmu."

Hoyeon meletakkan nampannya, memberikan piring pada Jennie berisi banyak mandu, beserta minuman.

"Jadi, jadi, jadi, jadi.. bagaimana kabarmu, hum? Kau terlihat bahagia.."

"Tentu, aku bahagia." Jennie memakan mandu, membuat mulutnya penuh, "Sekali-sekali main ke rumahku, Unnie.. Taehyung jarang memberiku izin keluar, selain ke rumah Ibu. Ini saja, pergi mengunjungimu, aku harus berdebat beberapa hari.."

"Kedaiku menjadi lebih besar, kau bisa melihat sendiri.." Hoyeon tertawa, "Aku tidak punya banyak waktu untuk pergi ke mana-mana.. Aku memilih belajar membuat menu baru. Lagipula, kamu pikir aku tidak merasa minder kalau ke rumahmu? Aku tidak kuasa kalau bertemu dengan Van Taehyung.. Dia terlalu—"

𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang