4. Rumah baru

1K 173 75
                                    

don't forget to FOLLOW buat yang belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

don't forget to FOLLOW buat yang belum.
VOTE DULU SEBELUM BACA!
***

Rumah baru ini tidak kalah mewah dengan kediaman Van. Meskipun tidak sebesar kediaman Van, tetap saja, ini adalah bangunan modern yang apik, minimalis. Rumah dua lantai yang begitu luas. Di sisi depan, ada taman dengan ukuran yang cukup besar, kolam ikan berada di ujung, dengan air mancur yang cantik. Beberapa jenis bunga juga tertata rapi, membuat betah bagi siapapun yang melihatnya.

Masuk ke dalam, ada ruang tamu tanpa pembatas, menuju ruang tengah. Backdrop televisi berwarna hitam yang mewah, serta sofa berwarna abu-abu yang dibawahnya dilapisi karpet berbulu. Seluruh lantai satu berisi ruang tamu, ruang keluarga, dapur, ruang belajar Taehyung, dan satu kamar.

Jennie tidak bisa berhenti mengagumi dapur yang sangat cantik. Semua alat memasak ada di sini, benar-benar sempurna.

"Hm, jadi bagian dapur akan menjadi favoritmu, ya?" suara Taehyung terdengar renyah, membuat Jennie menoleh sejenak. Saking kagumnya dengan desain rumah, ia bahkan lupa, bahwa ia akan menghuni rumah ini bersama Taehyung.

Taehyung terkekeh, dalam hati menertawakan wanita yang terus-terusan berusaha mengacuhkannya. "Kita belum melihat kamar. Ayo?"

Tanpa menjawab, Jennie mengikuti Taehyung. Hingga sampai di tangga, Taehyung mengulurkan tangannya, menjaga supaya Jennie tidak terjatuh.

"Aku bukan anak kecil."

"Iya, anak kecilnya kan ada di perutmu." Balas Taehyung geli, "Aku bukannya mau menolongmu, kok.. Aku mau menolong si kecil di dalam."

Hanya terdengar desisan kecil dari Jennie. Taehyung lagi-lagi menahan tawa, membiarkan Jennie berjalan lebih dulu menaiki tangga.

Memasuki kamar mereka, Jennie melihat semua sudah tertata rapi, termasuk baju-baju baru yang ada di almari, juga alat make up yang memenuhi meja rias.

"Tidak apa, kan, kita di lantai atas dulu, tidurnya? Nanti, kalau perutmu semakin besar, kita pindah ke bawah. Atau, mau di bawah saja mulai sekarang? Biar aku minta pengurus rumah untuk mendekor ulang.."

Jennie menggeleng, "Di sini saja.."

"Good." Taehyung melepas jaketnya, menggantung di ujung ruangan, "Kalau mau istirahat, istirahat saja.. Aku mau bekerja sebentar di bawah. Oke?"

Jennie hanya mengabaikannya, membiarkan Taehyung dengan urusannya. Sejak kehamilannya, ia sering merasa mengantuk, apalagi, kasur di kamarnya terlihat menggoda. Ia pun mengganti pakaiannya menjadi pakaian rumahan yang lembut dan nyaman, lalu berbaring. Meskipun sudah dua hari, ia masih memikirkan pernikahannya ini.. Sesekali merasa ini tidak benar, tapi, sesekali ia tidak peduli. Satu yang paling ia benci, yaitu dikasihani. Menikahi Van Taehyung, membuat harga dirinya tergores. Lebih baik ia hidup kesusahan membesarkan anaknya, daripada hidup dalam kemewahan seperti ini. Jennie amat sadar, ia tidak pantas untuk Taehyung..

𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang