***
"Syukurlah kalau kamu sudah baikan.. Ibu khawatir sekali, tapi tidak bisa datang. Maaf, ya, Nak?"
Jennie tersenyum, "Iya, Ibu.. Tidak apa."
"Kalau bayimu, bagaimana kabarnya? Kamu tidak merasakan keluhan tentang bayi di kandunganmu, kan? Demammu berdampak padanya atau tidak?"
"Dia baik-baik saja.." Jennie mengusap perutnya, "Tidak berdampak, Ibu.. Dokter juga memberiku obat yang aman untuk kehamilan, jadi, aku benar-benar perlu istirahat dua hari, dan semuanya baik-baik saja.."
Tanpa disadari Jennie, Taehyung telah muncul di kamar, mengendap-endap, mendekati Jennie yang berdiri di balkon kamar mereka sembari terus menjawab panggilan Ibu, dan ketika berjarak satu langkah, ia segera memeluk Jennie dari belakang, membuat Jennie terkejut.
"Ada apa, Jennie?"
Mengusap dadanya, Jennie berdecak kesal, ia mudah terkejut, dan Taehyung benar-benar membuatnya berpikir bahwa ia terjun dari lantai dua ini, "Mm, Taehyung Ibu.. Dia mengejutkanku."
"Aku hanya memeluknya." Bela Taehyung pada dirinya sendiri.
"Taehyung.. Taehyung." Ibu berdecak di seberang, yang dibalas kekehan Taehyung. "Kalau bercanda jangan berlebihan, Jennie mudah terkejut, nanti anak kalian kenapa-kenapa.."
"Ibu, aku hanya memeluknya, jangan berlebihan, kumohon?" kesalnya, dulu, Ibu selalu membela Minji, adiknya, tapi, sekarang, ketika ada Jennie, Jennie praktis memiliki seluruh perhatian dan hati Ibunya. Sebenarnya, Taehyung itu siapa?
"Tentu saja, kalau untuk Jennie, Ibu harus berlebihan.. Dia menantu pertamaku, dan aku harus memastikan kalau kamu tidak menyakitinya atau membuatnya kesal, Taehyung!"
Jennie tertawa, mencoba membuat suasana menjadi lebih cair, meskipun, pelukan Taehyung membuatnya sedikit tidak nyaman karena kecanggungan beberapa hari terakhir, tapi, karena mereka sedang berada di panggilan telepon dengan Ibu, ia tidak bisa menolaknya.
Tangan Taehyung mengusap lembut perut Jennie, ikut mendengarkan beberapa wejangan yang diberikan Ibu untuk Jennie, tentang menjaga dirinya, menjaga emosinya, dan bayinya.
".. Juga, kalau kamu mau apa-apa, kamu harus bilang pada Taehyung.. Dengan begitu, hubungan kalian terjalin semakin baik, yang juga berdampak pada bayi di kandunganmu.. Dia akan merasa dicintai dan dilindungi. Meskipun mereka berada di kandungan, mereka selalu bisa mendengarkan dan merasakan suasana hati Ibunya, Jennie.."
"Nah, kalau kalian harmonis, nanti, saat bayi lahir, dia akan meniru sifat kalian, karena sejak di kandungan selalu disayang.. Mengerti?"
Taehyung mengulum senyumnya, sementara Jennie menjawab dengan patuh, "Iya, Ibu.."
"Sekarang, ganti Ibu mau beri pesan pada Taehyung."
Jennie menyerahkan ponselnya pada Taehyung, tapi, Taehyung hanya menggeleng, memilih terus memeluk dan mengusap perut Jennie, akhirnya, Jennie membantu memegang dan ikut mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄
Fanfiction"Itu karena aku tidak sempurna.. Aku hina dan hancur, aku begitu memalukan!" "Then, why? I wanna be yours.." Jennie menggeleng, "David benar, aku tidak pantas untukmu!" "Tidak, kamu satu-satunya yang pantas untukku." Menggeleng lagi, wanita itu meng...