***
"Ibu ini memang bisa baca keadaan apa bagaimana, ya? Bisa bertepatan begini.."
Taehyung membaca pesan yang diterima dari Ibu.
Sejak siang tadi, ketika Taehyung tergopoh-gopoh pulang hanya karena mendapat laporan dari chef, mereka bertengkar pada akhirnya. Dan sejak itu pula, Taehyung mengurung dirinya di ruang belajarnya.
Bukannya tidak khawatir, tapi, Jennie sendiri yang tidak mau dikhawatirkan. Badannya lemas dan sedikit panas, dia juga menangis, yang Taehyung tidak mengerti apa penyebabnya. Namun, istrinya itu malah mengusirnya, menolak semua perhatian yang ia coba ungkapkan. Bagaimana bisa ia tidak tersinggung?
Meskipun tahu, bahwa emosi orang hamil sering tidak terkendali, bagi Taehyung, ia sudah lebih dari sabar dan mengerti. Ia sabar menunggu Jennie, wanita itu mengacuhkannya, ia menerima. Wanita itu mengabaikan pertanyaannya, ia menerima. Namun, kalau itu berhubungan dengan kesehatan Jennie dan bayinya, Taehyung tidak mau diacuhkan. Taehyung ingin tahu! Taehyung ingin bertanggung jawab! Tapi, apa yang didapatkannya? Jennie mengusirnya..
Kini, di ruangannya, Taehyung merutuki dirinya sendiri. Sudah jelas-jelas Jennie menangis, ia malah menambah dengan meledakkan emosinya. Melalui cara lembut saja, Jennie enggan menerimanya, apalagi dengan emosi.. Setelah ini, yakin, Jennie pasti akan semakin mengacuhkannya.
"Ternyata benar, pernikahan sesulit ini."
Taehyung meringis, teringat kisah beberapa temannya yang mengalami kegagalan, juga, pengalamannya di masa lalu tentang percintaan yang kurang beruntung, membuatnya tidak ingin lagi berkomitmen pada siapapun. Pernikahan bukanlah sesuatu yang ia inginkan dalam hidupnya. Taehyung sudah pasrah, kalau ia dinikahkan, ia akan menerima, kalau tidak, ia akan hidup sendiri, itu tidak buruk baginya. Siapa sangka, ulah kakaknya membawanya harus bertanggung jawab pada Jennie, wanita yang dinikahinya.
Apa yang bisa dilakukan Taehyung selain pasrah? Namun, setelah hidup beberapa saat dengan Jennie, ia merasa pernikahan tidak seburuk itu. Meskipun ia harus menerima Jennie dan sikap moody-nya, ia tidak keberatan. Ia malah bertekad untuk membuat Jennie merasa nyaman berada di sekitarnya. Dan yang tidak kalah membahagiakan, itu karena di perut Jennie ada bayi kecil. Taehyung sungguh menyukai anak kecil, dan bayi di perut Jennie akan menjadi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄
Fanfiction"Itu karena aku tidak sempurna.. Aku hina dan hancur, aku begitu memalukan!" "Then, why? I wanna be yours.." Jennie menggeleng, "David benar, aku tidak pantas untukmu!" "Tidak, kamu satu-satunya yang pantas untukku." Menggeleng lagi, wanita itu meng...