**
Taehyung dan Darren sedang menyusun lego, ketika Jennie keluar dari kamar mereka dengan pakaian tidur yang lengkap. Ketika dua orang itu memandang Jennie, mereka tahu, permainan ini harus berakhir.. untungnya, Darren tidak senakal saat dia berusia tiga tahun, sekarang dia lebih bisa menerima pengertian.
"It's time to sleep."
"Yea, Muuummyy.. I know. Pa, kita bereskan ini, ya?"
Taehyung mengacak rambut putranya, mengangguk setuju. Susunan mereka malam ini harus terhenti, dan meletakkannya di rak khusus mainan milik Darren.
"Kiss Mama dan Papa!"
Darren mengikuti kebiasaan yang mereka bangun selama ini, memeluk dan mencium sebelum pergi tidur dan setelah bangun tidur. Bayi besar ini sudah bisa tidur sendiri, Jennie atau Taehyung hanya perlu menemaninya sebentar sebelum dia benar-benar tidur.
**
Setelah menidurkan Darren, Taehyung menghampiri Jennie yang duduk di ruang tengah mereka, menonton film romantis yang baru-baru ini tayang di Netflix.
"Tumben sekali, Induk ayam belum tidur.." ucap Taehyung, seraya bergabung di sofa, menciumi wajah istrinya, lalu memeluknya erat.
Induk ayam.. panggilan spesial dari Taehyung, karena Jennie seperti ayam, yang tidur di jam-jam ayam. Pukul 9 malam? Oh, istrinya itu telah bermimpi indah.. kecuali kalau mereka ada agenda olahraga.. Jennie akan ditahan Taehyung hingga tengah malam, atau bahkan menjelang pagi..
"Kamu mau nonton film romantis, Bee.."
"He'em, mau cuddle juga sama kamu.." manjanya. Taehyung terkekeh, merasa senang setiap Jennie bertingkah seperti ini. Ia segera merangkul sang istri, meletakkannya di pangkuannya.
"Kamu semakin tua semakin cantik, Bee.."
"Aku tua?"
"Bukan begitu.." Taehyung tertawa, "Maksudnya, semenjak jadi Mama, cantikmu berkali-kali lipat.. Cantik terus, aku suka!"
Pipi Jennie bersemu merah, ia mencium dagu Taehyung, area kesukaannya, lalu bertanya, "Kamu ingat, berapa lama kita menikah?"
"Lima tahun." Jawabnya langsung, mengecup ujung hidung Jennie, "Kenapa? Kamu pikir aku lupa, hum?" Taehyung lebih mengeratkan pelukannya.
"Taehyung, kalau aku mau bayi lagi, boleh?" celetuk Jennie, tiba-tiba.
Taehyung tertawa, menyatukan keningnya dan Jennie, "Boleh, Bee.. aku juga sudah kangen sama Ibu hamil yang suka marah-marah ini.."
Film yang berputar di televisi lebar di depan seolah tidak berarti, karena kini, Jennie hanya ingin melihat Taehyung, pun Taehyung yang hanya ingin melihat Jennie.
"Ayo, Bee.. kamu kalau punya waktu, kontrasepsinya dilepas.. biar bisa buat bayi.." tutur Taehyung lembut, mengusap wajah Jennie penuh sayang. Yang dimanja semakin merekah pipinya, ia memeluk leher Taehyung, terus bermanja, dan berbisik, "Sebenarnya, aku sudah melepasnya sejak beberapa minggu lalu, Taehyung.. Lalu, beberapa kali kita bercinta, aku sudah tidak menggunakan pengaman lagi.."
"Oh, ya?" wajah Taehyung terkejut, "Lalu, tentaraku bisa masuk atau tidak?" Jennie memukul lengan Taehyung. Sialan! Bibitnya dinamai tentara!
Taehyung tergelak, "Apa, sih, Bee.. aku tanya baik-baik.."
Mendengus kesal, Jennie seharusnya tidak berharap banyak pada Taehyung. Pria ini jagonya merubah hal romantis menjadi komedi.
Mendapati istrinya yang cemberut, Taehyung akhirnya mencium bibirnya, lembut dan pelan-pelan.. beginilah caranya menenangkan wanita yang kesal.. setelah merasa puas dan hatinya kembali penuh, Taehyung menarik dagu Jennie dengan telunjuknya, "Sudah, jangan kesal lagi."
Jennie tersenyum, lalu, tangannya merogoh sesuatu di sakunya, sebelum menunjukkannya pada Taehyung, "Apa ini, Bee?"
Jennie enggan menjawab, sementara Taehyung menelisik tulisan di alat di tangannya, ketika menyadari, ia membulatkan matanya, lalu menatap Jennie yang tersenyum lebar. "I'm pregnant!"
"Ini serius, Bee?"
"Hm.."
Taehyung segera memeluk Jennie, menciuminya penuh sayang.. "Bee.. terima kasih.. Aku benar-benar mau jadi orang tua lagi? Aku mau punya satu malaikat lagi?"
Jennie mengangguk, mengusap-usap rambut Taehyung, meyakinkannya. Taehyung segera melepaskan pelukannya pada Jennie, lalu menyamakan posisinya dengan perut rata istrinya. Pelan-pelan, bibirnya tertarik senyuman, ketika membayangkan tentaranya yang berhasil masuk, mungkin sedang bersantai..
"Anakku.." Taehyung mencium perut rata Jennie, "Di sini benar-benar ada dia, Bee?"
Jennie tertawa, mengusap-usap rambut Taehyung, "Iya, Taehyung.."
"Besok kita periksa.." Taehyung berbisik dan mencium rakus bibir Jennie, "Aku mau lihat, tentara mana yang berhasil masuk.."
Cubitan segera diterima di pinggangnya, keduanya tertawa bersama, sebelum kembali saling berciuman dan menyatukan kedua kening dan hidung, saling mendengar debar jantung dan bertukar napas. Jennie mengusap-usap tengkuk Taehyung dengan sayang, "I love you, Taehyung.. Only you.."
"I love you too, Bee.. you're mine, and I'm all yours.. terima kasih, ya? Sudah mau jadi vending machine untuk tentaraku.."
Lagi! Suasana intim nan romantis dirusak Taehyung!
***THE END***
yuhu.. akhirnya cerita ini berakhir juga.. wkwkw😆
terima kasih buat kalian semua yg mau melalui bab-bab awal pernikahan Taennie yg penuh lika-liku..
maaf kalo cerita ini masih banyak kurangnya
tapi, aku bakal terus belajar supaya tulisanku makin bagus🥰
OIYA! jangan lupa abis ini baca ceritaku yg baru!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 𝐁𝐑𝐈𝐃𝐄
Fanfiction"Itu karena aku tidak sempurna.. Aku hina dan hancur, aku begitu memalukan!" "Then, why? I wanna be yours.." Jennie menggeleng, "David benar, aku tidak pantas untukmu!" "Tidak, kamu satu-satunya yang pantas untukku." Menggeleng lagi, wanita itu meng...