06. Ta'aruf

872 56 11
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🍃🍃🍃

1 bulan berlalu...

1 bulan telah berlalu, Rakfa, Adiba dan Zaily telah mendapatkan pekerjaan. Rafka melanjutkan kantor ayah nya, begitu juga dengan Adiba yang menjadi seketaris Rafka. Sedangkan Zaily menjadi seorang dokter bedah.

1 bulan ini juga Rafka dan Adiba sudah lumayan dekat tidak seperti pertama kali yang sangat kaku.

Sedangkan Zaily dia masih belum bisa melupakan Rafka, tapi Zaily juga senang melihat kemajuan pernikahan Rafka dan Adiba, Zaily harap mereka bisa segera saling mencintai.

Di sebuah rumah sakit ternama di kota jakarta, terlihat di sebuah ruangan bertag nama sang pemilik kamar tergantung di depan pintu. Di dalam nya seorang gadis berniqab hitam sedang sibuk membuat dokumentasi.

Tok tok tok

"Masuk"

Ceklek

"Dokter Zaily, 2 menit lagi operasi akan segera di mulai." ucap suster Zaily.

"Baik, sebentar lagi saya akan ke sana." jawab Zaily.

"Baik, permisi dok." ucap suster Zaily, di angguki Zaily.

Zaily menutup laptop nya dan merapikan berkas-berkas nya dengan rapi, lalu memakai seragam scrub yang bertag name 'Dokter Zaily'. Kemudian Zaily membuka cadar nya dan mengganti nya dengan masker, setelah di rasa semua sudah siap, Zaily pun menuju ruangan operasi.

2 jam berlalu..

2 jam telah berlalu, waktu yang begitu menegangkan telah berlalu. Kini Zaily telah kembali ke ruangan nya untuk melanjutkan kerjaan nya yang sempat tertunda tadi, bahkan sekarang sudah bertambah.

***

10.00 malam, Zaily baru pulang. lelah, itu yang di rasakan Zaily saat ini. Tapi setelah melihat wajah abah dan umma nya yang menunggu diri nya di teras, rasa lelah nya langsung hilang entah kemana.

"Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuhu umma, abah." ucap Zaily, sembari menyalami kedua tangan orang tua nya.

"Waalaikumsalam warahmatulahi wabarakatuhu."

Mereka pun masuk ke dalam, Zaily langsung tersenyum hangat saat melihat cemilan dan minuman di meja ruang tamu yang sudah kedua orang tua nya sediakan untuk diri nya, seperti biasa.

Mereka pun duduk sembari bercerita-cerita kecil.

"Gimana hari ini nak? Capek banget ya pasti?" tanya abah Harif, sembari mengelus kepala putri nya.

"Lumayan bah, hari ini full operasi." jawab Zaily, sembari melepaskan cadar nya dan mulai memakan cemilan yang ada.

"Yaudah, kalau gitu.. Kamu ke kamar aja, nanti abah dan umma yang bawah cemilan ini ke kamar kamu." ucap umma Naira.

"Gapapa umma, Zai mau disini aja, Zai masih pengen sama abah dan umma." jawab Zaily. Mereka pun bercerita-cerita kecil, sembari Zaily terus menyuapi kedua orang tua nya cemilan.

Keluarga kecil yang begitu cemara. Abah Harif dan umma Naira sangat senang memiliki anak sholehah seperti Zaily.

Mereka merasa bangga karna berhasil mendidik Zaily, mereka berhasil menjadikan anak tunggal mereka menjadi seorang sarjana.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang