31. End

169 16 23
                                    

لسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

"HAAAA,"

"Zaujati? Hey? Kamun kenapa hm?" Tanya Zayn pada Zaily.

Zaily menggeleng lalu berdo'a lalu meludah ke arah kiri, Zayn melihat itu pun mengerti dan langsung memeluk Zaily. Zaily yang merasakan pelukan Zayn langsung menangis dengan histeris.

"Hiks.. Kak Ayn.." Tangis Zaily.

Zaily ingin menceritakan nya, namun, mimpi buruk tidak boleh di cerita kan kepada siapa pun. Zayn sebenarnya juga ingin tahu apa yang di mimpikan Zaily, namun, apalah daya, dia tidak bisa mengetahui nya.

Zayn memeluk Zaily erat dan mengusap kepala Zaily, sesekali mencium pucuk kepala Zaily untuk memberikan nya ketenangan. Lama-kelamaan, tangisan Zaily mereda, dan akhirnya berhenti.

Zayn menangkup wajah Zaily dan menghapus air mata nya, Zayn mencium kening Zaily, mata kanan, mata kiri, pipi kanan, pipi kiri, hidung, dagu, dan terakhir bibir.

Setelah itu, Zayn menatap mata Zaily lekat, lalu berkata. "Udah tenang hm?" Tanya Zayn, di angguki Zaily.

Ceklek

"UMMAA ABAHHH," Suara teriakan yang terdengar melengking di telinga Zayn dan Zaily, saat seorang gadis kecil masuk ke dalam kamar mereka.

Anak kecil itu langsung naik ke tempat tidur, dan duduk di depan kedua orang nya. Dan tiba-tiba, gadis kecil itu menatap Zaily dengan tatapan menyelidik, lalu dia menatap Zayn dengan pandangan Zaily.

Zayn yang melihat itu terkekeh, lalu berkata. "Abah gak buat nangis umma, iya kan umma?" Tanya Zayn, gadis itu pun beralih menatap Zaily.

Zaily tersenyum dan mengusap pipi kanan gadis itu, lalu berkata. "Abah benar sayang, abah gak buat umma nangis, umma nangis ini, karna ada sesuatu yang gak bisa umma ceritakan ke kalian, ngerti kan maksud umma?" Jawab Zaily, di angguki gadis itu.

Gadis itu pun membanting diri nya di kasur sehingga terlentang dan menarik nafas dalam, lalu dia buang, terdengar sangat lesuh.

"Anak umma dan abah kenapa nih?" Tanya Zaily.

"Zhena bosan umma, abah, Zhena gak tau mau buat apa lagi, makan udah, tidur udah, bersih-bersih udah, belajar udah, main? Zhena bosan main sendirian," Jawab Zhena.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang