23. Permintaan Zaily

285 24 16
                                    

لسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Kini hari telah siang, mereka bangun dan melakukan shalat dzuhur, Zaily shalat di brangkar nya, sedangkan Zayn di lantai beralasan karpet dan juga sajadah.

Singkat waktu, kini mereka telah selesai shalat, mereka pun berdo'a, setelah itu, Zayn berdiri dan mendekat brangkar Zaily, Zaily menyalami tangan Zayn, dan Zayn mencium kening Zaily lama.

"Zauji," Ucap Zaily.

"Hm?" Dehem Zayn, sembari menatap lekat mata Zaily, membuat Zaily salah tingkah sendiri.

"Gak usah natap gitu," Ucap Zaily membuang muka, membuat Zayn terkekeh.

"Kenapa Zaujati ku? Butuh sesuatu hm?" Tanya Zayn.

"Aku mau nanya, tapi aku harap kamu gak marah ya?" Tanya balik Zaily, membuat kening Zayn berkerut.

"Tergantung, kamu mau nanya apa?" Jawab Zayn.

"Achela," cicit Zaily, Zayn mendengar itu sedikit emosi, namun berusaha dia tahan.

"Kenapa dengan Chela?" Tanya Zayn.

"Achela sekarang gimana kabar nya?" Jawab Zaily.

"Chela di penjara, 2 hari lagi dia akan sidang," Jawab Zayn.

Zaily mengangguk, sebenarnya Zaily ingin berbicara lagi, tapi karna aura Zayn sedikit berbeda, membuat nya takut untuk kembali berbicara.

Namun, Zayn itu tipe orang yang sangat peka, Zayn pun duduk di kursi samping brangkar Zaily kemudian mengelus kepala Zaily lembut sembari berkata. "Kalau ada sesuatu, ngomong aja Zaujati," Ucap Zayn.

"Dulu kamu sahabat dengan Chela" Tanya Zaily.

Zayn menghela nafas lalu mengenggam tangan kanan Zaily, dan menjawab. "Iya, maafkan aku karna tidak jujur sejak awal, jujur, aku tidak ingat kalau dulu aku punya sahabat kecil," Jawab Zayn.

"Aku ingat kalau aku punya sahabat kecil itu, sewaktu mendengar namanya, namanya terasa sangat familiar, dan karna aku kurang yakin, aku jadi lupa ngasih tahu kamu, maafkan aku ya Zaujati, kamu boleh hukum aku, aku terima apapun itu," Imbuh Zayn lagi.

Zaily mengeleng, lalu menjawab. "Gak, aku gak bakal hukum kamu, soal itu gapapa kok, aku ngerti," Jawab Zaily, di balas senyuman hangat oleh Zayn.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang