26. Bucin ala Rasullah SAW

202 18 7
                                    

لسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Kini hari telah malam, semua orang kini telah pulang sehabis shalat isya tadi. Saat ini, Zayn sedang berada di Ruangan kerja nya, di samping kamar tidur mereka. Sedangkan Zaily, dia baru saja selesai mandi, sebenarnya tadi sore sudah, hanya saja, dia ingin mandi lagi.

Zaily, gadis itu duduk di depan meja rias sembari menatap diri nya di pantulan kaca, tangan nya pun bergerak membuka hijab nya, dan mengikat rambut nya.

"Sekarang sudah waktu nya aku tunjukin mahkota ku ke kak Ayn," Ucap Zaily sembari mengikat rambut nya.

Setelah selesai, dia pun kembali menatap diri nya di pantulan cermin, dan merapikan poni, setelah itu dia pun berdiri dan keluar kamar. Zaily terus berdiri di depan pintu ruangan kerja Zayn, hati nya berdebar kencang.

Zaily menarik nafas dalam-dalam lalu dia hembuskan secara pelan, setelah itu di berucap. "Bismillahirahmanirahim.." Ucap Zaily, lalu memegang gagang pintu.

Ceklek

Pintu terbuka, Zaily masuk, namun Zayn terlihat fokus dengan kerjaan nya. Zaily pun menutup pintu dan berjalan ke sebelah Zayn.

"Kenapa Zaujati? Butuh sesuatu?" Tanya Zayn, namun mata nya fokus pada laptop.

"Kamu gak mau lihat aku?" Tanya Zaily balik.

"Kan tiap hari udah liat," Jawab Zayn, membuat Zaily mendengus.

Zaily mencurutkan bibir nya dan kembali mendengus kesal, Zaily berbalik dan hendak pergi, namun, tangan kanan Zayn melingkar di pinggang nya, lalu Zayn tarik secara perlahan sehingga kini Zaily terduduk di pangkuan Zayn.

Tindakan secara tiba-tiba itu, berhasil membuat Zaily terkejut dan mengerjap beberapa kali. Zaily beralih menatap Zayn, yang ternyata kini sedang menatap nya begitu dalam sembari tersenyum manis.

Zayn mencium kening Zaily lama, lalu memeluk Zaily erat, dan menyembunyikan wajah nya di balik leher Zaily. Zayn menghirup aroma tubuh Zaily, aroma yang sangat di sukai Zayn.

"Maa shaa Allah Zaujati, kamu cantik," Ucap Zayn, membuat Zaily terkekeh.

Tangan kiri Zayn beralih menarik ikat rambut Zaily secara perlahan, dan kini rambut Zaily telah terurai dengan indah. Zayn kembali menatap Zaily dengan sangat dalam, sembari mengusap kepala belakang Zaily menggunakan tangan kiri nya.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang