01. Janji & Perpisahan

1.8K 74 115
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Di sebuah sekolah yang cukup ternama di kota jawa yang bernama-SMA aksara bangsa. Sedang berlangsung acara pelepasan untuk siswa dan siswi kelas 12.

Seluruh siswa dan siswi kelas 12 merasa deg degan, karena setelah sesi tarian tradisional selesai, akan di umum kan para juara kelas dan juara umum.

Terlihat gadis berniqab hitam sedari tadi hanya diam selama acara berlangsung. Sahabat nya yang melihat itu merasa kebingunggan.

"Zaily, kamu kenapa diam terus dari tadi? Kamu sakit?." tanya gadis itu, bernama- Adiba Khanza Ranisa, kerab di panggil adiba or diba.

"Sebentar aku cerita." jawab gadis itu. bernama- Zailyla Kania Arlita, kerab di panggil zaily.

"Baik, sesi tari tradisional telah selesai, sekarang sesi pengumuman juara kelas dan juga juara umum." ucap Mc, membuat seluruh siswa, siswi kelas 12 semakin deg degan.

Singkat waktu, sesi pengumuman juara kelas dan umum pun selesai. Zaily rangking 1 di kelas, dan juara 1 umum. Sedangkan adiba hanya mendapatkan rangking 2 di kelas.

Sesi terakhir, pemotretan pun selesai, semua murid murid bebas untuk berfoto foto dengan teman maupun guru.

"Zaily, tadi kamu mau bilang apa.?" Tanya Adiba.

"Aku..." Zaily rasanya tidak sanggup untuk mengatakan nya, dia yakin, setelah dia ucapkan ini, sahabat nya ini pasti akan sangat sedih.

Orang tua Zaily dan Adiba yang sudah tahu, hanya bisa menatap mereka berdua dari jauh. Mereka juga sama sedih nya karna melihat kedua anak itu akan berpisah dengan waktu yang sangat lama.

"Kamu kenapa? Jangan buat aku kepo dong zai." Tanya Adiba.

"Diba.. Aku... Aku mau lanjut di kairo mesir." Jawab Zaily, membuat Adiba terdiam.

"Kamu bercanda nya gak lucu, ih!." Ucap Adiba.

"Aku ora guyon sayang ku." Jawab Zaily.

Mata Adiba langsung berkaca-kaca, Adiba langsung memeluk sahabat nya itu dengan sangat kuat. Adiba menangis dalam pelukan Zaily.

"Jahat! Kowe arep ninggal aku." Ucap Adiba.

Zaily tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya mampu mengusap usap punggung sahabat nya itu. Orang tua mereka yang melihat dari jauh juga menangis.

Tanpa mereka berdua sadari, ada seseorang laki-laki mendengar percakapan mereka.

"Zaily..." Batin orang itu.

"Kamu di sana berapa lama.?" Tanya Adiba melepaskan pelukan mereka.

"Lima tahun." Jawab Zaily membuat Adiba kembali menangis.

"Maa syaa Allah.. Lucu banget sih sahabat aku ini." Ucap Zaily gemas.

"Gak usah gitu! Aku lagi sedih tau." Ucap Adiba membuat Zaily terkekeh pelan.

Orang tua mereka pun mendekat.

"Aduh aduh.. Lucu banget sih kalian ini, jangan pengen gigit." Ucap umi Adiba, bernama- Rikhana Jasmine Putri, kerab di panggil hana.

"Waduh.. Masa umi kalian pengen makan
kalian sih." Ledek abi Adiba, bernama- Daffa Hamdan Bareeq, kerab di panggil Daffa.

Mereka semua terkekeh, Adiba pun sudah berhenti menangis walaupun air mata nya masih keluar.

"Udah.. Kalian gak usah sedih sedih, kalian pisah kan karna ingin menuntut ilmu, kan kalian masih bisa berkomunikasi." Ucap umma Zaily, bernama- Zunaira Rachela Aura, kerab di panggil Naira.

"Benar tuh, kan Zaily juga pergi nya besok, jadi.. Hari ini kita jalan jalan aja." Usul abah Zaily, bernama- Khalif Maheer Abasy, kerab di panggil halif.

"Iya, tapi aku mau ke toilet dulu, abi, umi, umma, abah." Ucap Zaily, di angguki empat paruh baya itu.

Zaily dan Adiba pun pergi ke toilet, setelah
selesai, Zaily dan Adiba ingin kembali ke orang tua mereka. Tapi saat sudah sedikit jauh dari toilet ada yang memanggil Zaily.

"Zaily." Panggil seorang laki laki dari belakang mereka berdua.

Zaily dan Adiba berbalik dengan serentak, Zaily yang melihat siapa yang memanggil nya, jantung nya langsung berdenyut dengan cepat.

"Zai, boleh minta waktu nya sebentar.?" Tanya nya.

Adiba yang mengerti itu mundur, dia berdiri sedikit jauh dari Zaily dan laki laki itu.

"Ada apa.?" Tanya Zaily.

"Kamu mau ke kairo mesir ya.?" Tanya lelaki itu balik di angguki Zaily.

"Aku akan menunggu mu." Ucap lelaki itu, ucapan nya membuat Zaily terkejut.

Zaily mengangkat kepala nya dan menatap lelaki itu, seketika tatapan mereka bertemu, dengan cepat, Zaily kembali menunduk. "Gadhul bashar zai." Batin Zaily.

"Aku.. Aku sudah lama mencintai mu zai, tapi baru sekarang aku berani mengungkapkan nya." Ucap lelaki itu, membuat Zaily lebih terkejut lagi.

"Apakah kamu merasakan hal yang sama zai.?" Tanya lelaki itu.

"Iya." Jawab Zaily malu malu.

Lelaki itu tersenyum, lalu berkata. "Aku akan menunggu mu, setelah kamu kembali, kita akan menikah." Ucap lelaki itu.

"Aku akan pegang omongan mu." Jawab Zaily di angguki lelaki itu.

Zaily pamit lalu pergi ke arah Adiba, singkat waktu mereka pun pergi dari sekolah untuk jalan jalan.

***

Hari ini adalah hari di mana Zaily akan pergi sudah tiba, sepanjang jalan, Adiba terus memeluk Zaily, bahkan kini mereka sudah ada di bandara saja, Adiba masih setia memeluk Zaily.

"Di sana jangan cari sahabat baru ya?, pokoknya gak boleh!." Ucap Adiba di sela sela tangis nya.

Zaily terkekeh lalu menjawab, "Gak dong, kamu akan tetap menjadi sahabat ku satu satunya, kamu disini juga jangan cari sahabat baru ya.?" Jawab Zaily di angguki Adiba.

"Udah dong, kami juga mau meluk Zaily nih." Ucap umi Hana.

Abah Halif, umma Naira dan umi Hana berpelukan dengan Zaily. Kecuali Abi Daffa, karna bukan mahram.

Setelah sesi berpelukan, mereka semua pun berfoto bersama, setelah itu salam-salaman. Lalu Zaily masuk kedalam.

Tanpa mereka semua sadari, ada seseorang yang melihat interaksi mereka dari jauh.

"Aku akan menunggu mu Zaily."

"Aku akan menunggu mu."

***

Hallo! Selamat datang di karya ke 2 ku (yg kesekian kalinya), Semoga suka ya, makasih udah mau baca dan berikan vote.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang